Tiga Hotel yang Jadi Saksi Bisu Kemerdekaan RI

Rabu, 13 Agustus 2025 17:56 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Gedung Joang 45
Iklan

Tiga hotel ini memainkan peranan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

***

Memasuki bulan Agustus 2025, Indonesia akan merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-80. Untuk bisa sampai di fase ini tentu banyak pihak yang terlibat. Selain perjuangan dari para pendiri bangsa, semangat rakyat dalam melawan penjajah juga menjadi faktor lainnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa tempat pun tercatat menjadi saksi bisu dari sejarah kemerdekaan RI. Salah satunya adalah hotel-hotel di Indonesia yang telah berdiri saat Indonesia masih bernama Hindia Belanda. 

Di balik fungsinya sebagai tempat menginap dan melakukan kebutuhan bisnis, ternyata beberapa hotel memegang peranan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Inilah 3 hotel penting yang terkait sejarah kemerdekaan Indonesia: 

1. Hotel Yamato (Majapahit) di Surabaya

Dulunya hotel mewah, siapa sangka jika hotel di Surabaya ini kemudian menjadi saksi bisu atas sejarah kemerdekaan Indonesia? 

Dibangun pada 1910 oleh Lucas Martin Sarkies dari Armenia, hotel ini awalnya bernama Hotel Oranje. 

Namun sejak Jepang menduduki Surabaya, hotel ini kemudian berganti nama menjadi Yamato. Keberadaannya pun sempat dialihfungsikan sebagai markas militer Jepang.  

Meskipun Indonesia sudah merdeka pada 17 Agustus 1945, bendera Belanda tetap terpasang di atap hotel ini. Untuk mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang masih berusaha merebut Indonesia, arek-arek Suroboyo lalu merobek warna biru pada bendera Belanda yang berkibar di hotel sehingga menyisakan warna merah dan putih saja.

Berawal dari perobekan bendera di Hotel Yamato, momen ini kemudian memuncak menjadi pertempuran 10 November 1945.

2. Hotel Des Indes Jakarta

Hotel Des Indes Jakarta juga memainkan peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Dalam rangka mempersiapkan proklamasi kemerdekaan RI, faktanya, hotel ini sempat direncanakan sebagai lokasi pertemuan pemimpin bangsa pada 16 Agustus 1945. Sayangnya, karena kala itu ada aturan bahwa tidak boleh ada kegiatan di hotel setelah jam 10 malam, pertemuan ini dibatalkan. Berdasarkan kesaksian Mohammad Hatta dalam buku “Untuk Negeriku: Menuju Gerbang Kemerdekaan”, pertemuan kemudian dipindahkan ke rumah Laksamana Maeda seperti yang kita kenal sekarang.

Empat tahun kemudian, Hotel Des Indes dipilih sebagai tempat berlangsungnya Perjanjian Roem-Royen. Perjanjian ini sangat penting dalam sejarah mempertahankan kemerdekaan Indonesia karena dapat mengakhiri konflik antara Indonesia dan Belanda setelah Agresi Militer Belanda II pada 7 Mei 1949. Selain itu, hotel ini juga dijadikan sebagai tempat penginapan para delegasi Konferensi Asia Afrika 1955. 

3. Gedung Joang 45

Kini menjadi museum, siapa sangka jika dulunya Gedung Joang 45 adalah hotel bersejarah dari zaman pendudukan Belanda hingga Indonesia merdeka? 

Didirikan pada 1938, bangunan ini awalnya merupakan Hotel Schomper I yang dimiliki oleh keluarga L.C Schomper asal Belanda. Saat itu, Hotel Schomper I menjadi tempat istirahat bagi para pejabat Belanda, pengusaha asing dan pejabat pribumi yang datang ke Jakarta. 

Namun sejak Jepang masuk, hotel ini kemudian dimiliki oleh Jepang melalui Gunseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang). Berubah nama menjadi Gedung Menteng 31 pada Juli 1942  bangunan ini kemudian beralih fungsi sebagai tempat untuk pendidikan politik pemuda Indonesia, yang dipergunakan bagi kepentingan Asia Timur Raya.

Untuk mengatur kaum nasionalis, gunseikanbu lalu menjadikan bangunan ini sebagai markas PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) cabang Jakarta Raya. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena PUTERA kemudian berubah menjadi Djawa Hokokai.

Seiring berjalannya waktu, Gedung Menteng 31 lalu menjadi salah satu tempat berkumpulnya para pemuda dalam menyuarakan kepentingan nasional dan kini namanya dikenal sebagai Gedung Joang 45. Fakta menarik lainnya, di tempat ini pulalah dicanangkan strategi untuk aksi penculikan Soekarno-Hattake Rengasdengklok untuk melakukan Proklamasi Kemerdekaan.

Indibiz Beri Hadiah Kemerdekaan untuk  Pelaku Bisnis Hotel

Hotel memainkan perannya dalam mewarnai sejarah kemerdekaan Indonesia. Nah, betapa besarnya peran hotel inilah kemudian menginspirasi Telkom Indonesia untuk memberikan hadiah kepada para pelaku hotel khususnya bagi mereka yang ingin bertransformasi bisnis. 

Melalui Indibiz yang berfokus memberikan layanan solusi digital kepada para pelaku UKM, lahirlah program “HSI (High Speed Internet) Bisnis Promo Merdeka Bisnis” yang terselenggara selama Agustus 2025. 

Dalam program ini, Telkom Indonesia berupaya mewujudkan semangat kemerdekaan kepada para pelaku UKM khususnya hotel dengan memberikan promo layanan internet cepat dengan penawaran fantastis, mulai dari Rp400 ribuan untuk kecepatan 75 Mbps hingga Rp1 jutaan untuk kecepatan 300 Mbps yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan bisnis. 

Promo ini tak hanya berlaku bagi existing customer, namun juga bagi new customer. Khusus pelanggan baru yang akan migrasi menggunakan internet bisnis cepat dari Indibiz akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan potongan hingga 70% untuk biaya pasang baru dengan perangkat ONT (Optical Network Terminal) resmi dari Indibiz. Informasi lebih lengkap dapat diakses di website Indibiz.co.id atau akun media sosial @indibiz.co.id.

Tak bisa dipungkiri, di zaman serba digital seperti sekarang, internet telah menjadi kebutuhan yang tak dapat dipisahkan dalam melakukan transformasi bisnis. Melalui program “HSI Bisnis Promo Merdeka Bisnis”, diharapkan para pelaku UKM dapat terfasilitasi layanan internet cepat dengan baik dalam melakukan kebutuhan bisnis sehingga tahun ini dapat memperoleh kemerdekaan digital agar dapat bersaing di kancah global.






Bagikan Artikel Ini
img-content
Noval Kurniadi

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Lima Strategi Bisnis ala Kafe di Balikpapan

Rabu, 27 Agustus 2025 18:56 WIB
img-content

Tiga Hotel yang Jadi Saksi Bisu Kemerdekaan RI

Rabu, 13 Agustus 2025 17:56 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler