Jurnal Mitigasi - Litigasi Supervisi Sosial dan Politik - Kolom ini hadir sebagai ruang refleksi atas dinamika demokrasi Indonesia pasca-Reformasi, ketika masyarakat sipil terus mencari cara untuk menegakkan kontrol terhadap negara. -Mitigasi - dipahami sebagai upaya pencegahan konflik sosial dan politik, sementara - Litigasi - merujuk pada proses penegakan hukum serta penyelesaian sengketa yang lahir dari ketegangan sipil-militer maupun antar-aktor politik. Melalui perspektif supervisi sosial, kolom ini menyoroti bagaimana lembaga non-pemerintah, media, serta komunitas akademik berperan sebagai pengawas kritis. Tujuannya jelas: memastikan demokrasi tidak hanya menjadi prosedur elektoral, tetapi juga praktik yang berpihak pada keadilan sosial. Dalam lingkup politik, kolom ini mengurai fenomena - grey area - purnawirawan militer, problem akuntabilitas hukum, hingga dilema skeptisisme publik terhadap institusi negara. Semua dibaca bukan semata dari sisi hukum formal, melainkan juga sebagai gejala sosiologis yang memengaruhi hubungan kekuasaan dan kepercayaan publik. Jurnal Mitigasi - Litigasi Supervisi Sosial dan Politik - bukan hanya catatan akademik, melainkan juga ajakan untuk terus mengawal reformasi. Bahwa demokrasi sejati hanya dapat tumbuh bila ada keseimbangan antara negara yang berkuasa dan masyarakat yang berdaya mengawasi.
Fungsi Sosiologis Hukum dan Pertahanan Sipil
9 jam lalu
Dalam negara demokrasi modern, hukum dan pertahanan sipil bukan hanya perangkat normatif dan teknis, melainkan juga fenomena sosial.
Ahmad Wansa Al-faiz.
Dalam negara demokrasi modern, hukum dan pertahanan sipil bukan hanya perangkat normatif dan teknis, melainkan juga fenomena sosial. Keduanya bekerja dalam ruang masyarakat, membentuk relasi, menciptakan legitimasi, sekaligus menjaga stabilitas sosial.
Pertama, hukum sebagai instrumen sosial tidak semata-mata memuat aturan tertulis, tetapi juga mewakili kontrak sosial yang hidup di tengah masyarakat. Ia berfungsi menjaga keseimbangan, mengatur interaksi, serta memberi rasa keadilan. Dari kacamata sosiologis, hukum efektif bila selaras dengan nilai dan norma sosial. Sebaliknya, hukum kehilangan wibawa bila dianggap hanya melayani kepentingan elit atau institusi tertentu.
Kedua, pertahanan sipil merupakan konsep yang lebih luas daripada sekadar persiapan menghadapi ancaman fisik. Ia mencakup kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana, krisis ekonomi, bahkan disinformasi yang mengancam kohesi sosial. Pertahanan sipil adalah manifestasi dari resilience sosial: bagaimana komunitas mampu bertahan dan bangkit bersama ketika berhadapan dengan guncangan.
Keterkaitan hukum dan pertahanan sipil menjadi jelas ketika kita menyadari bahwa keduanya bertemu pada satu titik: partisipasi masyarakat. Hukum memberi legitimasi dan aturan main, sementara pertahanan sipil menyediakan wadah partisipasi nyata dalam menjaga keamanan dan ketahanan. Tanpa hukum, pertahanan sipil bisa berubah menjadi aksi spontan yang rawan kekacauan. Sebaliknya, tanpa pertahanan sipil, hukum hanya menjadi teks yang jauh dari kehidupan sehari-hari.
Namun, ada risiko yang harus diwaspadai. Bila hukum terlalu berpihak pada logika militeristik, ia dapat mempersempit ruang sipil dan menormalisasi kekerasan. Sebaliknya, bila pertahanan sipil kehilangan dasar hukum yang kuat, ia bisa melemah dan hanya bersifat seremonial.
Oleh karena itu, dalam kerangka sosiologis, hukum dan pertahanan sipil harus dipahami sebagai relasi dialektis: hukum memberi rambu, pertahanan sipil menghidupkan nilai partisipasi. Keduanya hanya efektif bila dijalankan dalam ruang yang transparan, partisipatif, dan akuntabel.
Pada akhirnya, fungsi sosiologis hukum dan pertahanan sipil adalah sama: membangun kepercayaan sosial. Sebab hanya dengan kepercayaan, masyarakat dapat merasa aman, negara hadir tanpa menakutkan, dan demokrasi tumbuh bukan di bawah bayang-bayang senjata, melainkan di bawah naungan kesepakatan bersama.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Kritik Bukan Kudeta, Kudeta Itu Kudet
9 jam lalu
Fungsi Sosiologis Hukum dan Pertahanan Sipil
9 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler