A fifth-semester Information Systems student at Universitas Internasional Batam, specializing in Visual Communication Design with interests in UI/UX, graphic design, and multimedia projects. I am excited to contribute and develop my skills while growing with your team.
Narasi Perlawanan dalam Video Game; dari Hiburan Menjadi Media Kesadaran
2 jam lalu
#
Ketika Permainan Menjadi Bentuk Protes
Di era modern, video game bukan lagi sekadar permainan visual penuh aksi. Banyak pengembang game kini menjadikan game sebagai bentuk ekspresi dan protes terhadap kondisi sosial dan politik dunia. Lewat mekanik permainan dan cerita, para pemain diajak memahami bagaimana kekuasaan, ketidakadilan, dan perjuangan bisa diwujudkan dalam dunia virtual.
Game seperti BioShock Infinite menggambarkan bagaimana ideologi ekstrem dan fanatisme dapat menghancurkan masyarakat. Kota Columbia dalam game tersebut menjadi simbol bagaimana nasionalisme yang berlebihan bisa menjelma menjadi bentuk tirani baru. Pemain tidak hanya berperang melawan musuh, tetapi juga terhadap sistem kepercayaan yang menindas.
Gerakan dan Ideologi dalam Dunia Digital
Watch Dogs 2 memperlihatkan wajah gerakan sosial modern—aktivisme digital dan perlawanan terhadap pengawasan pemerintah. Pemain berperan sebagai anggota kelompok hacker yang memperjuangkan kebebasan informasi dan privasi publik. Melalui gameplay-nya, pemain dapat memahami kompleksitas dunia digital, di mana kebebasan dan keamanan seringkali bertentangan.
Game-game semacam ini membuktikan bahwa ideologi dan gerakan sosial bisa disampaikan secara efektif tanpa ceramah atau propaganda. Pemain menjadi bagian dari cerita, bukan sekadar penonton pasif.
Refleksi terhadap Nilai-Nilai Indonesia
Sebagai warga Indonesia, nilai-nilai seperti kebebasan berpendapat dan keadilan sosial sangat relevan dengan tema yang diangkat dalam game-game tersebut. Indonesia mendorong kebebasan berekspresi, tetapi tetap dalam koridor tanggung jawab moral dan etika.
Game seperti Watch Dogs 2 bisa dimainkan dengan kehati-hatian dan refleksi, bukan dihindari. Meski menampilkan tindakan ilegal dalam konteks cerita, game tersebut membuka ruang diskusi tentang bagaimana teknologi memengaruhi kehidupan sosial. Gamer Indonesia perlu melihatnya sebagai media pembelajaran tentang kebebasan, bukan sekadar ajakan memberontak.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler