bila sedalam samudera sunyi rasa pedihnya
bumi membumbungkan segala harapannya
mendarat di atas lapisan*)
demikianlah, pablo, demi mengibarkan
bendera penuh cahaya keemasan
terkadang mesti ditopang
senapan yang tak lelah dikokang
malam selalu mencatatnya
dan seekor burung hantu
telah mengirim dan membacakannya
untukku
kalau mungkin sepakat
inilah yang kita namai
sebagai revolusi martabat
revolusi bintang di atas bumi
dan dari sekian epik
yang kau nyanyikan dengan leher tercekik
aku kini paham betapa pemberontakan
tak lain dari lagu kehormatan
bait demi baitnya
menerbitkan percikan api
hingga akhirnya meledak jadi cahaya
ketika malaikat turun di prairi
*) penggalan dari sebuah sajak Pablo Neruda.
Ikuti tulisan menarik Uhan Subhan lainnya di sini.