Rabies, Sebuah Olok-olok Seram atau Lucu?

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Rabies membunuh 70.000 orang per tahunnya. Namun, kesadaran masyarakat mengenai penyakit berbahaya ini masih sangat minim. Diperlukan langkah tepat dan terkoordinasi agar penyakit kuno ini bisa dikendalikan.

 

 “Awas jangan dekat-dekat dia, ntar  kamu kena rabies lho”

Jujur sampai sekarang saya masih mendengar guyonan seperti ini, terkadang saya nyengir saja tetapi makin kesini koq malah miris ya. Mungkin saja bagi sebagian orang, rabies itu sepertinya hal yang lucu atau paling tidak sesuatu yang pantas dijadikan joke. Benarkah itu? Hmm, yuk kita cermati lagi.

Fakta dari WHO menyebutkan bahwa satu orang meninggal dunia setiap 10 menit karena rabies atau boleh dibilang setiap tahunnya rabies membunuh 70.000 jiwa manusia di seluruh dunia. Kebanyakan kasus terjadi pada anak-anak terutama di Negara berkembang. Sehingga lebih dari 3 milyar penduduk dunia akan mengalami ancaman risiko tertular rabies di lebih dari 100 negara. Lebih dari 95% kasus kejadian rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing terinfeksi.

Saya juga tidak hendak  menakut-nakuti tapi ada lagi fakta yang harus disadari bahwa sampai saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit rabies. Jika seseorang yang menjadi korban  sudah menunjukkan gejala klinis maka bisa dikatakan 99,99% kematian akan menghampiri. Tentu saja korban rabies masih memiliki kesempatan untuk dapat diselamatkan jika memperoleh vaksin anti rabies (VAR) sesegera mungkin. Dari sebuah literatur yang sempat saya baca, sampai saat ini hanya ada 6 kasus rabies pada manusia yang bisa bertahan hidup setelah gejala klinis muncul. Sudah lumayan serem kan?

Kemudian bila dilanjutkan lagi dengan pertanyaan, apakah rabies penyakit yang penting dan berbahaya? maka saya akan  tegas menjawab YA. Banyak masyarakat terutama di Indonesia masih  menganggap remeh dengan penyakit yang satu ini, padahal jelas dampak yang diakibatkan oleh virus ini adalah fatal baik bagi hewan maupun manusia.

Lalu sebenarnya apa sih rabies itu, Rabies adalah penyakit zoonosis (penyakit yang dapat menular  dari hewan ke manusia dan sebaliknya) yang  disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus yang menyerang sistem saraf pusat mamalia termasuk manusia. Virus ini terdapat di dalam saliva/air liur dan otak dari hewan  terinfeksi. Mekanisme penularan terjadi melalui gigitan hewan terinfeksi yang sebagian besar adalah anjing dan karnivora lainnya dengan masa inkubasi yang bervariasi.

Angka kematian yang mencapai 70.000 jiwa per tahun sudah sangat besar tetapi hampir bisa dipastikan bahwa kenyataan di lapangan pasti lebih dari ini, karena banyak sekali kasus rabies yang tidak dilaporkan di negara berkembang termasuk negara kita tentunya. Mandegnya pelaporan kasus bisa saja disebabkan oleh ketidak mengertian masyarakat atau malah karena penyakit rabies belum menjadi sebuah isu yang seksi untuk bisa diangkat sebagai satu hal yang perlu komitmen politik dalam mengendalikan penyebarannya.

Tengoklah peta penyakit rabies yang semakin mengkhawatirkan,perpindahan hewan terinfeksi melalui pelayaran antar pulau dari daerah tertular ke daerah bebas dengan menggunakan pelabuhan yang tidak terawasi menjadi  salah satu faktor penyebaran rabies, belum lagi kebiasaan masyarakat yang menjadikan daging anjing sebagai daging konsumsi turut memperparah keadaan karena lalu lintas hewan akan semakin tidak terkontrol.

Kalau sudah begini, sepertinya memang diperlukan ketegasan Pemerintah untuk menetapkan rabies sebagai penyakit strategis dengan  didukung komitmen yang kuat dari tingkat pusat sampai ke daerah sehingga peraturan dapat berjalan dengan baik. Meskipun rabies adalah penyakit kuno yang sudah ada sejak dulu kala  bahkan sudah diusahakan untuk diberantas sejak negara kita masih dijajah Belanda , namun sepertinya masih dibutuhkan kerja keras bersama dari semua pihak. Tak ada yang tak mungkin jika kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh dan menerapkan strategi yang benar dan terarah. Bagaimanapun pemberantasan rabies adalah kerja bersama antara kesehatan manusia, kesehatan hewan dan lingkungan masyarakat.

Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, begitupun juga dengan pengendalian rabies di dunia. Namun sebuah langkah besar selalu berawal dari langkah kecil bukan? Jika anda memiliki hewan piaraan seperti anjing, kucing, kera dan karnivora lainnya maka sudah sewajarnyalah untuk senantiasa menyayangi dan melindungi, salah satunya ya dengan menjaga kesehatannya, dan pemberian vaksin rabies bagi hewan piaraan tentulah wajib dilakukan. ah saya tak akan membuka perdebatan dengan kelompok pro vaksin dan anti vaksin, saya hanya berpikir sederhana saja,kalau hewan kita sehat, bukannya yang untung pemiliknya dan tentu masyarakat sekitar juga turut mendapat manfaat.

Jadi masih kurang menyeramkankah rabies hingga tetap menjadi sebuah olok-olok sepanjang masa? Salam.

foto : dok.pribadi

Bagikan Artikel Ini
img-content
indri permatasari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

"Green Book", Kisah Humanis Nan Manis

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
img-content

Galaumu itu Lebay Dék

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler