x

Iklan

Niken Satyawati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gibran-Selvi Tanpa Foto Prewedding & Mobil Pengantin

Undangan pernikahan Gibran-Selvi relatif sederhana. Sampulnya beludru merah marun dengan sablon gunungan wayang berukir nama keduanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Undangan pernikahan zaman sekarang, lazim sekali dilengkapi foto pasangan yang akan menikah. Pasangan yang bakal menikah berdandan habis dan berpose mesra. Namun tidak demikian dengan undangan pernikahan putera Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, yang Kamis (11/6/2015) akan menikah dengan gadis pujaan hatinya, selvi Ananda. Undangan pernikahan mereka relatif sederhana. Sampulnya beludru merah marun dengan sablon gunungan wayang berukir nama Gibran-Selvi.

Bagian dalamnya kertas putih biasa, tanpa embel-embel gelar maupun pangkat. Seperti biasa, dilengkapi denah lokasi pernikahan, kartu pengambilan souvenir dan kertas kelengkapan untuk ditempel di kendaraan. Tak ada foto Gibran dan Selvi lagi pegangan tangan atau sekadar berpandangan. Tak ada juga foto mereka sendirian, misal Gibran sendirian dan Selvi yang sedang selfie... Tidak ada itu semua.

Saya beruntung karena menjadi salah satu warga biasa yang mendapatkan undangan. Saat saya tanyakan kepada paman Gibran yang kebetulan kawan saya, dia mengatakan memang Gibran-Selvi tidak secara khusus menyempatkan diri mengikuti photo session untuk dipamerkan di dalam undangan, seperti selayaknya pasangan-pasangan menikah zaman sekarang. Undangan pernikahan putera pemimpin negara berpenduduk 250 juta jiwa itu bahkan tidak lebih mewah dari undangan pesta perkawinan saya dan suami, 15 tahun yang lalu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasangan pengantin ini tak akan menaiki mobil pengantin mewah yang dihias dengan bunga segar dan ornamen lainnya. Saat habis memimpin rapat persiapan pernikahan, Minggu (7/6/2015), Gibran menjelaskan dia dan keluarga akan berjalan kaki semua menuju gedung tempat resepsi, di Graha Buana Convention Center. Memang dekat sih jarak antara rumah pribadi Presiden dan gedung itu, sekitar 500 meter saja. Sementara calon pengantin perempuan akan naik kereta kuda atau semacamnya. Acara jalan kaki juga dilakukan saat melamar Selvi.

Rapat persiapan atau yang dalam budaya Jawa dikenal dengan istilah kumbakarnan, diikuti hampir semua panitia yang dilibatkan. Di antaranya ada yang tetangga mempelai laki-laki dan perempuan (kedua mempelai pun bertetangga), dan terbanyak adalah keluarga dekat kedua keluarga. Tak ada pejabat negara atau anak buah ayahnya yang didatangkan dari Jakarta dan kemudian dilibatkan sebagai panitia hajatan.

Untuk diketahui, yang punya kerja sebenarnya memang pihak keluarga Selvi. Kalau acaranya di Graha Saba dan EO juga dari Chilli Pari yang notabene milik keluarga Gibran, karena memang calon suami sudah punya fasilitas sendiri. Kenapa harus menyewa tempat dan jasa orang lain. Oleh karena yang sangat terpandang adalah keluarga Gibran, yang bapaknya seorang presiden adalah Gibran, makanya acara pernikahannya jadi lebih "ribet". Selain mendapat perhatian yang besar dari media, juga banyak pihak yang ingin hadir walau tidak diundang. Resepsi pernikahan Gibran-Selvi sendiri akan dihadiri sekitar 7.500 tamu undangan. Resepdi siang hari akan terbagi dalam tiga sesi, masing-masing berdurasi satu jam. Tiap sesi diperkirakan dihadiri 1.500 tamu. Malam harinya ada dua sesi, masing-masing juga 1.500 tamu.

Saat memimpin rapat persiapan di Kantor Chilli Pari, bahkan Gibran setengah bercanda mengakui cukup dipusingkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan sosok sang ayah. "Yang paling membuat saya pusing adalah rencana kedatangan relawan pendukung Bapak, karena jumlahnya 3.000 orang," ujar dia disambut derai tawa sanak kerabat yang hadir. 

Siapa yang akan menjadi tamu dalam pernikahan Gibran-Selvi? Selain kolega kedua orangtua mempelai, kawan Gibran-Selvi, juga para punggawa di Solo hingga tingkat Ketua RW. Sedangkan para Ketua RT diundang dalam acara midodareni atau malam sebelum pernikahan yang diadakan di dua tempat terpisah, yaitu di rumah mempelai laki-laki dan di rumah mempelai perempuan. Ritual adat Jawa mewarnai hajatan ini, seperti siraman di pagi hari sebelum midodareni. Sementara sesaat sehabis ijab kabul, pengantin akan hadir di acara resepsi dengan model standing party.

Yang jelas, kecuali jumlah undangannya menurut saya pribadi konsep dalam pernikahan putra presiden ini memang inspiratif. Kesederhanaan dalam pernikahan putra Presiden ini menjadi contoh nyata buat siapa saja.

Solo, 8/6/2015

Ikuti tulisan menarik Niken Satyawati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu