x

Iklan

Yantek BPPBAP Maros

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Technopark Teknologi Budidaya Udang Vaname

Technopark ini bertujuan memberikan paradigma baru tentang bagaimana semestinya industri akuakultur super intensif yang berkelanjutan dilakuan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Takalar/12 Juni 2015. Technology park merupakan operasionalisasi kebijakan pemerintah saat ini untuk peningkatan produksi, produktivitas, dan nilai tambah produk kelautan dan perikanan yang berdaya saing tinggi serta berorientasi pasar, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterlibatan masyarakat dalam aktivitas ekonomi.  Techno park di bidang kelautan dan perikanan melibatkan unsur inobasi seperti perguruan tinggi, litbang, sektor bisnis dan industri, masyarakat serta lembaga penunjang lainnya.  Techno park diharapkan menjadi wadah aliran IPTEK menjadi inovasi yang memberikan kekuatan daya saing bagi bisnis dan industri kelautan dan perikanan.  Hal tersebut tertuang dalam panduan teknis pengembangan techno park kelautan dan perikanan.

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau yang merupakan unit pelaksana teknis Puslitbang Perikanan Budidaya, Badan Litbang Kelautan dan Perikanan, pada tahun 2015 mendapatkan amanah untuk menyelenggarakan kegiatan techno park untuk budidaya udang vaname teknologi super intensif.  Kegiatan ini dirancang secara khusus berupa magang dan bimbingan teknologi langsung di Instalasi Tambak Percobaan BPPBAP yang berlokasi di Desa Punaga Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar.   Salah satu kegiatan penelitian strategis yang dikembangkan BPPBAP adalah Pengembangan Budidaya Udang Vaname  Superintensif Di Tambak  Kecil (Small Scale Intensive Farm).  Teknologi budidaya ini didasari prinsip akuakultur berkelanjutan dimana hemat penggunaan sumber daya lahan dan air yang dicirikan dengan proses produksi pada luasan petak tambak yang kecil (ukuran 1000 m2).  Budidaya ini dapat disebut juga industri akuakultur super intensif karena pemanfaatan volume yang kecil untuk padat penebaran udang yang tinggi dengan output produktivitas yang tinggi.  Di samping itu, penanganan beban limbah menjadi satu kesatuan terintegrasi dalam sistem budidaya.  Tidak dapat dikatakan sistem budidaya super intensif berkelanjutan tanpa adanya proses pengolahan limbah budidaya dalam sistem tersebut. Inisiasi industri akuakultur ini menjadi harapan pertumbuhan ekonomi bangsa melalui peningkatan produksi yang berdaya saing untuk mewujudkan spirit swasembada perikanan sebagaimana yang dicetuskan Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan. 

Techno park budidaya udang vaname teknologi super intensif berupa magang dan bimbingan teknologi yang dilakukan BPPBAP diikuti oleh enam orang peserta (tenant) yang terpilih dari unsur Dinas Kelautan dan Perikanan beberapa kabupaten yang memiliki pengembangan tambak super intensif di daerah tersebut.  Tujuan utama kegiatan ini yaitu untuk memberikan paradigma bagaimana industri akuakultur super intensif yang berkelanjutan, yang bukan hanya penekanan pada aspek produksi saja, tetapi juga tetap bertanggung jawab pada kelestarian lingkungan pesisir.  Diharapkan para peserta dapat mengembangkan sistem budidaya super intensif yang telah ada maupun yang akan dikembangkan di daerah masing-masing berdasarkan prinsip-prinsip budidaya super intensif yang berkelanjutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peserta yang berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Takalar, Barru, Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Berau Kalimatan Timur, mengikuti magang selama 7 hari (10 – 16 Juni 2015) di Instalasi Tambak Percobaan BPPBAP di Takalar.  Kegiatan tersebut terdiri dari materi kelas sebesar 30% dan kegiatan lapangan sebesar 70%.  Materi yang diberikan berupa peran litbang budidaya air payau dalam techno park, prinsip-prinsip budidaya super intensif, evaluasi kesesuaian lahan untuk tambak super intensif, persiapan budidaya, manajemen pakan, pemantauan kualitas air dan lingkungan, aplikasi probiotik pada tambak  budidaya udang vaname teknologi super intensif, perencanaan bisnis budidaya super intensif, dan manajemen limbah budidaya.  Sementara kegiatan lapangan berupa kegiatan rutin budidaya yang dilakukan setiap hari.  Para peserta didampingi oleh para peneliti, teknisi BPPBAP untuk melaksanakan kegiatan rutin tersebut secara langsung.  Selain itu para peserta juga akan terlibat langsung dalam proses panen parsial yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2015 sekaligus pada hari yang sama akan dilakukan penutupan acara magang techno park oleh Bapak Kepala Balitbang KP. 

Para pemateri dan pendamping lapangan merupakan para peneliti, teknisi BPPBAP  yang kompeten dan khususnya untuk materi perencanaan bisnis dibawakan oleh dosen teknik industri Universitas Hasanuddin.

Kegiatan ini disambut positif oleh Dinas Kelautan dan Perikanan yang dipilih sebagai peserta magang karena fakta empiris di lapangan bahwa maraknya usaha budidaya super intensif di daerah masing-masing belum didasari oleh peraturan dan kajian yang memadai serta kapasitas sumber daya manusia yang masih terbatas untuk memberikan informasi budidaya yang sebenarnya.  Hal tersebut senada dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pinrang, Ir. H. Andi Budaya yang menyatakan bahwa beberapa investor akan membuka tambak super intensif bahkan telah ada yang beroperasi, namun pihak dinas masih terbatas dalam menyediakan informasi dan penilaian untuk investasi tersebut.  Sementara itu, Kepala Dinas KP Kabupaten Berau yang ditemui pada acara Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (8 – 9 Juni 2015) di Bogor menyatakan magang yang dilakukan BPPBAP berdasarkan hasil litbang akan memberikan informasi dan gambaran berharga bagi Pemkab Berau untuk pengembangan industri akuakultur super intensif yang berkelanjutan.

Para peserta yang mengikuti kegiatan magang ini mengharapkan adanya kesinambungan transfer ilmu dan teknologi khususnya materi yang diberikan selama kegiatan, sehingga update informasi dari hasil litbang dapat dimanfaatkan di lapangan.  Salah satu peserta, Nurtjahyan, S.St.Pi, kepala seksi perikanan budidaya Dinas KP Kabupaten Barru menyatakan kegiatan magang dan bimbingan teknologi yang dirancang mengikuti kegiatan litbang Balai Maros sangat bermanfaat, bukan hanya untuk menambah skil dan pengalaman lapang, tetapi juga menambah kazanah ilmu pengetahuan ilmiah sehingga dapat menunjang tugas pokok staf dinas di lapangan.  Beliau menambahkan kegiatan techno park seperti ini perlu dilakukan secara kontinyu dengan sasaran peserta yang lebih luas dengan melibatkan unsur swasta (pengusaha). 

@bppbap_maros

http://bppbapmaros.kkp.go.id

Ikuti tulisan menarik Yantek BPPBAP Maros lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB