x

Setya Novanto cs Hanya Dihukum Teguran

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Salut Pak Novanto Dkk, Panjenengan Bisa Juga Melucu

Dalam sidang paripurna, Jumat, 23 Oktober 2015, ada pemandangan yang tak biasa. Ketua DPR, Pak Setya Novanto, bersama dengan wakilnya tampil beda.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam sidang paripurna, Jumat, 23 Oktober 2015, ada pemandangan yang tak biasa. Ketua DPR, Pak Setya Novanto, bersama dengan wakilnya tampil beda, saat memimpin sidang. Berjas rapi licin, juga berdasi. Pak Setya Novanto juga, pakai jam tangan. Pasti semua itu, tak berharga murah. Jas harga jutaan rupiah, atau bahkan puluhan juta. Pun dasi dan jam tangan. 
 
Tentu masih ingat, cerita heboh Pak Novanto saat bertemu dengan Om Donald Trump. Ada cerita soal jam tangan Pak Novanto dalam kisah heboh pertemuan dengan Om Donald. Jam tangan Pak Novanto jadi trending topic di jagad twitter, karena merek jam seperti yang dipakai Pak Novanto, harganya bikin mules perut, saking muahaaalnya.
 
Sekarang saat memimpin sidang paripurna, Pak Novanto dkk kembali tampil beda. Penampilan beda tapi serupa juga diperlihatkan empat Wakil Ketua DPR, yaitu Mas Fadli Zon, Pak Agus Hermanto, Pak Taufik Kurniawan dan Mas Fahri Hamzah. Mereka semua kompak pakai masker, yang menutup mulutnya. Begitulah berita yang saya baca dari sebuah media online. Dan, berita itu benar adanya, karena dilengkapi dengan foto yang menunjukan Pak Novanto dkk, pakai masker. Sidang DPR yang dibuka Pak Novanto sendiri adalah sidang pembukaan pembahasan RAPBN 2016. Menurut berita yang saya baca, pemakaian masker atas perintah Pak Novanto.
 
Saya pun iseng mengirimkan tautan berita Pak Novanto dkk yang pakai jas dan dasi tapi bermasker ke kawan saya. Via layanan blackberry messenger saya kirimkan tautan berita itu. Hanya selang beberapa menit, kawan saya langsung membalas.
 
"Ha.ha.ha.ha, sangat kreatif, sangat kreatif. Saking sangat kreatif, saya tak bisa lagi bedakan itu hal yang cerdas apa dagelan. Ha.ha.ha," kata kawan saya via BBM.
 
Namun menurut kawan saya, Pak Novanto dkk itu salah kostum. Kurang heroik, bila memang pemakaian masker itu tujuannya itu untuk menyindir pemerintah yang dianggap lamban mengatasi serangan asap. Masker dan jas serta dasi bukan padanan yang serasi. 
 
" Kenapa tak serasi, ya jas dan dasi bukan padanan dengan masker kalau tujuannya untuk menyindir. Harusnya, Pak Novanto Dkk pakai baju hansip, kaos oblong atau sekalian pakai baju tentara. Itu lebih heroik," kata kawan saya.
 
Dan, kata kawan saya, lebih tak serasi lagi, bila Pak Novanto pakai jam tangan yang harganya bikin mules perut. Harusnya,  biar lebih sempurna penampilan, para anggota dewan beserta pimpinannya, jangan mengenakan sepatu kulit yang mengkilat dan bermerek luar negeri. Pakai sepatu PDL, seperti tentara dan hansip. Atau biar lebih merakyat, pakai sendal jepit atau nyeker sekalian. 
 
Bahkan bila ingin paripurna, sidang jangan di Senayan. Tapi dilokasi hutan terbakar. Wah, rakyat pasti akan tercengang, menyaksikan penampilan wakilnya yang tak biasa. Nah, Pak Jokowi kan sudah blusukan ke lahan yang terbakar. Bahkan tak pakai masker lho. Mosok Pak Novanto dkk, kata kawan saya kalah penampilan.  Sebagai wakil rakyat, Pak Novanto harus lebih heroik penampilannya dibanding Pak Jokowi. 
 
" Ditunggu sekali lho, para anggota dewan beserta pimpinannya sidang di lahan terbakar," kata kawan saya. 
 
"Nanti rakyat akan bergumam, hebat ya wakil rakyat kita, walau doyan bolos, sering bertengkar,  banyak yang korupsi, serta ketangkap KPK, tapi masih peduli. Salut sampai sidang pun pakai masker, walau di dalam gedung DPR, tak ada asap. Salut, salut," tutur kawan saya lagi. 
 
Saya hanya mengkeret mendengar ocehan kawan saya. 
 
" Ya, semoga pembelian masker, bukan hasil nyatut anggaran, apalagi sampai di mark up. Semoga tak seperti itu. Tapi saya salut loh sama Pak Novanto dkk, bisa juga melucu, " ujar kawan saya menutup ocehannya di BBM. 
 
 
Dan dalam hati, saya berkata setengah berbisik, " Saya juga salut pada Pak Novanto dkk, Panjenengan bisa juga melucu." Setelah itu setengah berlari saya pergi ke kamar mandi. Entah mengapa, perut saya kok terasa mules. 
 
 
 
 
 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu