Saat ini ada upaya pihak-pihak tertentu yang berupaya melengserkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber daya Rizal Ramli.
Gebrakan Rizal Ramli dengan jurus 'kepret' membuat beberapa oknum pejabat kehilangan mata 'pencaharian'. Oknum pejabat yang biasa menerima komisi mulai khawatir dengan kiprah Rizal Ramli.
Bahkan ada beberapa survei yang menuding popularitas Rizal Ramli karena ada faktor Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Survei ini terlihat ada pesanan untuk mendistorsi sosok Rizal Ramli.
Rizal Ramli sudah sangat terkenal di era Soeharto karena aktivitasnya melawan rezim berkuasa. Saat masih menjadi aktivis ITB, Rizal pun dipenjara. Ia pun terkenal dengan aktivis 77/78.
Berbeda dengan beberapa aktivis 1998 yang masuk DPR dan kekuasaan langsung diam dan tidak mengeluarkan suara, Rizal Ramli masih seperti dulu. Ia idealis, dan sebagai pendobrak.
Kepretan Rizal Ramli yang cukup mengena terhadap Kementerian ESDM. Rizal pun langsung menuding Menteri ESDM Sudirman Said sengaja untuk memperpanjang kontrak dengan PT Freeport. Padahal kata Rizal, Presiden Jokowi belum membahas perpanjangan dengan PT Freeport.
Ia pun berani menantang Jusuf Kalla (JK) karena dianggap sebagai pelindung Direktur Utama Pelindo II RJ Lino.
Berbagai kiprahnya ini yang membuat ada upaya sistematis untuk menghancurkan karirnya di Pemerintahan Jokowi terlebih lagi sedang ada isu reshuffle kabinet.
Sekarang pun ada upaya penggiringan opini yang mengarah Rizal Ramli dari pernyataan Sudirman Said bahwa ada pejabat yang mencatut nama Presiden Jokowi dan JK sebagai penghubung PT Freeport. Konsekuensinya minta saham.
Walaupun Sudirman Said tidak menyebut nama, beberapa media pun berupaya mengaitkan dengan Rizal Ramli. Mulai wartawan yang minta konfirmasi, maupun lainnya.
Ikuti tulisan menarik maskusdiono lainnya di sini.
