x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jangan Lupakan Kebahagiaan Kecil

Mengingat dan mensyukuri kebahagiaan kecil bisa menjadi sumber daya yang tak kunjung habis, selalu diperbarui setiap hari.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Thousands of candles can be lighted from a single candle, and the life of the candle will not be shortened. Happiness never decreases by being shared."
--Buddha

 

Bangkit dari titik nadir tidak mudah. Menghentikan penyesalan berkepanjangan pun tak kalah sukar. Mungkin pula kita merasa tidak mencapai jenjang yang menjulang dalam hidup. Seakan jalan di tempat. Di saat seperti itu, pundak terasa berat.

Seorang kawan menawarkan nasihat, sebuah cara pandang berbeda untuk memahami apa yang sudah kita lewati dan capai. Bukan yang hebat-hebat, melainkan yang kecil-kecil. “Perhatikanlah pencapaian-pencapaian kecil yang sudah kamu raih, cermatilah kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang kamu rasakan setiap hari,” tukasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Le p’tit bonheur,” ujarnya lagi. “Kata orang Prancis, kita sering melupakan kebahagiaan kecil. Padahal banyak sekali kebahagiaan kecil yang kita dapati sepanjang tahun.”

Lantaran kita membayangkan hal-hal besar semata, ketika kita tidak memperolehnya, kita merasa tidak memperoleh apa-apa. “Kebahagiaan kecil patut disyukuri,” kata kawan saya lagi. “Dan itu kita temui setiap hari. Ya, setiap hari.”

Saya lantas teringat cerita beberapa kawan tentang hal-hal kecil yang mereka kerjakan setiap hari.

Seorang teman, yang mencintai alam, menanam beragam benih setiap hari. Ya, setiap hari setidaknya dua jenis benih—yang sudah ia lakukan sejak tahun lalu. Setiap pagi, ketika ia berjalan berkeliling halaman belakang rumahnya yang cukup luas, dan melihat berbagai tanaman mulai tumbuh, ia merasakan senyumnya berkembang. “Saya menanam calon-calon pohon yang akan hidup lebih panjang dibanding hidup saya,” ujarnya. Ia merasa, bila ia dapat menjadikan eksperimen kecil ini sebagai cara memulihkan hubungan manusia dengan bumi, “maka hidup saya sedikit berguna.”

Teman yang lain lagi berkisah tentang senangnya menyiapkan sarapan pagi dan bekal untuk anak-anaknya menjelang berangkat sekolah. Sebelum berangkat bekerja, ia berusaha menyiapkan sendiri untuk keluarga: memasak dan menyiapkan bekal dalam kotak makanan. Setelah makan malam bersama, menjelang tidur, mereka ngobrol dan saling bercerita—pillow talk yang jadi pengantar tidur nyenyak.

Mengingat dan mensyukuri kebahagiaan kecil, kata kawan saya, bisa menjadi sumber daya yang tak kunjung habis, selalu diperbarui setiap hari. Inilah benteng yang tidak bisa direbut, wilayah damai yang tidak bisa ditembus oleh badai kecuali bila kita membiarkan hal itu terjadi. Benteng ini akan kokoh bila dibangun setiap hari lewat kebahagiaan kecil yang kita tebarkan lewat senyuman, menyapa, sekedar membuatkan minuman, berbagi pengetahuan yang baik, dan begitu banyak lagi. Inilah benteng kokoh yang dibangun selama bertahun-tahun dan diisi dengan “rasa syukur yang turut dirasakan orang-orang disekitar kita” hingga tiba waktunya bagi tercapainya sebuah pencapaian besar.

Kebahagiaan kecil, le p’tit bonheur, dapat menjadi bekal untuk mengarungi hidup di masa-masa sukar. Seperti kata novelis Storm Jameson: “Satu-satunya cara untuk hidup ialah menerima setiap menit sebagai mukjizat yang tak dapat diulang, dan memang demikian kenyataannya.” (ilustrasi foto: rhein ii, sumber telegraph.co.uk) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler