x

Iklan

Redaksi Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Februari 2020

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kebersihan Toilet Mencerminkan Bangsa

Bangsa-bangsa maju menganggap kebersihan toilet sebagai isu penting yang berpotensi memengaruhi jumlah wisatawan luar negeri, yang berarti pula memengaruhi pendapatan negara.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“It is better to have a relationship with someone who cheats on you than with someone who does not flush the toilet.”

--Uma Thurman (Artis, 1970-...)
 

Mengapa pariwisata kita tertinggal? Saya rasa, bukan karena alamnya buruk rupa dan tidak indah dipandang. Bukan pula karena penduduknya tidak ramah. Bukan pula lantaran kulinernya tidak lezat. Lantas apa? Dalam satu kesempatan, Menteri Pariwisata Arif Yahya pernah menyebutkan penyebabnya: “Toilet kita buruk.”

Buruk itu bermacam-macam wujudnya, apa lagi bila terkait dengan toilet. Sebutlah di antaranya, bau amoniak yang menyengat, ruang yang kotor dan terlampau sempit, kran yang pelit mengalirkan air, tak ada sabun cair maupun tisu yang selalu tersedia, tombol guyur yang macet, maupun penerangan yang redup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keluhan tentang kualitas toilet juga datang dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Sebagai Dirut PT KAI, dulu, ia tahu persis bagaimana mutu toilet di stasiun dan kereta api—yang menjadi prioritas pembenahan di era Pak Jonan saat jadi Dirut. Kini, Pak Jonan tahu pula bagaimana kondisi toilet di terminal bus maupun bandara, juga di kantor Kementerian Perhubungan.

Perkara kebersihan toilet bukan soal remeh temeh. Bangsa-bangsa maju menganggap kebersihan toilet sebagai isu penting yang berpotensi memengaruhi jumlah wisatawan luar negeri, yang berarti pula memengaruhi pendapatan negara. Beberapa bulan lalu, umpamanya, World Economic Forum (WEF) menempatkan Indonesia di urutan ke-40 dari 140 negara dalam hal kebersihan toilet, di bawah Malaysia dan Thailand. Menurut Arif, burukya toilet ikut memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sehingga wisatawan yang mengunjung Indonesia lebih rendah ketimbang Malaysia dan Thailand. Padahal, Indonesia demikian wonderful—begitu promosinya.

Wisatawan luar negeri sebenarnya tidak menuntut toilet dengan kecanggihan teknologi yang mengundang kekaguman, seperti dikembangkan di Jepang umpamanya. Mereka menginginkan toilet yang bersih dan sehat. Saya rasa, permintaan wisatawan domestik juga serupa: toilet yang bersih, sehat, beraroma sedap, dengan air yang selalu mengalir. Oh ya, dengan pintu yang tidak macet atau slot rusak.

Mengapa toilet sangat penting? Karena manusia modern tak bisa hidup tanpa toilet. Ketika perut kita mules, kita segera butuh toilet lebih dari apapun. Ketika kita kedinginan, kantung kemih kita mengirim sinyal agar isinya segera dikeluarkan. Apabila dua kebutuhan ini tidak segera dipenuhi, akibatnya bisa runyam. Betul-betul runyam, bayangkan sendiri.

Meski begitu, walaupun kita sudah betul-betul kebelet karena perut mules atau kepingin pipis, begitu melihat toilet yang buruk dan kotor, keinginan itu bisa serta merta sirna. Kita mungkin memilih untuk tidak masuk ke ruang toilet yang jorok sekalipun amat sukar menahan keinginan buang air.

Toilet memang menyimpan gagasan yang terkesan kontradiktif. Untuk membuang sesuatu yang kotor (feses maupun air pipis) kita tetap memerlukan tempat yang bersih. Toilet yang bersih membuat kita nyaman dalam menunaikan kewajiban unik ini (sebagian orang malah bisa melamun). Toilet yang bersih membuat kita merasa plong ketika urusan penting ini selesai. Hanya karena toilet tempat membuang yang kotor bukan berarti tempatnya boleh dibiarkan kotor.

Jelas sudah bahwa toilet yang bersih dan sehat itu vital. Kita rasanya sudah tahu betul tentang hal ini, tapi alangkah sukar membiasakan diri untuk menyiapkan toilet agar selalu dalam keadaan bersih. Maklum, pengetahuan dan motivasi, pikiran dan hati, memang tidak selalu berjalan seiring.

Sayangnya, apabila kebiasaan membiarkan toilet kotor terus berlanjut, jangan kaget bila orang asing punya persepsi bahwa kita, manusia Indonesia, tidak mencintai kebersihan maupun kesehatan dirinya sendiri. Buktinya? Lihat saja toiletnya!

Adapun solusi 3 cara ampuh kamar mandi bersih terawat menurut ahli jasa sedot WC Kediri:

Menjaga Toilet Bersih serta Higienis

Waktu bersihkan toilet, dari mulai sisi luar terlebih dulu. Gosok semua sisi luar dengan sabun spons kamar mandi supaya bersih tanpa ada mengores porselen toilet. Supaya lebih bersih serta kering, lap perlukaan dengan lap spons kamar mandi yang berkapasitas serap tinggi.

Untuk bersihkan sisi dalam toilet yang paling kotor, gunakan penggosok toilet 2 in 1 yang dibuat berbahan sabut berisi zat pembersih. Pilih penggosok yang memiliki kepala yang bisa mencapai antara sisi dalam toilet serta bisa ditukar bila telah sobek.

Baca Selengkapnya : Pijat Panggilan Denpasar

Menjaga Dinding serta Peralatan Kamar Mandi Bersih Terawat

Peralatan kamar mandi seperti keran, westafel, cermin serta shower sering terserang sisa sabun yang tinggalkan noda putih serta susah dibikin bersih. Karena itu, gunakan sabut spons penghapus noda yang dapat bersihkan noda membandel serta pada bahan stainless.

Kepala shower yang kotor serta berkarat sebaiknay di rendam di kombinasi air bersih serta cuka, sebelum digosok. Selain itu, gosoklah sisi dinding dengan sikat bak serta dinding kamar mandi yang memiliki gagang memiliki bahan sabut serta tidak menggores.

Bila Anda mengunakan bak mandi, keringkan terlebih dulu sebelum menyemprotkannya dengan cairan pembersih serba buat. Kemudian, imbuhkan baking soda dang sol dengan sikat yang memiliki gagang yang panjang hingga dapat mencapai sisi dasar.

Menjaga Lantai Bersih serta Kesat

Sebelum mulai menggosok lantai, siram serta membersihkan kotoran tersisa dari toilet serta dinding. Untuk hasil yang lebih bersih, campur setengah cangkir baking soda ke ember, selanjutnya basuh lantai.

Gosoklah dengan sikat lantai yang memiliki bahan sabut hingga efisien mengusung kotoran serta kerat di lantai kamar mandi. Untuk mencapai bagian-bagians susah seperti pojokan serta pojok, gunakan sikat pojok yang berkapasitas gosok tambah lebih kuat serta sikat gigi sisa.

Ikuti tulisan menarik Redaksi Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB