x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Sebelum Memimpin, Kenalilah Dirimu

Mengenal diri sendiri adalah kemampuan penting yang mesti dimiliki para pemimpin.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Self-awareness adalah kemampuan untuk melihat secara jujur kehidupanmu tanpa keterikatan apakah benar atau salah, baik atau buruk.”

--Debbie Ford (Penulis, 1955-2013)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Indra Nooyi, CEO PepsiCo, pernah berbagi kisah tentang bagaimana kepemimpinannya tumbuh dan berkembang. Meski terkait dengan orang lain, namun kisah ini terutama perihal dirinya sendiri, yakni bagaimana sebagai pemimpin ia mesti menempatkan diri dengan memahami lebih dulu siapa dirinya.

 “Ketika dalam suatu rapat seseorang mempresentasikan rencana lima tahun, para eksekutif cenderung memberi tanggapan yang relatif tidak langsung menghakimi, umpamanya: ‘Itu sangat menarik. Tapi, barangkali Anda bisa memikirkannya dengan cara yang sedikit berbeda’,” begitu tutur Indra Nooyi. “Lain halnya dengan saya. Saya berkomentar langsung: ‘Itu tidak masuk akal. Itu tidak akan pernah terjadi’.”

Ketika keluar dari ruang rapat, salah seorang eksekutif mendekati saya, tutur Nooyi, dan berkata, “Anda bisa mengatakan hal yang sama dengan cara yang agak berbeda.” Sebagai eksekutif yang tengah menanjak kariernya ketika peristiwa itu terjadi, Nooyi memikirkan nasihat sejawatnya itu. “Saya yakin,” kata Nooyi lagi, “mereka memikirkan hal yang sama, tetapi mereka mengatakan dengan cara yang lebih gentle.”

Nooyi mengatakan bahwa ia mengambil manfaat dari umpan balik konstruktif seperti itu. “Saya seorang yang jujur dan terus terang,” begitu pengakuan Nooyi, perempuan keturunan India yang menempati posisi puncak perusahaan multinasional itu. Seiring dengan peningkatan kariernya, ia menjadi lebih piawai untuk mengemas pendapatnya sehingga orang lain—terutama bawahannya—tidak seketika patah semangat mendengar komentarnya. Nooyi tidak mengubah pikiran dan pendapatnya, melainkan ia mengubah cara menyampaikan pikiran tersebut.

Self-awareness—kesadaran akan diri sendiri—itulah salah satu butir dari kecerdasan emosional yang dimiliki oleh Indra Nooyi dan patut dipunyai oleh pemimpin bisnis maupun pemimpin di bidang lainnya. Ketika menapaki hierarki yang semakin tinggi menuju peran atau lingkungan baru, eksekutif akan mendapati bahwa mereka perlu mengelola personalitas mereka dengan lebih cermat. Kekuatan mereka, seperti sikap berterus terang, bisa menjadi kelemahan. Kemarahan bukanlah satu-satunya cara untuk menegur bawahan.

Bagaimana pemimpin dapat mengenali dan mengelola kecondongan psikologis mereka?

Self-awareness menjadi bahan kajian ekstensif oleh Ginka Toegel dan Jean-Louis Barsoux. Kedua guru besar perilaku organisasi di Laussanne, Swiss, mengkaji isu self-awareness karena ini merupakan kapabilitas terpenting bagi pemimpin untuk dapat berkembang—sebagaimana juga diakui oleh Indra Nooyi. Para eksekutif perlu mengetahui di mana kecenderungan alamiah mereka berada, dan agar mereka bisa mendorong atau mengerem kecenderungan itu.

Self-awareness terkait dengan kemampuan seseorang dalam memahami secara akurat kekuatan dan kelemahan mereka. Ini ada hubungannya dengan pengendalian terhadap impuls serta toleransi terhadap stress. Jika Anda mudah ‘meledak’, orang lain tidak akan mempersepsikan Anda sebagai orang yang sangat self-aware. Orang juga bisa menilai self-awareness Anda dari bagaimana Anda menangani kesukaran dan situasi yang menantang dan menekan. Jika Anda gelisah, orang lain bisa menafsirkan ini sebagai kurangnya self-awareness pada diri Anda.

Dari studi mereka,Toegel dan Barsoux juga menemukan bahwa para pemimpin yang berhasil akan berlaku keras pada diri mereka. Mereka berlatih terus-menerus mengendalikan impuls dan kemarahan mereka—sebab ini dapat berakibat buruk pada pengambilan keputusan. Mereka berusaha memperkuat kemampuan bertahan menghadapi situasi yang menekan, mengasah kemampuan kerjasama dengan orang lain tanpa mengorbankan pendirian, sekaligus meningkatkan keteguhannya untuk bersikap tegas.

Kemampuan-kemampuan tersebut, yang terbukti membuahkan kinerja yang lebih baik di berbagai lapangan, menegaskan kembali pentingnya kecerdasan emosional dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin yang memiliki self-awareness tinggi akan menyadari bila ia, umpamanya, cenderung berkompromi dalam banyak hal dan ia akan berusaha keras meningkatkan kualitas pribadinya agar mampu bersikap tegas dan teguh pendirian. Indra Nooyi telah mencontohkan hal sebaliknya; sikapnya yang terlampau blak-blakan tidak menguntungkan perkembangan organisasi, dan karena itu ia berusaha lebih gentle dalam menyampaikan sikapnya. (sumber ilustrasi: jaygotra.net) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB