x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menstruasi Telat, Apakah Positif Hamil atau Adanya Gangguan

Penyebab paling umum dari telatnya siklus menstruasi adalah positifnya kehamilan. Akan tetapi, itu hanyalah pertanda awal saja.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jika seorang wanita sudah telat dalam menstruasi, maka ia bersama suaminya akn senang karena pertanda hamil sudah terjadi. Memang sebagian masyarakat menganggap bahwa menstruasi yang telat merupakan ciri wanita tersebut positif hamil. Akan tetapi, ada juga yang bertanya apakah menstruasi yang telat merupakan adanya suatu gangguan atau penyakit ?

Untuk itulah dalam artikel ini akan dijelaskan.

Perlu diketahui bahwa dalam setahunnya seorang wanita pada umunya mengalami 11-13 kali periode menstruasi. Namun, hal tersebut bukanlah hitungan baku. Karena bisa saja seorang wanita mengalami kurang atau lebih dari 11-13 kali periode. Selain itu, tidak sedikit wanita yang mengalami ketidakteraturan  siklus menstruasi. Hal ini tentu membuat seorang wanita was-was.

Apakah telat mentruasi merupakan tanda kehamilan ?

Memang perlu untuk diketahui bahwa pada beberapa tahun pertama wanita menstruasi periodenya akan sering tidak teratur. Penyebab dari ini semua adalah adanya hormon yang belum seimbang di dalam tubuh.

Tentu penyebab paling umum dari telatnya siklus menstruasi adalah positifnya kehamilan. Akan tetapi, itu hanyalah pertanda awal saja. Untuk lebih memastikannya kembali, maka seorang wanita harus menggunakan tes kehamilan sebagai langkah pertama untuk mencari tahu apakah positif hamil atau tidak. Apabila hasil dari test kehamilannya negatif  lantas apa yang menyebabkan wanita tersebut sering telat dan tidak teratur haid.

Penyebab dari telatnya menstruasi karena terganggunya  hormon yang mengontrol menstruasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:

1.  Mendekati Menopause

Apakah dengan usia dibawah menopause normal (40-50 tahun) dapat terjadi menopause ? anda mungkin saja mengalami menopause dini yaitu berada pada usia(20-30 tahun) disebabkan karena adanya kelainan bawaan , adanya pengangkatan rahim atau adanya penyakit autoimun.  Hal ini sekaligus membuat fakta baru untuk mematahkan bahwa adanya menopause dini disebabkan karena habisnya telur, itu hanya mitos. Menstruasi yang tidak teratur adalah salah satu sinyal yang paling umum dari perimenopause. Wanita memasuki perimenopause sering memiliki menstruasi yang tidak teratur karena ketidakseimbangan progesteron yang mengganggu siklus. Karena progesteron mengatur jumlah dan lama perdarahan, menstruasi dapat bertahan lebih lama dan disertai dengan perdarahan sangat berat (juga disebut menorrhagia atau hypermenorrhagia). Namun, periode yang lebih pendek atau spottier juga dapat menunjukkan perimenopause.Menopause ditandai dengan haid yang tidak teratur dan tidak terjadinya menstruasi selama satu tahun .

2.  Terjadinya Anovulasi

Jenis yang paling umum dari periode tidak teratur  adalah anovulasi atau siklus di mana seorang wanita tidak berovulasi yaitu, tidak melepaskan telur. Hal ini sering menjadi penyebab terlambat haid (siklus anovulasi) dan dianggap normal jika terjadi hanya sekali atau dua kali setahun. Penyebab dari anovulasi adalah karena adanya pola makan yang buruk, stres yang tinggi, trauma emosional, sakit, atau latihan fisik yang berat. Adanya menstruasi yang tidak teratur karena sindrom ovarium polikistik (PCOS), suatu kondisi yang mudah dikenali dan diobati yang sering terjadi dengan resistensi insulin. Dengan PCOS, ovarium menghasilkan jumlah folikel yang menghasilkan tingkat estrogen yang tinggi tetapi tidak pernah melepaskan telur. Estrogen yang berlebihan merangsang lapisan rahim menebal ke titik di mana ia harus mengelupaskan.

3.  Peningkatan stress

Ketika kita sedang stres, adanya tekanan  (bahaya, hubungan pribadi, pekerjaan, lingkungan) kelenjar adrenal dirancang untuk mengeluarkan hormon kortisol. Kortisol memiliki dampak langsung pada hormon seks estrogen, progesteron, dan DHEA. Gangguan makan, diet, penggunaan narkoba, dan ketergantungan pada stimulan seperti kafein dan alkohol juga ditafsirkan oleh tubuh sebagai jenis stres. Kurangnya asupan makanan yang bergizi tampaknya secara fisik mengubah protein dalam otak sehingga mereka tidak bisa lagi mengirim sinyal yang tepat untuk ovulasi normal.

4.  Penurunan berat badan dan Olahraga yang diporsir

Wanita yang mengalami anoreksia atau mereka yang berolahraga 2-3 jam sehari dapat menemukan siklus menstruasi mereka mengurangi atau berhenti karena adanya penurunan lemak tubuh. Para wanita ini memiliki estrogen rendah dan tidak berovulasi. Ini disebut stres-jenis hipotalamus amenore, dan itu terjadi ketika gizi buruk dan stres mengubah kimia otak dan jalur hormon. Otak tidak dapat memicu hormon yang tepat untuk perkembangan folikel, yang membuat estrogen yang diperlukan. Wanita dengan ketidakteraturan ini cenderung berada pada risiko yang lebih tinggi untuk keropos tulang (osteoporosis) dan kondisi degeneratif lainnya.

Selain itu ada pula penyebab lainnya yaitu adanya Ovarium syndrome, kelainan rahim, anda sedang menjalani kemoterapi atau pasca melahirkan dan sedang menyusui. Hal tersebut juga dapat menjadi penyebab terganggunya siklus menstruasi anda.

 

sumber photo : m.menstruasi.com

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB