Dear…
Ibuku yang selalu bapak bilang ndeso banget tapi bapak selalu cinta.
Saya adalah Si Anak Tegal Jawa Tengah. Nama saya “Anita Firdaus”.
Saya sangat kecewa dengan ibu…
Saya sangat menyayangkan sekali…
Semua istri dan ibu rumah tangga tentu sangat bahagia dan beruntung apabila berada diposisi Ibu. Menjadi seorang “Ibunya Negara ini”. Punya banyak uang, bisa maju-mundur cantik di luar negeri seperti Syahrini, tinggal di istana yang megah dan mewah dengan segala fasilitas yang ada. Ibu tak usah khawatir dan repot-repot pusing memikirkan esok hari akan makan apa dan bagaimana belanja kebutuhan.
Hidup Ibu di kelilingi pelayan yang siap melayani. Segalanya dapat terpenuhi dengan mudahnya. Ibu bisa memakai pakaian dan barang-barang bermerek dengan harga selangit. Ibu bisa saja ke salon setiap hari, merias diri agar terlihat glamorbak sosialita. Atau bahkan Ibu bisa saja ber-selfie ria dan mengabadikan setiap momen kebahagiaan keluarga ibu dengan tustel mahal harga selangit seperti yang dimiliki Bu Beye dan lalu Ibu memamerkannya kepada kami dengan mem-posting-nya ke dalam Instagram agar semua ibu-ibu seperti kami dapat melihat, bahkan turut merasakan betapa enak dan beruntungnya menjadi “Ibunya Negara Ini”.
Tapi, apa yang terjadi????
Ibu masih saja seperti orang desa yang baru saja datang ke kota. Ndeso banget, katro dan berpenampilan seadanya. Sederhana dan sama sekali tak nampak bahwa ibu adalah “Ibunya Negara Ini”. Bahkan anak-anak ibu pun juga demikian. Terlebih si sulung yang tak banyak bicara dan tak pernah tersenyum. Yah, siapa lagi kalau bukan Gibran Rakabuming Raka yang memilih istri dari desa, karyawan biasa, bukan anak pejabat, bukan pula artis dan bahkan rumahnya saja ngontrak dan harus ekstra direnovasi untuk acara midodareni. Kenapa tak pilih saja anak pejabat atau artis papan atas? Misalnya Nadine anak ibu susi, anak Harry Tanoe yaitu Clarissa/Jessica, artis Cinta Laura, Rachel Amanda, Gita Gutawa dst agar Bapaknya Negeri Ini dan Ibunya Negeri Ini dapat mantu kaya raya dan selevel, seperti Pak Beye dan Bu Beye yang tak salah pilih mantu.
Boro-boro Ibu pakai baju bermerek dan barang-barang dengan harga selangit layaknya istri-istri pejabat lainnya. Ibu masih saja pakai baju sederhana, misalnya kemeja putih biasa dan celana panjang hitam layaknya seorang yang hendak melamar pekerjaan sebagai sales marketing, tas sederhana bukan Hermes, Gucci, Prada, dst. Boro-boro juga pakai jam tangan merek Delacour dan Rolex. Sepatu apalagi bukan merek Loubotion, Channel, dsb. Bahkan perhiasan berlian pun Ibu tak pernah pakai. Ibu malah seneng nemenin bapak panas-panasan blusukan, jalan-jalan ke posko banjir di jalan becek nggak ada ojeg, becek… Ibu benar-benar ndeso banget, tapi Bapak selalu cinta ibu.
Alaammaaakkkk….. Ibu jauh berbeda dengan “Ibunya Negeri Ini yang dulu” yang selalu modis, glamour bak sosialita dan aktif di media sosial Instagram. Bahkan saking aktif dan seringnya main Instagram sampai-sampai dibuat naik pitam gara-gara netizen dan mendapat surat terbuka juga dari Sinabung.
Lah ini….
Ibu sama sekali nggak tahu Instragram. Bahkan dulu ada nama Ibu disebut tapi di “Istanageram” saja ibu tidak tahu. Malah dibilang Instagram itu makanan apa? Dari mana asalnya ?? Enak atau nggak? Haadduuhh…. Haadduuhhh… Ibu ini ndeso banget, polos, apa adanya tapi bapak selalu cinta.
Ikuti tulisan menarik Anita Firdaus lainnya di sini.