x

Komik tentang kebocoran celengan Panama Papers. vox.com

Iklan

Iwan Kurniawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Panama Papers: Sebuah Analogi Sederhana

Di tengah meledaknya skandal keuangan Panama Papers, beredar pula pesan di WhastsApp yang mencoba menjelaskan masalah ini dengan sebuah analogi sederhana.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di tengah meledaknya skandal keuangan skala dunia yang dijuluki Panama Papers, beredar pula pesan di WhastsApp yang mencoba menjelaskan masalah ini dengan sebuah analogi sederhana. Analogi mungkin tak tepat betul, tapi sedikit banyak menggambarkan bagaimana skandal itu terjadi. Saya berterima kasih kepada siapa pun yang pertama kali menuliskannya.

 

Ini pesan lengkap WA tersebut:

Budi punya celengan ayam di rumah. Tapi mami Budi selalu cek isi celengan Budi setiap kali Budi memecahkan / membuka celengannya.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Amir juga punya celengan ayam di rumahnya sendiri, tapi gak pernah di cek sama maminya Amir. Maka Budi titip celengan ayamnya di rumahnya Amir.

 

Mendengar bahwa celengan ayam Amir tdk pernah di cek sama mamanya Amir. Maka teman2 Amir dan Budi semua titip celengan ayam di rumah Amir (ini offshore investment).

 

Suatu hari mamanya Amir periksa kamar Amir dan mendapati ada banyak celengan ayam disana (ini accidental audit) lengkap dengan label nama pemiliknya (inilah Panama Paper).

 

Maka mama Amir mengontak semua mama-mama penitip celengan ayam.

 

Ternyata Budi menitipkan celengan ayam disana karena mama Budi memaksa Budi untuk memberi kolekte dari celengan itu setiap Budi memecahkan celengannya (ini pajak).

 

Tapi Tigor mengisi celengannya dari hasil memalak teman-temannya (ini money laundering).

 

Acong mengisi celengannya dari hasil berjualan es lilin di sekolah tanpa ijin ortunya yang menginginkannya fokus pada sekolahnya (ini illegal business), dsb.

 

......inilah penjelasan "Panama Paper" secara sederhana....

 

Mama Budi akhirnya tau kalo anaknya nitip celengan di tempat Amir, lalu mama Budi bilang ke anaknya: "Nak, simpan aja celenganmu di rumah. Mama tdk akan cek celenganmu" (ini namanya mama Budi memberlakukan Tax Amnesty). Nak, kamu harus simpan celenganmu di rumah dan mama tetap akan mengeceknya setiap saat. (Ini namanya pemerintah yg berani)

Ikuti tulisan menarik Iwan Kurniawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB