x

Iklan

unggulcenter

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menengok Megahnya Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Baru

Walau belum dibuka, fasilitas Terminal 3 yang diperluas dengan gedung baru ini sangat elegan dan megah. Mari kita tengok apa saja isinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Keberadaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta amat vital. Ia merupakan gerbang udara pelancong menuju destinasi lain di Indonesia, serta representasi keterbukaan Indonesia untuk dunia.

Namun, daya dukung bandara ini perlu dibenahi karena sudah mulai padat dengan aktivitas penerbangan baik domestik maupun internasional. Pengalihan beberapa penerbangan ke Bandara Halim hanya solusi jangka pendek. Lalu, apa solusi jangka panjang, sekaligus menegaskan Indonesia sebagai gerbang wisata global, apalagi dengan target 20 juta wisatawan mancanegara berkunjung di tahun 2019?

Terminal 3 Baru yang kerap di sebut sebagai “ultimate” ini jawabannya. Kabar baiknya, pembangunan terminal 3 ini hampir seratus persen rampung. Jika dulu, Terminal 3 hanya “sekadar” terminal baru, Terminal 3 ini sangat representatif sebagai terminal transit Internasional maupun beberapa penerbangan domestik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, pembangunan Terminal 3 yang keren dan megah ini dapat dikatakan rampung. Tinggal poles sini situ sedikit. Oleh karenanya, pada kesempatan Jumat, 26 Juni lalu, pihak Angkasa Pura II selaku pengelola dan penanggung jawab pembangunan mengajak stakeholders untuk merasakan pengalaman pertama di terminal ini. Berikut ini tampilan luar yang kami, para media dan blogger saksikan. Hmm, penasaran seperti apa ya bagian dalamnya?

Konsep Indonesia

Nah, coba tengok, selain kapasitas yang besar dan megah, Terminal ini juga mengadopsi konsep Indonesia dari perencanaan dan desain arsitekturnya. Pembangunan Terminal dengan insinyur Indonesia ini membanggakan, sebab ditempatkan pula unsur nusantara sebagai filosofi bangunan terminal yang megah ini.

Bagian dalam terminal hingga ke ruang tunggu di dalam gate megah sekali. Selain itu tak hanya andalkan kemegahan, filosofi Indonesia pun diterapkan.

Walaupun masih dalam Bandara Soekarno-Hatta, konsep pembangunan Terminal 3 agak berbeda. Langit-langit yang megah bergelombang mencerminkan kemaritiman Indonesia sebagai pola gelombang yang menyatukan, bukan memisahkan nusantara.

Bentuk tempat-tempat pelayanan dan booth juga berundak miring, seperti sebagian besar rumah adat di Indonesia yang bagian depannya lebih tinggi dari bagian belakang. Adopsi ini mencerminkan kesatuan, dimana tak mengambil satu atau dua rumah adat dan budaya, namun keseluruhan Indonesia dapat divisualisasikan. Namun demikian, tampakan luar Terminal sama dengan Terminal lain di Bandara ini.

Fasilitas yang dimiliki juga lebih komplit. Selain luasnya terminal, di dalam juga terdapat tempat anak bermain, juga deretan bangku sofa Hijau dan Biru yang cantik. Bagian depan sebelum masuk gate, juga luas dan mewah. Ditambah pula adanya fasilitas lounge dan sofa untuk pelanggan kelas bisnis dan eksekutif layaknya fasilitas bandara modern lain. Perangkat keamanan juga lebih canggih dengan peralatan modern yang mendeteksi gangguan seperti logam, senjata tajam dan gas yang berbahaya serta narkoba.

Target Pariwisata dan The Next Big Thing

Dalam kesempatan  kunjungan ke Terminal 3, awak media juga berkesempatan mengabadikan berbagai sudut Terminal. Beruntungnya, pada saat itu juga ada kunjungan dari Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang populer karena terkenal vokal dan mantan aktivis.  Beliau meninjau sarana dan prasaran dan juga menjadi narasumber di talkshow singkat “Peran Terminal 3 Dalam Mendukung Pariwisata Indonesia“.

Tak hanya itu, semua yang hadir juga bisa berdiskusi soal Pariwisata dan Pembangunan Desain Terminal dengan Mba “Miss Jinjing” yang populer sebagai traveller dan penulis buku best seller, dan Bapak arsitek desain Terminal 3 Ultimate ini. Sehingga pada sesi ini juga didapat “behind the scene” dan pertanyaan seputar desain terminal dan pertanyaan serta diskusi kepariwisataan dan peran sebuah bandara.

Dikatakan Rizal, bahwa beroperasinya Terminal 3 ini jelas akan menunjang target wisatawan mancanegara yang dipatok Pemerintah sebesar dua puluh juta pelancong pada tahun 2019. Dengan kondisi dua belas juta tahun ini, naik dari tahun lalu yang sepuluh juta, kita patut optimis.

Berikut ini pandangan mata saya pada saat berkunjung ke Terminal 3 Soekarno-Hatta bersama awak media dan bloggers.

Selain itu, Rizal menambahkan bahwa terminal ini juga bukti sumberdaya manusia Indonesia yang mampu membuat Terminal dengan desain dan pembangunan yang dikerjakan oleh para insinyur dari Indonesia itu sendiri. Ini membuktikan bahwa “kita bisa” dan “mampu saingi bandara Changi Singapura” ujarnya. Wow. Narasumber lain juga menekankan perlunya partisipasi kita semua dalam mempromosikan pariwisata, dan juga membantu merawat dan menjaga obyek wisata termasuk bandara yang kita banggakan.

terminal 3 soekarno hatta yang megah

Oya, jangan salah, penyebutan Terminal 3 yang modern tentu tak terlepas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta yang sudah ada. Ini tempat yang sama loh. Hanya berbeda area, tepatnya beda gedung. Ini gedung baru yang jangan sampai mispersepsi kita membangun bandara baru. Walaupun, katanya akan menyamai Changi Airport, seperti kata Menko maritim Rizal Ramli yang berkunjung, itu artinya menyebut bandara kebanggaan kita, Soekarno Hatta.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pun mengatakan, jika keberadaan Terminal 3 ini bukan berarti solusi masalah delay pesawat loh, tapi ini different thing.  The Next Big thing dari Indonesia untuk dunia. Ikon baru Indonesia.

Masalah manajemen adalah ranah lain yang perlu juga diberikan solusi manajerial yang ciamik. Pun juga pembukaan terminal ini, menunggu instruksi presiden melalui Kementerian Perhubungan. Sebab, beberapa hal tentu perlu dipastikan sebelum mengoperasikannya.

Selain infrastruktur seperti alat navigasi, juga termasuk kesiapan petugas, serta mengoperasikannya tidak parsial, sebab Terminal 3 adalah bagian tak terpisahkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

tampak dalam ruang tunggu terminal yang megah dan luas

Soal desain, ciamik. Megah, luas, dan adem dingin. sirkulasi udara antab, unsur kaca dan penerangan sudah laik. Apalagi, ada banyak hal unik yang mungkin luput, tapi ngga bagi saya. Contohnya, pipis sambil memandang pesawat yang landing? haha.. Bisa.!

Ihwal “ultimate” yang tadinya mau disebutkan sebagai nama, sebenarnya konsumsi “sebutan internal” dari pembangun gedung ini. Dilansir dr situs resmi www.bandarasoekarno-hatta.com Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi dalam kesempatan konferensi pers tanggal 23 lalu menegaskan hanya ada terminal 1, 2 dan 3.

Istilah ultimate sebelumny dipilih untuk masyarakat dapat membedakan terminal 3 baru dengan yang “existing”. Artinya semacam “kode”, bahwa “pengembangan ini sudah maksimal tidak bisa lebih dari yang ada saat ini”, imbuhnya.

Jadi, semoga Terminal 3 si “ultimate” ini memang dapat memberikan pengalaman maksimal yang berkesan bagi semua yang memanfaatkan fasilitas ini dan mampu mendongkrak intensitas penerbangan baik internasional maupun domestik sebagai indikator penting pariwisata yang akan meningkatkan perekonomian bangsa. Dari Indonesia, untuk Dunia.

Ikuti tulisan menarik unggulcenter lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB