x

Iklan

TD Tempino

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Semarak Idhul Adha di Kampong Kami

Kembali kepada Mas Suparman sang pengemudi Forklif, acungan jempol patiut diberikan kepadanya karena mempunyai inisiatif memudahkan perkerjaan potong khewa

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tepok tangan meriah terdengar di depan tempat pemotongan hewan qurban.  Tepok tangan gempita di khususkan kepada Mas Suparman.  Pasalnya pemuda pengajian yang bekerja di perusahaan percetakan itu dengan forklift berhasil membawa seekor sapi seberat 600 kg.  Anak-anak kolong bergembira ria menyaksikan tontonan yang baru kali ini terjadi di hari raya Idhul Adha.

Tahun tahun lalu bertapa litaknya panitia Idhul Qurban ketika harus mengangkat sapi yang sangat berat dari tempat pemotongan ke bagian belakang Masjid Jami An Nur.  Selama ini tepatnya bertahun tahun nan lalu sebelum ada forklift,  sapi seberat hampir satu ton itu di gotong berramai ramai.  Diperlukan 8-10 orang untuk memikul sapi untuk dikuliti dan dicacah menjadi potongan guna diberikan kepada jamaah yang mempunyai hak.

Selama ini memang tidak terpikir bagaimana mengankut sapi dengan cara mudah.  Ketika seusai shalat Idhul Adha awak selaku Khadimullah masjid jami An Nur tertegun menyaksikan sebuah forklift telah bertengger di depan masjid.  Panitia yang dikomandoi Pak Mudasir melaporkan bahwa alat berat itu bantuan dari perusahaan percetakan di seberang jalan raya bogor. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sykur Alhamdulillah semangat ber qurban jamaah yang bermukim di komplek Polri Polsek Ciracas tidak menurun justru semakin meningkat.  Tahun 1437 Hijriah Panitia menerima 9 ekor sapi dan 30 ekor kambing .  Dilihat dari jumlah maka boleh dikatakan warga di kelurahan rambutan RW 05 dan sekitarnya merasa bahagia menyaksikan sapi qurban yang dipercayakan kepada Khadimullah karena bertubuh besar dan tinggi.

Satu bulan sebelum hari raya haji, panitia masjid sudah mulai mengkoordinir pengadaan khewan sapi.  Bapak haji Pudjo dan Pemuda Masjid Lukman sudah melakukann survey di beberapa kandang tempat menjual sapi.  Karena lebih awal maka sapi qurban yang diperoleh cukup baik dengan harga dibawah standar harga pasaran .  Untuk memberikan kepercayaan maka di berikan uang muka kepada pengusaha sapi sebagai tanda jadi.

Kembali kepada Mas Suparman sang pengemudi Forklif, acungan jempol patut diberikan kepadanya karena mempunyai inisiatif memudahkan perkerjaan prosesi pengelolaan khewan qurban.  Setelah sapi di jatuhkan dengan metode baru yang diterima dari you tube maka dilakukanlah penyembeilhan sapi. Ustazd Darko dan Ustazd haji Muslich  menyiapkan pisau khusus untuk melakukan prosesi penyembelihan.

Anak anak dan warga berkerumun di sekililing  lokasi pemotongan hewan.  Ustazd Fadhil menyebutkan nama nama jamaah yang ber qurban satu persatu sesuai dengan group yang telah ditetapkan .  Diringi suara Takbir Allah Akbar Allah Akbar Allah Akbar maka prosesi penyembelihan dimulai. Memang agak berat juga pekerjaan penyembelihan sapi mengingat  qurban itu cukup besar dan tentu sangat berat pula.  Namun berkat kerja sama dengan satu komando makaAlhamdulillah  perkerjaan itu bisa berjalan lancar.

Setelah khewan qurban sapi benar benar telah mati, maka mas Suparman mulai beraksi.  Keahliannya mengemudikan alat ini sungguh sangat mengangumkan dengan sangat tangkas maka forklif mengangkat sapi mati itu.  Anak anak berteriak kesenangan menyaksikan alat berat dengan mudahnya mengangkut si sapi.  Malah anak anak ikutan menaiki Forklif sambil bergelantungan.  Mas Suparman tersenyum melihat tingkah laku anak kolong.

Inilah semarak Idhul Adha di kampong kami.  Satu peristiwa rutinitas tahunan yang bisa menjadi syiar Agama Islam.  Selain para warga yang hadir di saat pemotongan hewan, khadimullah menyaksikan pula para kaum dhuafa sudah mulai berdatangan.  Panitia yang berjumlah hampir 80 orang di berikan baju kaos seragam,  Selain itu didatangkan pula tukang jagal profesional guna membantu kelancaran prosesi pemotongan khewan.

Proses pengulitan dan pemotongan daging qurban dilakukan di serambi belakang Masjid Jami An Nur.  Pembagian tugas sudah sesuai dengan alur pekerjaan sampai proses penimbangan dagng dan berakhir dilakukan pembungkusan  dengan plastik warna putih,  Sementara itu hadir pula petugas dari Dinas Peternakan untuk mengecek kualitas daging apakah nterdapat tanda tanda penyakit.  Petugas itu didampingi seorang Mahasiswa Kedokterann Khewan Institut Pertanian Bobor.  Kebetulan masiswa ini berasal dari Malaysia yang sedang menyelesaikan tugas belajar di IPB.

Akhirnya bada Shalat Ashar, seluruh pekerjaan selesai.  kini saatnya membagi daging qurban   sesuai dengan jatah yang telah ditetapkan oleh panitia sesuai tuntunan Al Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.  Penerima pertama dari qurban tersebut adalah para jamaah yang berqurban . Tahun 2016 terdapat 98 warga yang berqurban. Setelah itu daging qurban diberikan kepada seluruh warga RW 05  Kelurahan Rambutan yang tersebar di 11 RT. Lukman menangtarkann qurban kepada para ustazd dan ustazdah,  Terakhir  daging qurban di berikan kepada para panitia. Dan yang paling akhir sebanyak 700 kantong di siapkan kepada para kaum dhuafa.

Salamsalaman

TD

Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB