x

Iklan

DediTink

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Museum Tertua di Indonesia yang Menjadi Kebanggan Warga Solo

Museum Radya Pustaka Surakarta, Museum Tertua di Indonesia yang Menjadi Kebanggan Warga Solo

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saat musim liburan tiba, para wisatawan akan berbondong-bondong mencari tempat rekreasi yang cantik dan menghibur, tidak heran jika mereka senantiasa memilih obyek wisata yang mudah dijangkau dan memiliki panorama indah.

Pemilihan ini senantiasa dijatuhkan pada destinasi wisata berupa pantai, air terjun, dan pegunungan. Namun, dibalik itu ada satu destinasi wisata yang layak untuk dicoba seperti berkujung ke tempat-tempat bersejarah.

Sebagaimana dilansir dalam Nyero, salah satu rekomendasi wisata yang layak dikunjungi adalah museum.  Selain dapat menghibur, pergi ke museum juga dapat menambah wawasan sejarah akan peristiwa yang terjadi di masa lampau. 

Di Solo, terdapat sebuah museum yang bisa dijadikan alternatif wisata selanjutnya. Museum Radya Pustaka Surakarta, begitulah sebutan wisata bersejarah ini. Museum ini terletak di kompleks Taman Sriwedari Solo yang beralamat di Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Sriwedari, Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

Museum kebanggaan masyarakat Solo ini merupakan salah satu museum tertua di Indonesia yang dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada tanggal 28 Oktober 1890.

Ada beragam koleksi barang antik yang terdapat pada museum ini, seperti terdiri dari berbagai macam arca, perunggu zaman Hindu Budha, pusaka adat, wayang kulit, wayang beber, keris kuno, senjata tradisional, gamelan,koleksi keramik, berbagai macam buku kuno dan barang seni lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di area lokasi, wisatawan akan menjumpai sebuah patung sedada dari R. Ng. Rangga Warsita, yaitu seorang pujangga Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang sangat termasyhur dan hidup pada abad ke- 19. Patung ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1953. 

Selain itu, terdapat juga meriam beroda buatan Belanda pada masa VOC atau sekitar ke-17 dan ke-18. Lalu terdapat pula beberapa meriam-meriam kecil milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

Kemudian terdapat pula buku kuno karangan Pakubuwono IV dengan judul Wulang Reh yang berisi tentang petunjuk pemerintahan. selain itu, ada juga buku berjudul Serat Rama karangan Pujangga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yaitu Yasadipura I yang menceritakan kisah tentang Wiracarita Ramayana.

Di bagian barat museum, pengunjung akan menjumpai patung kepalaKyia Rajamala yang dijadikan ikon Museum Radya Pustaka Surakarta. Patung ini berupa kepala rasaksa yang terbuat dari kayu hasil karya dari Pakubuwono V ketika beliau masih menjadi seorang putra mahkota. 

Museum ini buka dari hari Selasa hingga Minggu antara pukul 08.30 hingga 14.00 dengan biaya yang cukup murah sebeasar Rp 5.000 rupiah.

Ikuti tulisan menarik DediTink lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler