x

Iklan

Yuni Sri R

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menulis, Menjadi Api Gerakan bagi Kami

Menulis bagi PRT adalah menjadi api baru bagi gerakan PRT

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beberapa waktu yang lalu tepatnya 9 Desember 2016. Beberapa kawan SPRT Sapulidi Jakarta mengadiri acara Media Internet dan Perempuan dalam rangka kampanye Menolak Kekerasan terhadap Perempuan.

Duduk bareng dengan perempuan perempuan media itu tidak pernah menjadi bagian dari mimpi saya. Tapi berkat bergabung dalam SPRT Sapulidi dan berjaring bersama JALA PRT semua itu saya alami. Tanggal tersebut saya duduk bersama Mbak Desmarita Murni (change.org), Mbak Afra Ramadhan (Pamflet Indonesia), Mbak Dian Septi Trisnanti (Marsinah FM), Mbak Luviana (www.konde.co) serta saya sendiri Yuni SR sebagai pembicara mewakili PRT yang mulai aktif dalam journalisme warga.

Bertemu dan berdiskusi dengan ke-4 perempuan yang aktif dalam berbagai media tersebut menjadi motivasi saya. Saya harus lebih rajin  menulis dan bercerita di media.  Mereka sudah lebih lama mengenal media internet dalam peran mereka masing masing. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mbak Luviana adalah salah satu guru saya dan kawan kawan SPRT Sapulidi dalam mengenal media internet. Mbak Luvi - saya memanggilnya - selalu memberi waktu buat kami  para Pekerja Rumah Tangga untuk mengenal media internet lebih jauh lagi. Satu bulan lalu, di JALA PRT kami kumpulan dari berbagai organisasi PRT se Jabodetabek mengikuti Training Menulis untuk journalisme warga. Suatu media alternatif.

 

Jurnalisme Warga, Media Alternatif bagi PRT

Media ini benar-benar menjadi alternatif utama bagi kami para PRT sebagai salah satu alat untuk kampanye. Melalui tulisan di journalisme warga, kami bisa  memberi informasi dan memberitakan kepada masyarakat luas dan khususnya Pemerintah dan DPR atas isu PRT di Indonesia.

Bahwa kekerasan terhadap PRT semakin meningkat dan masyarakat luas perlu mengetahui bahwa di sudut manapun PRT berada kami bekerja dalam situasi tidak layak dan rentan akan kekerasan. Karena kami bekerja di rumah-rumah dengan akses yang terbatas maka sulit bagi kami untuk bisa bersuara secara terbuka. Sebagian besar kasus terungkap ketika korban sudah dalam kondisi fatal.

Sebagian terungkap dari kawan-kawan PRT yang sudah bergabung dalam organisasi. Karena kita berorganisasi, maka tumbuh kepercayaan dan keberanian untuk menyampaikan kasusnya.

Dari PRT bekerja dalam situasi tidak layak, di mana masyarakat menganggap hal tersebut sebagai hal yang "wajar". Kami yang bekerja dengan jam kerja panjang tidak beraturan, tidak ada libur mingguan, tidak ada jaminan sosial, dan sebagainya. Barang yang dianggap "istimewa" bagi kami.

Kami  didiskriminasi, belum diakui oleh Negara ini sebagai pekerja. Bahkan pun diskriminasi terhadap kami juga terjadi dalam lingkungan kerja kawan-kawan PRT yang bekerja di apartemen. Kawan PRT yang dikunci oleh majikan seharian selama bekerja. PRT yang tidak boleh duduk. PRT yang diperintah dengan kaki. Kemudian ada yang upahnya tidak dibayar bahkan ada yang 11 bulan. 

Belum lagi kasus-kasus penyiksaan. Seperti yang diberitakan oleh media massa, kawan PRT yang mengalami penyiksaan,  disiram air  panas, disetrika, dan tidak diberi gaji, disekap selama bertahun.

Kami akan  selalu menulis dan menulis untuk perubahan. Menulis akan menghidupkan api gerakan kami. Kami yakin bahwa  sepanjang-panjang tulisan, sebanyak-banyak pesan dengan doa dan harapan, akan membawa kami pada tujuan, keadilan untuk Pekerja Rumah Tangga.

 

(Acara seminar Internet dan advokasi perempuan yang diselenggarakan oleh Konde.co pada peringatan hari anti kekerasan terhadap perempuan sedunia di Jakarta, 9 Desember 2016. Pembicara yang hadir antaralain: Desmarita Murni (change.org), Afra Ramadhan (Pamflet Indonesia), Dian Septi Trisnanti (Marsinah FM), Luviana (www.konde.co) dan Yuni Sri (Serikat PRT)/ Foto: Serikat PRT)

 

Ikuti tulisan menarik Yuni Sri R lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler