x

Iklan

David Ferdiyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jakarta Butuh Pemimpin yang Santun

membangun jakarta tidak harus dengan menggunakan kekerasa. apalagi melakukan penggusuran ke masyarakat miskin. sedangkan masyarakat menengah ke atas tidak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tidak bisa dipungkiri, bahwa  Jakarta  sebagai ibu kota dihuni oleh berbagai unsur suku, kepercayaan dan pandangan hidup. Selain itu, Jakarta juga sebuah kota yang identik dengan segudang masalah yang semakin hari semakin menumpuk jika tidak segera ditangani secepatnya.  Seperti masalah kemacetan, sampah, premanisme, kemiskinan, banjir, korupsi dan lain sebagainya.  Melihat kondisi Jakarta yang seperti, ada sebagian orang yang berpendapat bahwa untuk mengatasi masalah tersebut Jakarta harus dipimpin oleh seseorang yang memiliki watak yang keras . anggapan seperti ini tentu saja keliru dan perlu untuk diluruskan. Kenapa saya anggap keliru?

Erich Fromm dalam sebuah bukunya yang berjudul Akar Kekerasan pernah mengatakan bahwa kekerasan bersumber dari situasi dimana seseorang mengalami hambatan untuk bertumbuh secara baik. Keterhambatan ini justeru membalikan pertumbuhan positif ke tindakan kehancuran atau kematian.  Selain itu, Fromm juga mengatakan bahwa agresi merupakan tindakan yang menyokong proses hidup untuk bertumbuh secara positif sedemikian terhalang, sehingga berbalik menjadi hasrat penghancuran yang mana seseorang mengubah kehidupan menjadi kematian.

Tidak hanya Fromm, Mahatma Gandhi seorang bapak bangsa India yang sekaligus icon symbol terpenting abad 20 dalam gerakan anti kekerasan diseluruh dunia menganjurkan agar masalah tidak diselesaikan dengan cara kekerasan, akan tetapi menyelesaikan masalah dengan cinta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari dua orang hebat di atas dapat disimpulkan, bahwa untuk mengatasi permasalahan Jakarta tidak harus dibutuhkan seorang pemimpin yang suka menggunakan kekerasan apalagi seorang pemimpin yang penuh dengan sikap arogan. karena bagi saya kekerasan hanya akan menciptakan kekerasan lainnya. Selain itu, kekerasan juga akan menghambat hidup seseorang untuk tumbuh menjadi positif.

Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama menggunakan momen pemilihan kepala daerah pada 15 Februari untuk memilih sosok pemimpin yang tidak arogan dan tidak suka dengan kekerasan tapi mampu menyelesaikan persoalan yang ada di Jakarta. Misalnya saja seorang pemimpin yang memiliki integritas, disiplin serta yang mengerti keinginan masyarakat. Bukan seorang pemimpin yang suka main gusur dan suka mengeluarkan kata-kata tidak pantas. Secara pribadi, sebagai warga Jakarta saya sendiri merasa miris jika Jakarta harus kembali dipimpin oleh orang-orang yang tidak pro dengan masyarakat tapi lebih pro dengan pemodal.

Ikuti tulisan menarik David Ferdiyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu