x

Ilustrasi beras putih. shutterstock.com

Iklan

mimin diya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Harga Gabah Turun, Harga Beras Tetap Mahal

sektor pertanian termasuk sumber primer ekonomi, petani harus mendapat kesejahteraan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Musim penghujan ialah waktu petani untuk menanam padi dan sebagian besar petani di daerah Indonesia sudah mulai panen. Petani berharap harga jual gabah bernilai tinggi sehingga bisa meningkatkan penghidupan yang layak ditengah kondisi kebutuhan yang serba mahal. Akan tetapi kondisi yang ada justru harga jual gabah rendah karena jumlah produksi gabah meningkat. Rata-rata harga jual gabah petani desa sebesar Rp.3.700. Jika petani yang mengalami gagal panen, maka kerugian yang ditanggung semakin besar.

Panen gabah yang melimpah, sejatinya pasti sejalan dengan stok produksi beras yang meningkat. Jumlah produksi yang besar nyatanya belum bisa membuat harga beras juga ikut turun. Harga beras cenderung mengalami kenaikan atau tetap, berkisar Rp.10.000-12.000/Kg. Semakin bagus kualitas beras maka harganya semakin mahal. Sedangkan rakyat biasa hanya akan membeli beras sesuai kualitas biasa dan bergantung pada suplai beras dari bulog. Hal ini dapat disebabkan oleh distribusi yang kurang merata di setiap wilayah atau adanya praktek penimbunan. Padahal beras adalah bahan makanan pokok bagi manusia.

Dalam kondisi yang tidak mendukung, seperti harga kebutuhan hidup serba mengalami inflasi. Pada januari 2017 angka inflasi mencapai 3,49%, naik 0,47% dari bulan sebelumnya. Bahkan bagi para petani modal yang dikeluarkan untuk menanam padi, jagung, sayuran dll tidaklah sedikit. Belum lagi jika mengalami gagal panen , maka nasib para petani dipertaruhkan karena sumber penghasilan hidup tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Di sisi lain, rakyat yang tidak memiliki ladang untuk bercocok tanam juga mengalami himpitan ekonomi, karena semua harus beli dengan harga yang mahal, alhasil banyak yang terbelit hutang hingga menjadi miskin di negeri yang ripah loh jinawi ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sektor pertanian Indonesia merupakan salah satu sumber primer ekonomi. Segala permasalahan pada sektor ekonomi perlu mendapat perhatian pemerintah untuk mewujudkan patani yang sejahtera dan Indonesia bisa swasembada pangan. Pertimbangan langkah yang dapat dilakukan pemerintah ialah meyeimbangkan antara produksi dan distribusi pangan, memberi bantuan bahan dan alat pertanian seperti pupuk, bibit unggul, obat hama dll bagi para petani, menghidupkan tanah mati agar bisa dijadikan lahan bagi penduduk untuk bercocok tanam, mendistribusikan pangan secara merata ke seluruh daerah Indonesia dengan menghindari adanya praktik privatisasi. Semua itu bisa diwujudkan melalui aturan yang adil dan jelas dalam memberi solusi.

Ikuti tulisan menarik mimin diya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan