x

Iklan


Bergabung Sejak: 1 Januari 1970

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

PMP dan Agama, Perlu Didoktrin Pada Anak Sekolah

Dunia pendidikan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pendidikan Moral Panca Sila (PMP) dan Agama, perlu ditingkatkan pada dunia pendidikan. Hal ini, merupakan tindakan Profentip (Pencegahan) dari perbuatan negatif dari nekadnya para anak didik yang masih duduk dibangku sekolah, untuk berbuat kejahatan.

 

Pengarahan melalui Pendidikan Agama di Sekolah, oleh Guru. Merupakan doktrin yang ampuh, untuk meningkatkan kesadaran, dalam pertumbuhan anak dari pengaruh lingkungan Modernisasi yang semangkin meningkat, perkembangannya dewasa ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Gaya hidup menggunakan Hend Phone mewah, dua tiga buah, pakayan produksi luar negri Narkoba dan berpoya-poya, dianggap jadi anak Modern. Ala semacam ini, disinyalir telah banyak merasuk kedalam akal- pikiran dan jiwa generasi muda Indonesia, dan perlu di Doktrin dengan bekal Ilmu Agama, untuk menyadarkannya.

 

Kapasitas Pendapatan ekonomi Orang tua dari sang anak, tidak semuanya sama. Sesuai dengan bidang tugas pekerjaannya masing-masing. Tetapi, pengaruh lingkungan yang tidak dibekali dengan Pendidikan Moral Panca Sila (PMP) dan Ilmu Agama, membuat sang anak hilang kendali, kesadarannya.

 

Sebagaimana diungkapkan Kapolres Sarolangun AKBP Budiman. B.P, SH, S.IK, MH mlela lui Kapolsek Mandiangin AKP Iskandar. CH, SH, MH, kepada Penulis, Selasa (11/4) bahwa pihaknya, beberapa waktu yang lalu berhasil menangkap 4 orang anak dibawah umur, dianta ranya masih duduk dibangku Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP.)

 

Mereka yang ditangkap itu, berinitial ; Eko (16), Reza (14) dan Roy (14). Statesnya masih sebagai pelajar Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP,) di Kabupaten Sarolangun. Keempat pelaku ditangkap di kediamannya di Desa Rengkiling, Kecamatan Mandiangin. Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

 

Menurut AKP Iskandar. Tersangka Eko di tangkap, ketika sedang memancing ikan, dan setelah di kantor Polsek Mandiangin, diintrograsi. Eko kemudian menjelaskan, teman- temanya yang terlibat dalam kasus perampokan terhadap mobil Travel Gunung Kerinci itu, diantaranya mereka bernama Reza, ditangkap di rumahnya sekitar Jam 04.00 WIB saat sedang tidur dalam keadaan mabuk, dan Roy, ditangkap sekitar pukul 06.00 WIB, saat mau pergi ke sekolah.

 

“Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 365 jo 368 KUHP, tentang Pencurian dengan Kekerasan, dan perlindungan anak, dengan ancaman 7 tahun penjara, " jelas Kapolsek Mandingan itu. Mereka melakukan aksi tindak kejahatan, dengan menggunakan senjata tajam dan tidak segan-segan melukai korbannya. “ Uang hasil perampokan dipergunakan oleh tersangka untuk ber foya-foya dan membeli sabu," ucapnya.

 

Pada hari Jumat 17 Februari 2017, sekira pukul 03.00 Wib dini hari. Sebuah Mobil Travel Gunung Kerinci, tujuan Jambi. Melintas di Desa Renkiling Simpang Mandiangin, Kabupa ten Sarolangun, disetop oleh 4 orang pria yang berpura-pura mau berangkat ke Kabupaten Batang hari.

 

Pengemudi mobil yang biasanya beranggapan, penumpang yang menyetop kendaraannya di per jalanan, merupakan rezeki tambahan. Lalu pengemudi mobil Travel Gunung Kerinci, tujuan Jambi itu tidak merasa khawatir dan menghentikan mobilnya. Kemudian, penjahat yang berke dok sebagai penumpang itu naik kedalam kendaraan tersebut.

 

Tetapi apa yang terjadi. Setelah kendaraan berjalan beberapa puluh meter dari Desa Renki ling, Simpang Mandiangin, 4 Penjahat yang berkedok sebagai penumpang itu mulai beraksi. Bagian leher Sopir dikalungi dengan celurit, 2 rekannya merampas dan mengambil dompet uang penumpang dan barang berharga lainnya, satu rekannya lagi mengeluarkan senjata tajam, dan mengawasi penumpang lainnya yang mencoba untuk melakukan perlawanan.

 

Setelah melakukan aksi kejahatan, tanpa ada perlawanan dari pengemudi, maupun dari penumpang. Penjahat itu memerintahkan sopir, untuk menghentikan mobil di tempat yang sepi. Kemudian, penjahat yang berkedok sebagai penumpang itu menyuruh sopir untuk meneruskan perjalanannya.

 

Pengemudi mobil Travel Gunung Kerinci, setelah tiba di Kota Jambi, pada Sabtu pagi (18/2) langsung melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Piket, SPKT Polda Jambi. Kemudian, Dit Krimum Polda Jambi mengkoordinasikannya dengan Kapolres Sarolangun dan diterus kan ke- Polsek Mandiangin. Setelah dilakukan penyelidian dan akhirnya ke 4 pelaku berha sil diringkus, salah satu tersangka (Irawan- 20) terpaksa di tembak oleh petuas Polisi.

“ Irawan, berusia 20 tahun, ia merupakan otak dari perampokan ini. Dia terpaksa kami tembak, karena mencoba untuk melakukan perlawanan dengan petugas, ketika mau ditang kap,” jelas Kapolsek Mandiangin AKP Iskandar. CH, SH, MH lebih lanjut mengatakan bahwa, dalam penangkapan terhadap empat pelaku kejahatan itu, atas kerja sama antara kepolisian dengan TNI.

AKP Iskandar. CH, SH, MH juga menjelaskan, setelah Irawan dirawat di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi, selala beberapa hari, kini dititipkan di LP Jambi, karena, menurut rencana, kasus ini akan ditangani oleh Polda Jambi, jelas Iskandar. (Djohan) Jambi.

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB