Melestarikan Kesenian dan Kebudayaan Melalui Perguruan Silat Cinong Bekasi

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nama Cinong Bekasi sendiri menurut Jamaludin berasal dari aliran main pukul/silat Cimande Cinong yang dipelajari oleh mendiang gurunya almarhum.

Berawal dari keinginan melestarikan keterampilan kesenian dan kebudayaan yang ia pelajari dari gurunya, Jamaludin bersama dengan keluarga dan anak-anak mendiang gurunya mendirikan Perguruan Silat Cinong Bekasi di Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. Nama Cinong Betawi sendiri menurut Jamaludin berasal dari aliran main pukul/silat Cimande Cinong yang dahulu dipelajari oleh mendiang gurunya almarhum Mang Mursanih di Gadungan Kampung Sungai Tawar Desa Pantai Makmur, saat ini masuk dalam wilayah Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi.

Setelah Jamaludin berkonsultasi dengan para sesepuh dan saudara seperguruan gurunya, dipilihlah nama "Cinong  Bekasi" sebagai nama perguruan silat yang akan menjadi wadah pendidikan dan pelestarian. Uniknya, murid-murid Perguruan Silat Cinong  Bekasi ini tidak hanya belajar silat, mereka juga belajar kebudayaan lainnya seperti lenong betawi, palang pintu, seni musik hadrah, pantun, melukis hingga kerajinan tangan hasta karya kreatif juga dipelajari.

“Intinya mah bang kita ingin anak muda di lingkungan sini punya kegiatan positif sebagai wadah pengembangan diri dan pendidikan” ungkap pria yang akrab disapa Bang Jamal.

Sejak  pengesahan logo Perguruan Silat Cinong Bekasi sekitar pertengahan Juli 2016, Perguruan Silat Cinong Bekasi telah berkembang menjadi sekitar 6 unit perguruan di wilayah kecamatan Babelan, Sukawangi, Tambun Utara dan sekitarnya. Cinong Bekasi juga selalu mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan khususnya yang terkait dengan acara-acara kebudayaan dan kepemudaan di Jabodetabek.

Ditanyakan mengenai proses pelatihan yang ada di Cinong, Bang Jamal menjelaskan prosesi rosulan, buburan dan tamatan.

“Sebelum bergabung menjadi murid perguruan Cinong, setiap calon wajib mengikuti prosesi pelantikan yang kita sebut rosulan, kemudian setelah belajar 8 jurus dan mau naik langkah atau naik sabuk kita adakan buburan, di acara buburan ini kita makan bubur bareng-bareng dengan anggota-anggota yang lama sekalian biar pada ketemu antara yang baru mau naik sabuk sama yang sudah lama. Tamatan sendiri itu kalau sudah menyelesaikan tingkatan” jelas Bang Jamal diselingi cerita-cerita anggota Cinong yang lainnya.

cinong-betawi-babelan---waj

Adapun motto Cinong Bekasi adalah: sopan santun dan ramah tamah diutamakan, 

namun, "Kalo udah sopan, udah santun, udah ramah masih diinjek juga, apa boleh bulet dari pada gepeng" seloroh Bang Jamal mengulangi pesan alm. Tumin, ayahandanya.

Mengenai harapan ke depan, Perguruan Silat Cinong Betawi yang lebih mirip sanggar seni budaya ini, Bang Jamal berharap Cinong Bekasi dapat lebih dikenal luas dan dapat bemanfaat bagi masyarakat umum.

“Yah harapan sih besar, mudah-mudahan Cinong bisa berkembang khususnya di wilayah Bekasi dan sekitarnya, mudah-mudahan dengan kehadiran Cinong bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar” ucapnya, diaminkan oleh semua yang hadir di Sekretariat Perguruan Silat Cinong Bekasi Jalan Gelora Babelan Rt.018 RW 03 Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan Bekasi. Cinong Bekasi dapat dihubungi melalui telepon 0856-7159-584 atau melalui Halaman Facebooknya di Perguruan Silat Cinong Bekasi Babelan (1/5/2017) 

Bagikan Artikel Ini
img-content
bisot Pradhabasu

been paid to be good - MerDesa - BerDesa

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua