Pramono, Pedagang Burung Pasar Barito Langganan Ahmad Dhani

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pedagang burung yang sukses merantau dengan berjualan burung di Pasar Barito yang salah satu pelanggannya adalah Ahmad Dhani

Siang itu matahari tepat berada di atas kepala. Kawasan Jalan Barito di Kebayoran Baru, tempat yang biasa disambangi para pencinta hewan peliharaan belum terlalu ramai. Beberapa pedagang hewan tampak sibuk membersihkan kios dan merapihkan dagangannya.

Dalam sebuah kios berukuran 4 x 4 meter, seorang lelaki terlihat sedang memindahkan sebuah sangkar burung. Dialah Pramono, 43 tahun, bapak beranak 2 yang mengais rejeki di kawasan Pasar Burung Barito. Pram, begitu biasa dia dipanggil, kemudian duduk dan menyalakan sebatang rokok dan mulai bercerita.

Pram muda hanyalah seorang pria tamatan SMP. Berbekal ijazah seadanya, Pram  mencoba aneka pekerjaan demi membantu ekonomi orangtuanya kala itu. Termasuk menjadi buruh tambang di Sulawesi, ribuan kilometer dari kampung halamannya di Yogyakarta. Mata Pram menerawang jauh, mencoba mengingat-ingat kembali perjalanan masa lalu sampai akhirnya terdampar di Jakarta. Asap rokoknya berhembus di udara. “Waktu Saya bekerja sebagai buruh tambang, Saya merasa bahwa masa depan tidak akan berubah. Harus ada perubahan dan peningkatan. Kalau ada tekad untuk maju, pasti Tuhan akan memberi jalan”, tuturnya dalam logat Yogya yang kental.

Berbekal informasi dan sedikit tabungan yang diperoleh sewaktu menjadi buruh tambang, merantaulah Pram ke Jakarta pada tahun 1983. Tekadnya bulat sudah. Cerita seorang teman masa kecilnya, Jono, sebagai pedagang hewan di Pasar Barito begitu menginspirasinya. Jono yang bekerja tanpa bos. Yang bisa membantu menyekolahkan adik-adiknya.  

Dengan dana sebelas juta perak, Pram menyewa sebuah kios dan mulai menjajal keberuntungannya berdagang burung. Awalnya hanya menjual beberapa ekor burung merpati. Lama kelamaan bervariasi dan menjual ayam kate, burung kenari, beo, ayam jago, burung pipit Jepang bahkan ayam kalkun. Burung-burung tersebut dipasok dari pedagang burung di berbagai daerah di Indonesia, terutama pulau Jawa. Pelanggan berdatangan dari berbagai daerah di tanah air.

Pahit manis berjualan burung telah dirasakan. Satu masa, hasil jerih payah dari modal dan tabungan yang telah terkumpul sebesar 24 juta lenyap. Seorang calon pembeli memesan burung dan minta diantar ke suatu alamat. Tanpa prasangka sedikitpun, Pram  bergegas mengantar pesanan ke alamat yang dituju. Malang tak dapat ditolak. Ketika sampai ditujuan, sangkar burung diserahkan ke tangan sang pembeli yang tidak kunjung kembali menemui Pram untuk memberikan bayarannya. “Sejak saat itu, Saya tidak bersedia mengantar pesanan bila pembeli bilang mau transfer atau bayar saat burung diantar ke alamatnya.  Saya cuma mau  dibayar dikios secara cash, atau kalau mau bayar di ATM”, lanjut Pram.  

Setiap hari Pram berjualan sejak pukul 6 pagi hingga pukul 6 sore. Pelanggannya berdatangan dari berbagai lapisan masyarakat. Punggawa band rock ternama DEWA, Ahmad Dhani adalah salah satu pelanggan Pram. Suami Mulan Jameela ini ternyata penggemar burung kalkun dan kerap membelinya dalam jumlah banyak dari Pramono. Juga Mantan Gubernur LEMHANAS dan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong, Agum Gumelar.

Setiap bulannya Pram mampu meraup keuntungan sampai 15 juta rupiah dari berdagang burung. Modal yang dulu hanya 11  juta rupiah, sekarang sudah berlipat ganda. Kiospun sudah tidak lagi perlu disewa karena Pram berhasil membelinya. Dan yang membuatnya tak berhenti bersyukur kepada Tuhan, kedua anaknya bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, suatu hal yang mustahil digapainya dulu.

Terlepas dari pro kontra patutkah hewan yang harusnya hidup bebas di alamnya diperjualbelikan, sosok Pramono sekali lagi membuktikan bahwa dimana ada kemauan, disitu pasti ada jalan. If there is a will, there is always a way.

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Chamelia Sari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Quo Vadis Media Cetak

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua