x

Iklan

M Firmansyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Hasil Riset: Aplikasi On-Demand Bantu Serap Tenaga Kerja

Aplikasi on-demand membuka lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang belum terserap Mayoritas pengemudi menerima upah di atas rata-rata upah minimum

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Aplikasi on-demand membuka lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang belum terserap

  • Mayoritas pengemudi menerima upah di atas rata-rata upah minimum nasional, hal ini menjadi penting karena mayoritas pengemudi berkeluarga dan memiliki tanggungan
  • Pengemudi merasa kualitas hidup mereka meningkat, khususnya dari segi ekonomi, serta jam kerja yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk menyediakan waktu bagi keluarga
  • Para pengguna aplikasi merasa aman dan nyaman menggunakan aplikasi on-demand, serta merasakan peningkatan produktivitas             
  • Untuk menyikapi perubahan sosial terkait komersialisasi digital[1] yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Pusat Kajian Komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (Puskakom UI) melaksanakan riset mengenai manfaat sosial aplikasi on-demand terhadap pekerja dan pengguna jasa perusahaan komersialisasi digital terbesar di Indonesia yakni GO-JEK Indonesia. Hasil riset ini ditujukan untuk penyusunan kebijakan berbasis data.

     

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Riset yang dilakukan pada tanggal 6 sampai 11 April 2017 dan melibatkan lebih dari 9.000 responden di 15 lokasi ini menunjukkan hasil bahwa aplikasi on-demand membuka lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang belum terserap dan meningkatkan produktivitas penggunanya karena transportasi aplikasi on-demand meningkatkan mobilitas mereka di perkotaan. Selain itu, mayoritas pengemudi juga menerima upah di atas rata-rata upah minimum nasional, serta merasa kualitas hidup mereka meningkat, khususnya dari segi ekonomi, serta memiliki jam kerja yang fleksibel.

     

    Ketua Puskakom UI, Dr. Inaya Rakhmani, menjelaskan bahwa riset mengenai perubahan-perubahan sosial seperti ini penting dilaksanakan agar pengambilan kebijakan dan pendekatan program-program pemberdayaan masyarakat tepat sasaran.

     

    Data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 menunjukkan bahwa 41 persen dari total penggangguran pada angkatan kerja di Indonesia merupakan lulusan sekolah menengah atas. “Dengan hasil riset yang menunjukkan bahwa mayoritas pengemudi GO-JEK merupakan lulusan sekolah menengah atas, artinya aplikasi on-demand ini telah membuka peluang pekerjaan bagi kelompok penggangguran besar di negara ini,” jelas Alfindra Primaldhi, Msi, Peneliti Utama Puskakom UI.

     

    Hasil riset juga menunjukkan bahwa dengan bekerja sebagai pengemudi GO-JEK, sebagian besar pengemudi (75 persen GO-RIDE dan 87 persen GO-CAR) mendapatkan upah di atas rata-rata upah minimum nasional.

     

    “Kami senang mengetahui fakta yang ditemukan dari hasil riset ini. Hal ini membuktikan komitmen nyata perusahaan untuk memberdayakan para pekerja sektor informal serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para mitra pengemudi GO-JEK,” ungkap Monica Oudang, Co-Founder sekaligus HR Director GO-JEK Indonesia.

     

    Aplikasi On-Demand Memberi Rasa Nyaman dan Aman Serta Peningkatan Produktivitas Bagi Penggunanya

    Selain manfaat sosial yang dirasakan oleh mitra pengemudi, hasil riset ini mengungkap bahwa para pengguna merasa nyaman dan aman dalam menggunakan aplikasi on-demand. Alfin menyatakan bahwa 98 persen responden pengguna menjawab bahwa mereka merasa nyaman menggunakan aplikasi GO-JEK, dan 95 persen merasa aman menggunakan aplikasi tersebut. Sementara itu, 91 persen menyatakan produktivitas mereka meningkat dengan adanya layanan GO-JEK.

     

    “Aplikasi GO-JEK dikembangkan tidak hanya untuk membantu peningkatan layanan transportasi tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para penggunanya. Mulai dari layanan pemesanan makanan, layanan antar barang, layanan belanja, layanan kebersihan dan kecantikan serta masih banyak lagi. Layanan GO-JEK saat ini juga didukung oleh fitur uang elektronik GO-PAY yang terdaftar dan dimonitor oleh Bank Indonesia. Fungsinya sama dengan uang tunai dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah melalui deposit di dalam akun GO-PAY,” ujar Monica.

     

    Monica menambahkan, “Hasil riset Puskakom UI ini membuktikan manfaat positif dari layanan aplikasi kami yang terintegrasi. Peningkatan produktivitas, kenyamanan dan keamanan yang dirasakan oleh para pengguna aplikasi kami merupakan salah satu misi utama GO-JEK yang kami harap dapat terus dirasakan oleh semakin banyak orang di seluruh Indonesia.”

     

    Penelitian ini merupakan penelitian berbasis aplikasi yang menggunakan metode sampling pencuplikan acak murni (pure random sampling) atas mitra GO-RIDE (3.213 responden), GO-CAR (2.801 responden), dan pelanggan (4.048 responden) yang aktif dalam 3 bulan terakhir. Sampel mewakili populasi pengemudi dan pelanggan di 15 lokasi, dengan 50 persennya berasal dari wilayah Jabodetabek sebagai wilayah dengan jumlah pengemudi/pelanggan terbanyak. Penelitian ini dilakukan Puskakom UI bersama GO-JEK Indonesia.

Ikuti tulisan menarik M Firmansyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler