Rahasia Sang Pemimpin Mao Tze Tung
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Kehidupan, ideologi, strategi perjuangan dan kisah percintaan Mao Tze Tung
Judul: How Mao Died – Rahasia Lain Sang Pemimpin
Penulis: David E. R. George
Penterjemah: Tantie Kustiantie
Tahun Terbit: 2003
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tebal: vi + 290
ISBN: 978-979-27-5944-0
Buku ini adalah buku yang strukturnya sangat kompleks. Sebab buku ini memuat cerita berlapis yang rumit. Buku berkisah tentang perjalanan penulisnya –David George (Dave) ke China dalam rangka menulis tentang China dan memanfaatkan kesempatan Pemerintah China yang mendatangkan guru-guru bahasa Inggris. Dave juga sangat tertarik dengan seorang wartawan yang pernah mewawancarai Mao. Wartawan tersebut bernama Ed Snow. Dalam penulisan riwayat Ed Snow, Dave memasukkan kisah hidup Mao, kisah Jian Qing (Lan Ping) dan kisah seorang gadis yang disebutnya sebagai Gadis Berambut Kepang seperti Seekor Burung Layang-layang. Empat kisah hidup yang saling berhubungan, tetapi diceritakan dengan sudut pandang masing-masing tokoh hanya dalam 290 halaman membutuhkan struktur yang rumit dan disiplin tinggi dalam menyusun kalimatnya. Akibatnya, Dave terpaksan berasumsi bahwa para pembacanya paham tentang sejarah China, atau setidaknya sejarah China modern, era tahun 1928-1975.
Supaya lebih mudah memahaminya, saya ceritakan kisah-kisah (nukilan biografi) dari tokoh-tokoh yang diceritakan dalam buku ini secara terpisah. Memahami kisah mereka secara terpisah akan membantu pembaca untuk menikmati isi buku ini. Kisah diawali dengan kedatangan Dave ke China pada tahun 1975 saat China masih tertutup bagi orang asing. Ia adalah seorang penulis yang masuk ke China dan mengajar Bahasa Inggris di sebuah universitas di Beijing. Ia ingin menulis tentang China. Ia membawa keluarganya yang terdiri atas istri, Tracey –anak angkatnya yang ber-ras China, serta anaknya sendiri.
Karena dianggap berbahaya, Dave diminta untuk berlibur. Namun Dave menolak untuk berlibur. Ia memilih mogok daripada dipaksa untuk berlibur. Karena mogok Dave terancam dipenjara dan keluarganya dideportasi. Akhirnya Dave mengalah dan kembali mengajar. Tetapi hak-haknya terhadap gaji tinggi dan berbagai tunjangan dihapuskan.
Dave menyaksikan perubahan revolusi China dari era Mao ke era Deng Xiao Ping. Ia melihat kebingungan para aparat pemerintah dan para pekerja partai atas perubahan arah politik tersebut. Dave juga menyaksikan bagaimana Mao ditempatkan dalam sebuah istana dengan fasilitas yang sangat mewah tetapi sebenarnya tak lagi memiliki akses politik.
Ed Snow adalah seorang wartawan yang masuk ke China sebagai pelancong pada tahun 1928. Ia berencana tinggal di Shanghai untuk beberapa minggu saja. Namun nasib berkata lain, sehingga ia tinggal beberapa tahun di China sebagai wartawan. Ia menikah dengan Peggy, seorang Amerika yang sangat tertarik dengan perkembangan China saat itu. Ia berkesempatan untuk mewawancarai Mao Tse Tung di guanya, saat Mao masih sebagai pemimpin gerilya. Pada saat mewawancarai Mao itulah dia bertemu dengan seorang gadis muda yang menjadi penghubung Mao dengan kelompok militer yang mendukung gerakan Mao. Ed Snow jatuh cinta kepada gadis tersebut. Namun cintanya tak bersambut.
Saat Ed Snow pulang ke Amerika dan menerbitkan bukunya. Bukunya menjadi sangat laris. Namun karena ia mendapatkan kritik terhadap bukunya yang dianggap menjelekkan Chiang Kai Sek (China Nasionalis – Kou Ming Tang), maka ia merevisi isi bukunya. Ed Snow terombang-ambing antara kekagumannya kepada Mao dan posisi Amerika yang masih sangat kuat mendukung China Nasionalis. Di saat terombang-ambing tersebut, Ed Snow mendapat pukulan lagi karena rumah tangganya retak dan dia harus bercerai dengan Peggy.
Ed Snow mendapat dukungan pemerintah Amerika untuk membuat gerakan koperasi di China. Peg sangat antisuas dan banyak terlibat dalam pengelolaan program tersebut. Namun sayang program tersebut pada akhirnya ditolak karena dianggap membawa kembali kapitalisme ke China.
Ed Snow mendapat kesempatan kembali ke China pada Bulan Juni tahun 1960. Ia bertemu kembali dengan Mao. Saat itu Mao menyampaikan bahwa China menyilakan Nixon untuk datang ke China. Namun sayang Ed Snow meninggal enam hari sebelum Nixon benar-benar ke China.
Melalui buku yang ditulis oleh Ed Snow, Dave bisa menggambarkan sosok Mao dengan sangat baik. Bahkan Dave menyampaikan bahwa tak ada yang bisa menulis riwayat hidup Mao tanpa membaca buku karangan Ed Snow. Kisah tentang Mao diawali dari masa sekolahnya. Mao lahir di sebuah desa pertanian di dekat Changsa di wilayah Hunan. Ayahnya adalah seorang petani yang cukup kaya. Ia besar dalam kondisi pemberontakan petani karena kelaparan. Mao sudah memiliki sikap memberontak sejak kecil. Ia bersetueru dengan ayahnya. Saat di SMA Mao adalah seorang yang keranjingan membaca.
Mao bergabung dengan Kou Ming Tang. Namun setelah melihat Chiang Kai Shek pindah agama menjadi Kristen dan menikahi gadis Amerika, Mao mundur dari Kou Ming Tang. Mao malah mengorganisir pemberontakan di Hunan. Inilah yang menjadi cikal bakal long march dan tentara merah.
Ed Snow juga mencatat kisah pribadi Mao, khususnya hubungannya dengan istrinya yang terkena granat, hubungan Mao dengan seorang penulis puisi. Ed Snow juga menulis tentang hubungan Mao dengan Lan Ping yang kemudian menjadi istrinya dan mengganti nama menjadi Jiang Qing. Jiang Qinglah yang mengorganisir revolusi setelah Mao mulai surut. Namun Jiang Qing kalah secara politik oleh Deng Xiao Ping.
Kisah tentang gadis berambut kepang seperti burung layang-layang ditulis berdasarkan jurnal miliknya yang diserahkan kepada Dave. Kisah gadis ini muncul saat pertama kali Ed Snow datang ke Shanghai. Ed Snow menyaksikan gadis kecil yang rambutnya dipotong pendek, diapit, lebih tepatnya dicengkeram oleh tentara dan dilepas di jalanan. Si gadis muncul lagi saat Ed Snow bertemu Mao di gua. Gadis tersebut telah menjadi seorang penghubung antara Mao dengan Jenderal Chu The. Ed Snow langsung jatuh cinta kepada si gadis tersebut. Namun saat itu, si gadis sudah akan dinikahi oleh Lou Kai, seorang pemuda tentara merah yang menyelamatkan si gadis saat tenggelam di sungai.
Si gadis kemudian menjadi saksi di akhir masa kehidupan Mao. Ia juga menjadi salah satu murid Dave di universitas. Sang gadis – yang berada di dalam gua saat Ed Snow mewawancarai Mao, menyerahkan buku catatannya kepada Dave. Melalui buku catatan inilah Dave membuat beberapa artikel untuk mengajar di kelas. Artikel Dave ini kemudian menjadi alasan bagi pemerintah China untuk memberhentikan Dave.
Agak sulit menentukan siapa sebenarnya tokoh utama buku ini. Apakah tokoh utamana Mao Tze Tung, seperti yang dituliskan dalam judulnya? Ataukan sebenarnya ini adalah kisah Ed Snow, wartawan Amerika yang mendokumentasikan (paling lengkap) kehidupan Mao? Atau si Dave, sang penulis? Ataukah Dave membangun genre baru dalam menulis biografi (Mao) yang didasarkan kepada catatan Snow, sang gadis dan pengamatannya sendiri, sekaligus menjelaskan sumber-sumber berita yang dipakainya dengan gaya menuliskan riwayat bagaimana berite tersebut disusun? Entahlah. Meski sangat rumit, namun buku ini memuat informasi tentang sosok hebat yang menentukan wajah China di masa depan dan wajah dunia akaibat China yang berubah. Tokoh itu adalah Mao Tze Tung.

Penulis Indonesiana
2 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler