Waruga Sawangan terletak di Desa Sawangan, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Manado sebagai ibu kota Sulawesi Utara dan dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan darat.
Waruga, Kuburan Zaman Megalitik
Terdapat sebanyak 143 waruga yang terdiri dari beberapa ukuran dan dikelompokkan kedalam tiga kelompok. Kelompok pertama, berukuran kecil dengan ketinggian antara 0-100 cm sebanyak 10 buah. Kelompok kedua, berukuran sedang dengan ketinggian antara 101-150 cm sebanyak 52 buah. Kelompok ketiga, berukuran besar dengan ketinggian antara 151-250 cm sebanyak 81 buah.
Situs Waruga Sawangan adalah kuburan tua orang Minahasa peninggalan zaman megalitik. Diperkirakan mulai berkembang pada awal abad 13 sebelum Masehi di wilayah Bukit Kelewer, Treman, dan Tumaluntung Minahasa Utara kemudian berkembang ke hampir semua wilayah Minahasa, Sulawesi Utara hingga abad 20 Masehi.
Pada zaman pra-sejarah masyarakat Minahasa masih percaya bahwa roh leluhur memiliki kekuatan magis. Untuk itu, kuburannya dibuat secara khusus dan seindah mungkin. Waruga terdiri dari dua bagian, yakni bagian badan dan bagian penutup. Bagian badan berbentuk kubus dan bagian penutupnya berbentuk atap rumah.
Setiap waruga tidak dibuat oleh kerabat atau keluarga dari orang yang meninggal akan tetapi dibuat sendiri oleh orang yang akan meninggal. Ketika orang itu akan meninggal maka dia memasuki waruga yang dibuatnya itu setelah diberi bekal kubur lengkap. Jika dilakukan dengan sepenuhnya akan mendatangkan kebaikan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Waruga berasal dari bahasa Tombulu, yakni dari suku kata Wale Maruga yang memiliki arti rumah dari badan yang akan kering. Waruga juga memiliki arti lainnya yakni Wale Waru atau kubur dari Domato atau sejenis tanah lilin.
Merupakan situs budaya dan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu kuburan tua orang Minahasa.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan, yakni melihat dan mengenal budaya berupa tata cara hidup dan kebiasaan hidup masyarakat Minahasa dahulu kala,-
Ikuti tulisan menarik N Raymond Frs lainnya di sini.