x

Iklan

mazeko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pendampingan Ibu Yati, Pasien Tumor Kepala

Aksi Pendampingan Pasien Dari Relawan Cahaya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ibu Yati binti Adim, 51 tahun, adalah warga Bojongmenteng, Rawalumbu, Kota Bekasi. Dia se-keluarga tinggal di sebuah rumah petakan dengan sistem sewa bulanan. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, pak Lacan, suaminya, bekerja sebagai buruh serabutan. Keluarga ibu Yati ini merupakan salah satu contoh kasus pasien tidak mampu yang tidak memiliki jaminan kesehatan sama sekali. Disamping karena ketidakpahaman mereka tentang manfaat dari jaminan kesehatan, juga karena tidak sampainya informasi kepada mereka yang menyebabkan mereka tidak mengerti bagaimana cara untuk mendapatkan jaminan kesehatan tersebut secara cuma-cuma dari pemerintah. 
 
"Selama ini dia sering mengeluh pusing, dan 2 hari ini cuma terbaring sakit di kamar. Saya inisiatif telpon Cahaya karena di hari ke-2 kondisinya tidak sadar", tutur ibu RW saat Tim Pendamping Pasien Cahaya tiba di rumah ibu Yati untuk melakukan evakuasi terhadap pasien dampingan tersebut pada hari Kamis pagi (9/6/2017). 
 
Ditemani ibu RW dan keluarganya, segera ibu Yati dilarikan ke RS Rawalumbu, sebuah Rumah Sakit yang paling dekat dengan tempat kediaman pasien. Beruntung ada ruang ICU kosong yang bisa segera diisi. Oleh tim medis, ibu Yati segera ditangani, dan saat itu juga segera dilakukan pemindaian dengan menggunakan alat CT Scan untuk mendapatkan pencitraan yang akurat terhadap kondisi kepalanya, serta menetapkan diagnosis atas penyakit yang dideritanya. 
 
Berdasarkan hasil CT Scan, oleh tim medis disimpulkan bahwa ibu Yati menderita tumor otak. Dikarenakan ibu Yati tidak memiliki jaminan apapun, maka pada saat itu juga Tim Pendamping Pasien Cahaya segera bergerak melakukan proses pengurusan jaminan kesehatannya. 
 
Selama 4 malam ibu Yati dirawat di ICU RS Rawalumbu. Akan tetapi, karena RS Rawalumbu tidak memiliki dokter spesialis syaraf, maka pasien terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit lain yang memiliki spesialis syaraf. Tim Pendamping Pasien bergerak menghubungi beberapa Rumah Sakit yang memiliki dokter spesialisasi syaraf. Beruntung, RS Hermina Bekasi Barat memiliki dokter spesialisasi syaraf, disamping ada ruang ICU yang juga kosong untuk dapat segera diisi. 
 
Setelah selesai dibuatkan rujukan dari RS Rawalumbu untuk RS Hermina Bekasi Barat pada Rabu malam (14/6/2017), akhirnya ibu Yati bisa dipindahkan pada Kamis dinihari (15/6/2017). Setiba di RS Hermina Bekasi Barat, Ibu Yati segera mendapat penanganan medis. Kembali dilakukan tindakan CT Scan yang lebih mendalam, melakukan berbagai observasi, sekaligus melakukan perawatan untuk memulihkan stabilitas tubuhnya. Kamis pagi harinya, kembali diupayakan pengurusan jaminan kesehatan ibu Yati untuk RS Hermina Bekasi Barat.
 
Sahabat sekalian, mari kita tengadahkan tangan, menundukkan kepala, seraya mengirimkan do'a-do'a yang terbaik yang kita miliki ke langit, memohon kesembuhan untuk ibu Yati agar kondisinya cepat stabil, agar segera bisa dilakukan tindakan operasi baginya, agar segera dipulihkan kesehatannya, dan agar dapat berkumpul kembali bersama keluarganya tercinta.

Ikuti tulisan menarik mazeko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler