Setelah menjenguk dan mengantar Iron, pemuda mengidap penyakit langka beberapa waktu lalu. Kemarin, Rabu (21/06) Lisda Rawdha, ketua TP PKK Pesisir Selatan menyambangi gubuk kakek yang tidak bisa melihat lagi sejak 50 tahun yang lalu. Dia hidup sebatang kara di pinggir hutan, Kambang, Lengayang, Pessel.
Kisah kakek yang belakangan diketahui bernama Munyan (75) itu menjadi viral usai salah seorang netizen mengunggah foto kakek tersebut ke lini masa Facebook. Tak berselang lama, Istri bupati Pesisir Selatan menyambangi rumah lelaki tua itu guna melihat kondisinya secara langsung.
Kedatangan Lisda Rawdha disambut Wali Nagari Kambang Barat, Awaludin, anggota DPRD dan beberapa tokoh masyarakat setempat. Mendengar ada rombongan datang lelaki uzur itu spontan menyapa ramah. Lalu, wali nagari menjelaskan bahwa yang berkunjung itu merupakan istri bupati Pesisir Selatan.
Sejurus kemudian, Lisda terpaku diam menyaksikan kondisi rumah yang ditempati oleh kakek tua tersebut.nuraninya kembali terketuk melihat apa yang terpampang didepan matanya. Dalam hati dia bergumam bahwa rupanya masih banyak nasib warga yang bertahun-tahun terabaikan oleh pemerintah.
Mata Lisda menerawang jauh, menembus pepohonan yang tumbuh di sekeliling gubuk reot itu. Dalam hati berucap bahwa dia harus berbuat sesuatu karena bukan lagi tuntutan Undang-undang yang mengatakan bahwa orang miskin dan jompo dipelihara oleh Negara tapi ini soal kemanusian.
Mantan pramugari kepresidenan itu mencari solusi agar kondisi serupa tidak lagi terulang di Pesisir Selatan. Setelah berdiskusi dengan wali nagari dan anggota DPRD Pessel tersebut, mereka menemukan solusi jangka panjang yaitu dengan membangun rumah untuk para manula yaitu sejenis panti jompo.
“Mungkin panti jompo adalah sebuah solusi dimana orang-orang yang sudah tua itu bisa dirawat disana dan kita menyediakan fasilitas tersebut,”tutur Lisda ketika berbincang dengan media ini.
Tuhan pun sepertinya ridho akan ketulusan pemuka pemerintahan tersebut. Mereka langsung menemukan lokasi sebagai tempat rencana pembangunan yang mereka sebut dengan rumah cinta orang tua alias panti jompo.
Bersama dnegan wali nagari dan anggota DPRD serta rombongan, Lisda Rawdha meluncur ke lokasi rencana pembangunan rumah jompo tersebut yang terletak di kawasan Padang Bia dengan luas sekitar 500 meter persegi.
Sebelum pamit meninggalkan lokasi, Lisda Rawdha meninggalkan perbekalan seperti makanan, selimut dan beebrapa peralatan yang akan digunankan oleh kakek Munyan dalam menjalani kehidupan masa tuanya. Aparat pemerintah setempat pun berjanji akan selalu memantau kondisi kakek tersebut.
Ikuti tulisan menarik jefri hidayat lainnya di sini.