x

Iklan

deni yusup

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pilihan Golkar, Apakah Dedi Mulyadi atau Ridwan Kamil

Menjadi menarik menanti putusan DPP Golkar terkait siapa yang diusung untuk pilgub Jabar

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh Deni Yusup ( Peneliti Nusantara Riset)

Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi bersaing untuk meraih simpati Golkar untuk mendapat dukungan partai Golkar, saat ini kita melihat kanalisasi dukungan mulai mengerucut, Ridwan Kamil yang didorong oleh partai nasdem mulai menunjukan geliatnya dengan melakukan konsolidasi dan meraih dukungan  dengan partai lain, disisi lain Dedi Mulyadi terus melakukan konsolidasi dan terfokus berkoalisi dengan  PDIP.  Dukungan Internal Golkar sendiri terhadap Dedi Mulyadi mulai mendapat saingan Daniel Mutaqien selaku kader golkar Jawa Barat yang saat ini di DPR RI, berniat maju menjadi wakil gubernur, tentunya ini sedikitnya akan memberikan pilihan lain bagi DPP Golkar  untuk memutuskan, yang sebelum akan mengusung Dedi Mulyadi selaku ketua DPD Jawa Barat, yang selama ini didengungkan oleh sebagian elit DPP  Golkar bahwa Dedi Mulyadi yang akan diusung oleh golkar dalam pilgub Jabar.

Menjadi menarik menanti putusan DPP Golkar terkait siapa yang diusung untuk pilgub Jabar, apa mendukung Dedi Mulyadi sesuai dengan harapan sebagian internal yang mengiginkan kader internal maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jabar, atau  DPP Golkar akan memilih Ridwan Kamil jadi gubernur dan disandingkan dengan kader golkar Daniel Mutaqien yang diusung menjadi calon wakil gubernur.

Dilema yang akan menimpa DPP diantara dua kader terbaik golkar dari Jawa Barat, Golkar memang harus jeli melihat siapa yang akan memungkinkan memenangkan pertarungan di pilgub Jabar, salah menentukan sikap dan menentukan siapa calon yang diusung bisa berbuah kesalahan politik yang mesti ditebus dengan resiko politik yang ada. Peluang Dedi Mulyadi untuk pilgub jabar memang memerlukan kerja ekstra, hasil survei masih menempatkan Dedi mulyadi diurutan ke 3 ketinggal dari calon lain, Ridwan Kamil dan Dedi Mizwar, ini menjadi catatan khusus juga bagi golkar kalau mengusung Dedi Mulyadi menjadi calon Gubernur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ridwan Kamil  selaku calon lain mendapat angin segar, bisa memungkinkan didukung oleh Golkar dengan dipasangkan dengan mantan ketua umum PP AMPG Daniel Mutaqien yang kuat didaerah Pantura, pengabugan dua kekuatan, wilayah priangan yang diwakili oleh Ridwan kamil dan wilayah pantura yang diwakili oleh Daniel Mutaqien, memberikan harapan akan terwujudnya pasangan ini untuk berkoalisi. Ditambah lagi popularitas Ridwan Kamil  saat ini masih tertinggi, walaupun masih diusung oleh partai Nasdem.

Pilihan Golkar akan mengusung kemana tinggal menghitung waktu saja, apakah akan  tetap menetapkan  Dedi Mulyadi atau akan memilih Ridwan Kamil dengan pasanganya Daniel Mutaqien, semuanya bisa saja terjadi kedua kemungkinan politik itu. Tapi memang pengusungan Ridwan kamil dan Daniel Mutaqien dinilai lebih realistis, disisi lain keduanya tokoh muda dan berkarakter untuk mewujudkan Jabar lebih maju dan bisa dibanggakan oleh warganya.

Dalam politik transaksional semuanya bisa terjadi, ketepatan DPP dalam menentukan calon gubernur ini bisa menjadi ukuran, sejauh mana DPP bisa melihat realitas yang terjadi. Semua pilihan memang ada resikonya, tetapi kepekaan terhadap kondisi dan situasi politik dalam mengusung calon untuk memenangkan pertarungan dalam pilkada itu memerlukan isting kebijakan yang tepat. Banyak partai lemah dalam mengusung pasangan calon  yang layak diusung dalam pilkada, akibatnya banyak partai yang gigit jari dan tidak bisa Berjaya dalam pilkada. Kembali kepada golkar, melihat hasil pilkada 2017 kemarin golkar banyak tepat menentukan pilihan siapa yang diusung menjadi calon pemimpin daerah. Walhasil golkar memenangkan dalam pilkada serentak 2017. Saya yakin saat ini golkar akan melakukan seperti itu. Kesalahan membuat kebijakan memang berakibat fatal khususnya di jawa barat, jumlah peduduk yang potensial dalam perebutan kursi DPR RI buat 2019. Dan pilkada bisa menjadikan jembatan untuk meraih tiket kursi lebih banyak kalau dalam pilgub Jabar besok, menjadi pemenang pilkada. Dinamika politik akan terus dinamis, kita nantikan dan cermati terus sikap dan langkah yang terbaik untuk proses pilkada yang lebih di pilkada gubernur Jawa Barat.

 

 

Ikuti tulisan menarik deni yusup lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan