x

Iklan

Ahmad Mustofa Akbar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Anas Menyentuh Hati Publik

Nama Abdulah Azwar Anas sendiri muncul dalam sejumlah hasil survei. Seperti catatan Indo Barometer, yang menyebut sosok bupati di ujung timur pulau Jawa in

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nama-nama baru berpotensi meramaikan bursa bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di ajang kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim yang akan digelar juni tahun depan.

Selain nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sebelumnya kerap disebut-sebut sebagai kandidat, termasuk saat pilkada DKI lalu, muncul nama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Menariknya, jika Risma muncul namanya lebih untuk sosok calon gubernur, Anas justru lebih kuat sosoknya untuk calon wakil gubernur.

Munculnya nama-nama kepala daerah itu, menurut pengamat politik Universitas Negeri Airlangga, Mohammad Asfar, seperti yang dikutip dari Kompas.com, tidak lepas dari prestasi dan keberhasilan para kepala daerah dalam memimpin daerahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nama Abdulah Azwar Anas sendiri muncul dalam sejumlah hasil survei. Seperti catatan Indo Barometer, yang menyebut sosok bupati di ujung timur pulau Jawa ini berpeluang besar maju dalam perebutan kursi Jatim 1. Anas juga diprediksi berpeluang menggantikan Gubernur Soekarwo yang menduduki Grahadi selama dua periode, meskipun di survei nama Anas masih muncul sebagai kandidat cawagub.

 

Hal yang sama juga ditemui di hasil survei The Initiative Institute yang merilis hasil survei terkait pilkada Jatim 2018 yang dilakukan pada 15-30 Juni 2017. Hasil survei merekam nama Azwar Anas di posisi tertinggi untuk posisi calon wakil gubernur. Elektabilitas Bupati Banyuwangi ini mencapai 34,35 persen, paling tinggi dibandingkan tokoh lainnya di posisi yang sama.

Dalam bursa calon wakil gubernur, hasil survei juga menangkap nama-nama lain yang membayangi Anas, diantaranya Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Noer 19,53 persen, Bupati Ngawi Budi 'Kanang' Sulistyono 19,40, anggota DPR RI Hasan Aminuddin 15,27 persen dan Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar 11,45 persen.

Namun, jika melihat hasil survei tersebut, dengan kondisi Anas belum melakukan deklarasi, apalagi soal kepastian pasangan calon, tingkat keterpilihan Anas relatif tinggi dan berpotensi tidak terkejar dengan bursa nama lain di posisi calon wakil gubernur.

Dengan modal elektabilitas ini, nama Anas juga berpeluang dalam bursa calon gubernur. Tidak menutup kemungkinan Anas bisa 'naik pangkat' dari posisi cawagub ke cagub, meskipun di posisi calon gubernur elektabilitasnya masih di bawah nama nama yang sebelumnya lama beredar sebagai calon gubernur, seperti Saifullah Yusuf, Khofifah, dan Tri Rismaharini.

Meminjam analisis dan catatan Indo Barometer, posisi Anas dalam konfigurasi bursa nama semuanya tetap tergantung situasi dan kondisi perpolitikan di Jatim. Semuanya bisa berubah jelang pilkada itu digelar. Tidak ada yang pasti dalam politik, apalagi partai-partai cenderung melakukan manuver tak terduga di menit-menit terakhir.

Pengalaman membuktikan, nama Anies Baswedan yang sebelumnya jarang masuk bursa, apalagi namanya juga jarang disebut, justru diajukan di menit menit terakhir yang pada akhirnya memenangi pertarungan. Semua kembali pada manuver partai karena di atas kertas, untuk maju melalui jalur perseorangan, dibutuhkan energi besar. Hal ini tidak lepas dari kondisi geografis Jawa Timur dan jumlah pemilihnya yang terbesar kedua setelah Jawa Barat.

Karya dan Prestasi

 

Seperti disinggung di depan, kenapa nama-nama kepala daerah justru muncul dan meramaikan bursa pilkada Jatim, tidak lepas dari karya dan prestasinya saat memimpin di daerahnya. Hal ini tentu berlaku juga bagi Anas.

Tentu, semua pasti menyepakati, apa yang dilakukan Anas sepanjang kurang lebih dua periode kepemimpinannya menjadi bupati di Banyuwangi adalah berhasil memanggungkan Banyuwangi, dari semula hanya sekadar wilayah transit, menjadi tujuan wisata. Dari semula hanya dikenal sebagai tempat santet, menjadi dikenal sebagai surga wisata baru yang menyimpan eksotika sendiri.

Ya, Anas telah melakukan "revolusi sosial" tidak hanya menyulap wajah Banyuwangi yang semula pinggiran menjadi terdepan. Sejumlah prestasi nasional dan internasional telah berhasil menjadi bukti, kemampuan manajerial, merangsang ide-ide inovasi menjadi kekuatan dari sosok Abdullah Azwar Anas.

Pilihan Anas mengeksplorasi potensi wisata ketika saat pertama memimpin Banyuwangi menjadi langkah tepat. Potensi alam yang sebelumnya sekadar disyukuri tanpa dipanggungkan, membuat Banyuwangi hanya bertumpu pada tradisi yang sekadar berkutat di kandangnya sendiri. Ketika Anas memimpin, nama Banyuwangi pun telah menjelma sebagai jawara dari ujung timur Pulau Jawa.

Citra, karya, dan prestasi inilah yang menjadi modal sosial besar bagi Anas untuk menjejakkan karirnya pasca pengabdian di Banyuwangi. Pilkada Jatim memberi ruang bagi lahirnya sosok-sosok penuh inovasi dan terbuka seperti Anas ini.

Tentu, dengan munculnya nama Anas dalam bursa survei, sebenarnya telah menjadi sinyal bahwa publik mulai mengenal sosok putra daerah Banyuwangi ini. Penulis meyakini, popularitas Anas akan berjalan dan berbanding lurus dengan tingkat keterpilihannya. Tentu juga tergantung banyak faktor.

Tesis di atas akan dibuktikan saat Anas secara resmi memutuskan akan berlabuh kemana dan bersama siapa dalam kontestasi politik tahun depan.

Tentu, yang beruntung adalah pemilih Jawa Timur jika kemudian bursa calon pemimpinnya banyak terekam telah membuktikan komitmen dan orientasinya. Sosok-sosok pemimpin dengan kinerja yang selama ini sudah dibuktikan ke publik. Pada akhirnya sudah saatnya publik harus diarahkan bahwa politik tidak lagi tergantung pada siapa dan siapa, namun mestinya juga menjadikan rekam jejak dan prestasi yang diukirnya untuk publik, sebagai bahan menentukan kemana suara pemilih akan diberikan.

Hasil survei yang menempatkan Anas dalam bursa, terutama di sosok wakil gubernur yang paling diinginkan, menjadi potret Anas sudah menyentuh hati para pemilih di provinsi paling ujung timur Pulau Jawa ini. Sentuhan hati ini akan memuncak jika Anas mampu menjawab rasa cinta ini dengan bukti bahwa pilihan publik tidak salah terhadapnya dan rasa cinta publik pun tidak bertepuk sebelah tangan.

Ikuti tulisan menarik Ahmad Mustofa Akbar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu