x

Iklan

Bagja Nugraha

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ayah, Berhentilah Merokok Demi Rumah Sehat

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2010, dari total kematian akibat rokok, 10 persen di antaranya terjadi pada perokok pasif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Bulan lalu, warganet Indonesia dihebohkan dengan sebuah kisah meninggalnya seorang bayi karena terpapar asap rokok. Dikutip dari detikcom, kisah ini berawal dari postingan seorang ibu muda asal Tangerang yang viral di Facebook. Ibu itu mencurahkan isi hatinya mengenai anaknya yang meninggal akibat pneumonia.

Diceritakan bahwa tragedi ini bermula saat ia menggelar aqiqah anaknya yang belum genap berusia 1 bulan. Setelah acara, bayi itu menunjukan tanda-tanda sakit hingga menyebabkan kematiannya. Ibunya tidak menyadari ada tamu yang merokok dalam acara aqiqah itu.

Rasanya sedih bahwa peristiwa itu bukan yang pertama. Pada 2014 silam, warganet juga dihebohkan kisah seorang anak yang meninggal karena menghirup residu atau endapan racun dari asap rokok ayahnya. Dilansir dari detikhealth, si ayah bercerita bahwa ia tidak merokok di sebelah anakanya. Namun, ia sering menggendong anaknya setelah merokok. Itulah yang menjadi penyebab kematian sang anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masih banyak kisah-kisah lain yang bercerita mengenai meninggalnya seseorang karena paparan asap rokok orang lain. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2010, dari total kematian akibat rokok, 10 persen di antaranya terjadi pada perokok pasif. Dengan angka 6 juta kematian akibat rokok di seluruh dunia dalam satu tahun, berarti 600 ribu jiwa meninggal karena paparan asap rokok orang lain.

Bagaimana dengan di Indonesia? Vital Strategies melansir bahwa jumlah kematian akibat rokok di Indonesia mencapai 217 ribu orang per tahun. Merujuk data 10 persen dari WHO, maka diperkirakan ada 21.700 kasus kematian perokok pasif di Indonesia.

Aliansi Jurnalis Independen Kota Palu juga menemukan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita di Indonesia. ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit, dan asap rokok menjadi salah satu penyebabnya.

Sungguh, kisah dan data-data ini harus menjadi pelajaran bagi para perokok agar  berhenti. Kisah bayi yang belum lama lahir dan harus menjadi korban akibat paparan asap rokok, menjadi bukti bahwa merokok tidak hanya menjadi bom waktu pembunuh bagi sang perokok, namun juga bagi orang-orang di sekitarnya.

Ayolah para perokok yang ada di dalam keluarga, hentikan kebiasaan buruk ini. Jangan sampai dirinya menjadi pembunuh bagi keluarganya. Mengutip dari kompak.co, 31 persen kematian perokok pasif terjadi pada anak-anak.

Banyak kisah sukses tentang perokok yang berhenti untuk keluarganya. Dikisahkan dari HaiBunda.com, seorang ayah yang sudah 20 tahun merokok, berhenti ngebul demi anaknya. Sang ibu menceritakan bahwa kisah manis ini diawali saat anak mereka yang berumur 2 tahun, sudah bisa cerewet dengan bau asap dari mulut ayahnya. Ibunda pun sering membaca artikel yang menyatakan bahwa baju dari ayah yang habis merokok pun bisa menyebabkan penyakit pada anaknya.

Kita semua menginginkan rumah-rumah di Indonesia bisa menjadi Rumah Sehat Tanpa Rokok. Jangan ada lagi keluarga yang terancam bahaya di tempat berlindungnya. Mungkin sulit, tapi saat ini sudah banyak pihak yang siap membantu para perokok untuk berhenti dari kebiasaannya.

Partisipasi aktif dari seluruh komponen dalam keluarga menjadi aspek kunci terwujudnya Rumah Sehat Tanpa Rokok. Apabila seorang ayah merokok, maka anak dan ibunya harus bisa menguatkannya untuk berhenti. Anggota keluarga yang merokok pun bisa menghubungi Quit Line Berhenti Merokok, sebuah layanan yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan, yang dapat diakses melalui nomor telepon 0-800-177-6565 pada hari Senin-Sabtu pukul 08.00 s.d 16.00 WIB.

Ingat! Ada sebanyak 21.700 orang meninggal dunia di Indonesia setiap tahun karena paparan asap rokok orang lain. Selamatkan keluargamu. Berhenti merokok sekarang juga.

 

Ikuti tulisan menarik Bagja Nugraha lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini