Persis setahun silam, 15 Desember 2016, saya pertama kali mengupload tulisan di Indonesiana.tempo.co. Selama setahun itu, saya telah mengupload sebanyak 136 artikel. Dan coretan peringatan setahun ini adalah artikel ke-137. berarti rata-rata minimal 2 tulisan per minggu.
Selama setahun itu, tak ada yang istimewa, dalam arti tak ada yang perlu dibanggakan, kecuali bahwa saya menikmatinya. Khususnya bila ada artikel yang mendapatkan ribuan viwer. Sebab pada mulanya dan juga pada akhirnya, tujuan utama menulis, oleh siapapun, adalah untuk dibaca oleh orang lain.
Dari segi tema, saya tidak pernah dan memang tidak ingin mengikat diri pada tema tertentu. Sebab sekali lagi, ini persoalan hobi yang dinikmati. Kadang tentang hal-hal menarik yang dialami atau dilihat ketika sesekali melakukan perjalanan ke luar negeri, atau ikut mengomentari isu politik yang lagi ngetrend, baik nasional ataupun internasional. Dan tentu saja, sesekali juga mengungkap perasaan atau pengalaman yang bersifat sangat personal.
Banyak penulis, tapi hanya sedikit penulis yang tulisannya dibaca. Dari yang dibaca atau terbaca itu, hanya ada beberapa penulis yang tulisannya dijadikan rujukan. Lalu yang dijadikan rujukan itupun, ada yang dirujuk pada periode tertentu. Sangat sedikit penulis yang karyanya dijadikan rujukan oleh generasi ke generasi. Kebudayaan dan peradaban terbentuk dan mengkristal dari penulis-penulis yang tulisannya dirujuk sepanjang masa.
Syarifuddin Abdullah | 15 Desember 2017 / 27 Rabiul-awal 1439H.
Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.