x

Iklan

Alexander Felix

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Fenomena Gadget di Kalangan Remaja

Fenomena gadget di kalangan remaja

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

          Pada generasi muda jaman sekarang bukan merupakan suatu hal yang baru pada anak remaja mempunyai gadget seperti smartphone dan komputer tablet seperti ios, windows, dan android. Saat ini gadget dikalangan remaja tidak hanya digunakan sebagai media komunikasi saja, gadget dikalangan remaja sudah mejadi alat multi fungsi. Kamera salah satunya dapat dimanfaatkan oleh para pengguna gadget untuk mengabadikan moment – moment pribadinya, selain itu fasilitas social media juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para remaja untuk bersosialisasi atupun menunjukan kreatifitas yang mereka punya.

       Hampir semua anak remaja sudah memiliki gadget. Siswa yang memiliki gadget selalu membawa gadget mereka kesekolah. Tak jarang mereka menggunakan gadget selama jam sekolah. Manfaat dari gadget sendiri bermacam-macam untuk menghitung, mengakses internet, mengirim pesan, bermain games, dan jejaring sosial terbuka seperti facebook atau twitter sering dilakukan saat proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tanda-tanda seorang remaja sudah kecanduan gadget yaitu penggunan gadget dalam sehari bisa lebih dari 6-8 jam bahkan lebih dalam, dampak lain dapat mengubah perilaku anak menjadi individualisme yaitu lebih senang bermain dengan ponsel daripada bermain dengan lingkungan sekitar. Kecanduan gadget juga dapat berdampak pada kesehatan yang membuat aktivitas fisik mulai menurun sehingga meminimalisir pergerakan, bahkan cenderung tidak bergerak saat memegang ponsel.

    Menurut statistik lembaga riset pemasaran digital perkiraan e-marketer pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah itu. Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna smartphone terbesar keempat yang aktif di dunia setelah China, India, dan Amerika. Indonesia tidak jauh berbeda dengan India. Penetrasi internet di Indonesia pada 2014 menurut statistik live internet, berada pada kisaran 17% dan persentase penduduk Indonesia yang melakukan pembelian online baru sekitar 16%.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan fakta dari narasumber yang saya dapatkan Melati (bukan nama sebenarnya). Gadget merupakan barang yang sangat penting baginya, karena gadget bukan hanya digunakan sebagai alat komunikasi saja melainkan untuk mencari informasi dan sebagai sarana hiburan yang sangat menunjang aktifitasnya sehari-hari. Ia menambahkan bahwa banyak dampak negatif dan positif yang didapat dari gadget  itu sendiri, Melati sudah mengenal gadget ketika iya berumur 4 tahun tepatnya ketika ia masih duduk dibangku TK. Dari hasil wawancara yang saya dapat, tidak dipungkiri gagdet memang tidak dapat dihindarkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan anak kecil pun sudah mengenal dan sudah bisa memainkan gadget.

        Fasilitas gadget dari media sosial juga mempunyai dampak buruk , media social yang paling sering digunakan para generasi muda saat ini adalah twitter, path dan instagram. Banyak sekali remaja menggunakan media sosial untuk mencurahkan hati atau sesuatu yang menurutnya harus di beberkan ke media sosial tanpa mempedulikan dampak yang akan timbul. Seperti dilaporkan Gwenn Schurgin O’Keeffe dan Kathleen Clarke-Pearson dari hasil penelitiannya yang dipublikasikan pediatrics.aappublications belum lama ini menyebutkan bahwa ada beberapa dampak buruk jika anak kecanduan medsos. Menggunakan media sosial menjadi sagat berisiko jika tidak disadari para orangtua. Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan Pertama Menjadi pemalas dan lupa waktu,  ketika remaja sudah kecanduan gadget dampak yang akan ditimbulkan yang pertama kalian tidak mengenal waktu seakan dunia milik sendiri sehingga yang seharusnya belajar sekarang menghabiskan waktu hanya untuk gadget. Kedua Pelecehan Online dan pembulian, Dampak yang dapat ditumbulkan dari pelecehan online seperti sengaja menggunakan media digital untuk berkomunikasi palsu, memalukan, atau bermusuhan informasi tentang orang lain. Ini adalah risiko online yang paling umum untuk semua anak dan remaja. Meskipun “pelecehan secara online” sering digunakan bergantian dengan istilah “cyberbullying,” sebenarnya merupakan entitas yang berbeda. Data saat ini menunjukkan bahwa pelecehan online tidak seperti pelecehan offline (dunia nyata). Bullying di media sosial sangat cepat menyebarnya tanpa bisa digendalikan siapa saja yang menerima kiriman yang bersifat pelecehan tersebut. Beberapa kasus tindakan bullying bahkan menyebabkan korbannya melakukan tindakan nekad dengan mengakhiri hidupnya. Ketiga Sexting,

Sexting dapat didefinisikan sebagai “pengiriman, penerimaan, atau meneruskan pesan seksual eksplisit, foto, atau gambar melalui ponsel, komputer, atau perangkat digital lainnya.” Banyak dari gambar-gambar ini menjadi didistribusikan dengan cepat melalui telepon seluler atau internet. Fenomena ini tidak terjadi di antara populasi anak dan remaja. Survei terbaru mengungkapkan bahwa 20% remaja telah mengirim atau diposting foto atau video porno oleh orang yang tak dikenal atau iklan terselubung. Jika gadget telah melakukan registrasi (mengunduk) layanan aplikasi yang menyediakan konten dewasa maka secara otomatis dan berkali pihak penyelanggara akan mengirimkan gambar (foto) atau video bahkan artikel dewasa tanpa kita minta. Untuk itu orangtua harus memastikan gadget anak bersih dari aplikasi atau bahkan games yang diperuntukan bagi pengguna dewasa. Keempat Mengganggu kesehatan, penggunaan gadget yang tidak bijak alias berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan psisikis dan jasmani. Dengan penggunaan gadget secara berlebihan  seseorang dapat mengalami berbagai macam gangguan, seperti gangguan pendengaran, penglihatan, dan dapat membuat seseorang menjadi susah untuk tidur. Gadget juga dapat memicu penyakit serius seperti kangker karena radiasi yang dikeluarkan gadget merupakan agen penyebab kanker seperti leukemia, kulit, tiroid, payudara dan kanker perut.

Di era millenial seperti saat ini, pemandangan lalu lalang orang menggunakan gadget bukanlah suatu hal yang aneh lagi. Mulai dari anak sekolah hingga orang lanjut usia pasti sudah memiliki gadget. Banyak hal yang diuntungkan dengan adanya revolusi besar ini dalam kehidupan. Namun tak jarang efek negatif juga seringkali timbul dengan adanya gadget. Menggunakan gadget bukanlah suatu kesalahan, tapi jika sudah sampai kecanduan dan merugikan banyak pihak, sebaiknya kita mulai mengurangi frekuensi pemakaian. Kamu salah satu orang yang kecanduan gadget? Berikut 5 cara yang dapat digunkan untuk mengatasi kecanduan gadget Pertama Cara mengatasi kecanduan gadget yang paling ampuh adalah mematikan WiFi dirumah, penggunaan WiFi di rumah biasanya ditujukan agar kita bisa lebih menghemat ketersediaan kuota yang ada pada gadget kita. Coba mulai hentikan langganan WiFi di rumah dan hanya pergunaan kuota internet yang ada pada gadget saja. Cara mengatasi kecanduan gadget bisa dilakukan agar kita lebih terbatas dalam penggunaan gadget setiap harinya. Kedua Gunakan hanya satu media sosial saja, seringkali kita memeriksa media sosial padahal tidak ada notifikasi apapun. Atau meng-update kegiatan sehari-hari di seluruh media sosial yang kita punya. Selain menghabiskan banyak waktu, kita jadi terlihat sibuk sendiri dengan aktivitas di dunia maya. Padahal banyak hal menarik yang bisa kita lakukan di dunia nyata. Beberapa kejadian yang terjadi di dunia nyata mungkin tidak perlu selalu di bagikan lewat sebuah unggahan foto atau video di dunia maya, namun cukup kita simpan di dalam memori saja. Nah, cata mengatasi kecanduan gadget yang satu ini memang pasti sulit untuk dilakukan. Tapi percayalah kalau kamu akan mendapatkan banyak manfaat setelah tak terobsesi dengan sosial media dan internet. Ketiga Jangan pergunakan power bank, membawa power bank setiap saat tentu bermanfaat jika gadget yang kita miliki tiba-tiba kehabisan daya saat dibutuhkan. Namun dengan selalu tersedianya power bank kita jadi tidak perlu khawatir dengan gadget yang sewaktu-waktu bisa mati. Coba mulai tinggalkan powerbank dan atur penggunaan gadget sebaik mungkin agar kita tidak perlu kerepotan kehabisan daya saat benar-benar membutuhkan gadget. Hal ini secara otomatis akan membuat kita menyentuh gadget hanya pada saat dibutuhkan saja. Keempat matikan gadget 1 jam sebelum tidur, sudah pernah melakaukan cara mengatasi kecanduan gadget yang satu ini? Salah satu hal yang membuat kita susah tidur adalah penggunaan gadget pada malam hari. Adanya rasa ingin memeriksa notifikasi atau hanya sekedar melihat-lihat sosial media dapat membuat jam tidur kita jadi terganggu. Coba mulai matikan gadget 1 jam sebelum tidur agar kita tidak perlu selalu memeriksa gadget yang kita miliki. Bereskan semua hal yang mengharuskan kita menggunakan gadget. Bila perlu, pasang status off atau Sleeping di layanan chat yang kita punya agar tidak ada yang menghubungi atau khawatir karena kita sedang tidak bisa dihubungi. Kelima Bekali diri dengan sebuah buku setiap hari,  kebanyakan orang menggunakan gadget pada saat sedang menunggu atau antre. Hal ini dilakukan untuk membunuh waktu dalam mengatasi rasa bosan. Mulai ganti alat bantu penghilang rasa bosan dengan membaca sebuah buku yang menarik minat kalian untuk membaca. Bekali diri setiap hari dengan sebuah buku hingga sewaktu-waktu kalian harus menunggu, kalian tahu harus mengakali rasa bosan selain dengan memainkan gadget.

Sejauh ini, riset baru bisa menunjukkan efek terlalu lama main gadget pada fisik. Misal sakit kepala, carpal tunnel syndrome dan stres akut. Pun demikian, solusinya berlaku sama baik itu untuk anak, remaja, pun dewasa. Buatlah batasan bagi diri sendiri untuk menjauh dari gadget. Sepenuhnya menjauh dari gadget mungkin sulit bahkan mustahil bagi kebanyakan orang. Namun, menyediakan waktu sedikit saja untuk bergawai dan bermedia sosial benar-benar bisa membuat Anda merasa lebih baik dalam jangka panjang. Generasi muda harus pandai-pandai untuk membatasi diri serta menggali informasi dari penggunaan gadget. Gunakanlah gadget sebagai suatu media yang dapat membawa kita untuk menjadi orang yang sukses.

Ikuti tulisan menarik Alexander Felix lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler