Kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat diiringi dengan berkembangnya kebutuhan penunjangnya merupakan fakta yang tak bisa dihindari. Saat ini anak kecil sudah kenal ipad, orang tua akrab dengan smartphone dan anak muda serta remaja sudah menggunakan teknologi canggih dan memakai berbagai aplikasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat penggunaan smartphone yang kini begitu massif, tentu diperlukan fasilitas wifi untuk menunjang kelancaran penggunaan smartphone tersebut. Karena sudah menjadi hal umum, meski kita mampu beli HP yang canggih, tetapi untuk memenuhi kebutuhan kuota setiap bulan kadang kesusahan. Terutama bagi anak-anak muda yang belum memiliki penghasilan.

Persoalan itulah yang ditangkap oleh Calon Bupati Purwakarta H. Padil Karsoma. Ia menyampaikan bahwa dirinya sangat memahami kebutuhan anak-anak remaja dan pemuda generasi kekinian. Untuk itu Padil Karsoma akan membangun fasilitas penunjang salah satunya dengan menyediakan jaringan internet atau wifi.

Calon bupati Purwakarta yang berpasangan dengan Acep Maman ini menyatakan akan membuat regulasi agar seluruh layanan publik, baik pemerintah maupun swasta, menyediakan wifi gratis, berkecepatan bagus dan bisa diakses. Kantor-kantor layanan pemerintah, termasuk di balai-balai desa dan di taman bacaan masyarakat. Hal ini Padil sampaikan saat temu darat bersama pendukungnya di Wanayasa, Purwakarta, Ahad (4/2).

Selain akan menyediakan wifi gratis, Padil juga meminta peserta yang hadir untuk menggunakan sosial media secara bijaksana dan menjauhi ujaran kebencian apalagi permusuhan.

Padil menyatakan semua media termasuk sosial media seharusnya menjadi media silaturahmi, jadi media membangun tali kasih, tempat ujaran keindahan, persaudaraan dan cinta. Tidak ada itu ujaran kebencian, ghibah apalagi fitnah. Karena sosial media bukan ring tinju, tempat baku pukul dan saling menjatuhkan.

Padil menegaskan dia akan bangun fasilitas penunjang teknologi informasi itu. Yang akan disediakan adalah wifi gratis yang asli bukan palsu. Karena banyak wifi muncul di handphone, setelah diketik password-nya ternyata tak bisa diakses atau sangat amat lambat. Padil berharap fasilitas itu nantinya digunakan untuk kepentingan pendidikan, bisnis dan sosial kemasyarakatan.

Ikuti tulisan menarik Dodi Wibowo lainnya di sini.