x

Iklan

Rahman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Cerita Fenomenal Kopassus Temukan Korban Longsor

Kopassus merupakan satuan elite militer Indonesia yang sangat kesohor ditanah air bahkan satuan TNI juga terkenal ke seantero dunia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kopassus merupakan satuan elite militer Indonesia yang sangat kesohor ditanah air bahkan satuan TNI Kopassus  juga terkenal  ke seantero dunia. Kopassus dikenal bukan hanya dikenal karena kehebatan fisiknya juga tapi dengan kemamuan tenaga dalam.  Hal ini terbukti kejadian tanah longsor   di Puncak, Bogor. Akibat kejadian  tanah longsor  tersebut sejumlah korban berjatuhan dan ada beberapa korban belum ditemukan akibat tertimbun tanah longsor.

Dalam mencari korban yang masih tertimbun korban longsor, hal ini menjadi tantangan dan hambatan dalam menumukan korban. Tapi kita patut bersyukur dengan adanya kemampuan tenaga dalam anggota Kopassus permaslahan dapat teratasi. Sebagaimana yang ramai diberitakan oleh berbagai media pencarian korban tanah longsor di Kampung Maseng, Cijeruk, Bogor, akhirnya membuahkan hasil setelah pencarian dilakukan sejak siang kemarin. Menurut  data yang kami terima dari TKP    tim Kopassus berhasil menemukan, tiga korban   dengan bantuan tenaga dalam.

Semanjak terjadinya longsor Rabu (6/2-18) terus diadakan pencarian korban dari Tim Kopassus.  Komandan Batalyon Mayor Inf Wahyo Yuniartoto berinisiatif mencari korban longsor dengan cara tida biasanya dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki anggotanya dengan menggunakan tenaga dalam. Kopassus dalam bentuk   unit menerjunkan timnya dalam  penanggulangan bencana untuk langsung terjun ke lapangan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota Kopassus yang terlibat pencarian kemudian memanfaatkan ilmu bela diri Merpati Putih dari salah satu anggota. Pencarian korban dilakukan dengan getaran dari tenaga dalam bela diri Merpati Putih. Inisiatif tersebut patut kita acungi jempol untuk  mengeksplor kemampuan personel yang memiliki kemampuan getaran dalam bela diri Merpati Putih dalam melakukan tugas kemanusian.

Menurut informasinya yang banyak dimuat oleh berbagai media beberapa terakhir ini,   salah seorang anggota Kopassus, Praka Pujiono, kemudian mulai mendeteksi posisi korban dengan tenaga dalam yang dimiliki. Setelah menduga satu titik tempat korban tertimbun, dia kemudian mengarahkan ekskavator untuk melakukan penggalian. "Dia dapat mendeteksi dengan tenaga dalamnya tersebut. Jadi, ketika hendak melakukan pencarian, dia melaksanakan pendeteksian terlebih dahulu, kemudian mengarahkan ekskavator. Kemudian digali sedikit, baru muncul (korbannya). Kemudian yang lainnya bantu gali pakai cangkul. Praka Pujiono yang melaksanakan getaran Merpati Putih ini.

Sebagaimana kita pahami bersama bahwa  kemampuan belah diri Kopassus Merpati Putih merupakan tehnik tersendiri dalam  arti mendeteksi suatu benda (benda mati/hidup) dengan cara mengenali/merasakan energy  yang ditimbulkan oleh benda itu atau mengenali bentuk, warna, tekstur, arah, kecepatan, volume, dan komposisi berbagai objek tanpa menyentuhnya dan dalam keadaan mata tertutup. Kadang ada yang mepresepsikan bahwa getaran adalah dapat melihat / tembus pandang dengan keadaan mata tertutup. Namun presepsi seperti itu kurang tepat.  Metode getaran dapat diaplikasikan ke dalam peragaan yang menarik seperti pematahan/pemecahan benda keras(:seperti dragon, beton cor, es balok, dll),  mengendarai motor/sepeda/mobil dengan mata tertutup, membaca dengan mata tertutup, mendeteksi manusia yang ditutup dengan tanah sekalipun. Termasuk korban yang tertimbun dalam tanah longsor di Puncak. 

Dengan kemampuan ini Tim Kopasus berhasil   menemukan tiga korban meninggal tertimpa longsoran pada pukul 09.40 WIB kemarin Kamis (6/2-18). Informasi yang berkembang sampai berita ditulis  tiga korban yang ditemukan adalah Nani (30), dan dua anaknya, Aurel (2) serta Aldi (9). Sedangkan dua korban lainnya masih dicari, yakni Alan Maulana Yusuf (17) dan Adit (11). Sebelumnya, lima orang dilaporkan hilang dalam kejadian itu. Mereka adalah ibu dan empat anaknya, yakni Nani, Alan, Aurel, Aldi, dan Adit. 

Oleh karenanya kita berharap korban yang belum dtemukan semoga cepat dapat dievakuasi sesuai dengan harapan masyarakat dan keluarga korban. Karena dengan adanya  TNI bersama   elemen lain dan warga lainnya dapat terus menerus bersinergi untuk melakukan tindakan kemanusiaan. Kopassus sudah berbuat maksimal dalam membantu korban sudah selayaknya kita memberi apresiasi yang tinggi kepada   atas kinerja yang tak kenal lelah dalam membantu korban tanah longsor di Bogor, Jabar. Terima kasih TNI, engkaulah yang selalu memberi harapan kepada masyarakat disaat  rakyat membutuhkan pertolongan.

 

Ikuti tulisan menarik Rahman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler