x

Iklan

Samsul Khairuman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Seperti Ini Puan Maharani Mengenang Sang Ayah

Alm. Taufiq Kemas di mata Puan Maharani

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebuah anugerah yang luar biasa dimiliki oleh Puan Maharani, yang tak semua orang bisa merasa dan punya, yaitu sebuah kenyataan bahwa dirinya dilahirkan dari sosok-sosok hebat yang berjasa bagi bangsa ini. Mulai dari Soekarno, kakeknya, kemudian Megawati, ibunya, hingga Taufiq Kiemas, ayahnya. Semuanya adalah orang-orang hebat, yang ditakdirkan untuk mengabdikan hidup mereka bagi bangsa. Tentu saja ini bukan maksud untuk berbangga-bangga, tapi sebagai ungkapan rasa syukur yang purna.

Bagi Puan Maharani, bagaimanapun darah mereka telah mengalir dalam tubuhnya. Ada “warisan” yang telah digariskan, dan lebih dari itu banyak hal yang bisa dijadikan pembelajaran dari ketiga orang tercintanya, dalam banyak sisi kehidupan, termasuk sang ayah. Itu pulalah yand disampaikan oleh Puan Maharani ketika menghadiri Peringatan Haul Ke-4 Almarhum Taufieq Kiemas.

Puan Maharani, mengenang Taufieq Kiemas, bukan hanya sebatas sebagai ayah semata, tapi juga dalam posisinya sebagai tokoh di Indonesia yang juga ikut memberikan sumbangsih atas keberlangsungan dan perawatan terhadap bangsa ini, terutama upayanya menjaga Pancasila sebagai “jiwa” NKRI. Sehingga, Haul ke-4 ini memang pantas untuk diperingati sebagai usaha untuk mendoakan, mengenang, dan mereview kembali pemikiran dan sosoknya yang hebat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai perwakilan dari pihak keluarga, Puan Maharani menyampaikan rasa syukur atas solidaritas yang terbangun untuk “menghidupkan” kembali ayahnya melalui acara yang berlangsung hangat dan penuh khidmat dalam suasan kekeluargaan. Terutama ketika ini bertepatan dengan bulan puasa, dimana pintu ampunan dibuka selebar-lebarnya.

Puan Maharani mengenang sosok ayahandanya, bahwa almarhum ayahnya adalah sosok yang periang, suka ngobrol, termasuk juga bercanda. Dari saking terbiasanya almarhum dengan diskusi dan ngobrol, tidak jarang ketika dalam banyak kesempatan dan waktu, ia bisa menerima tamu hingga larut malam, berbicang-bincang dengan berbagai tema obrolan. Maka, pada kesempatan itu pula Puan Maharani, selain mengapresiasi acara tersebut juga memberikan saran agar pada kesempatan selanjutnya juga diisi dengan diskusi dan obrolan dengan segala pihak yang selama ini dirangkul oleh almarhum.

Berbicara tentang sosok Taufiq Kiemas, bagi Puan Maharani tentu dibaluti dengan segenap kerinduan. Rindu pada sosok ayah yang telah membesarkan dan mendidiknya, sekaligus rindu akan komitmen kecintaannya terhadap NKRI melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila, menerima segala bentuk perbedaan dan menyatukannya dalam sebuah harmoni yang indah.

Bagi Puan Maharani, hal itu merupakan anugerah yang tidak ternilai.

Ikuti tulisan menarik Samsul Khairuman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB