x

Iklan

Syarif Yunus

Pemerhati pendidikan dan pekerja sosial yang apa adanya
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Selalu Beda; Ada Dua Sudut Pandang

Manusia memang tak sama. Selalu ada dua sust pandang. Dunia atau akhirat, positif atau negatif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ada dua sudut pandang. Boleh ke kiri boleh ke kanan. 

Itu artinya selalu ada dua sudut pandang. Beda cara, beda pemahaman, maka beda sikap. Objek sama pun bisa terlihat terang. Tapi ada juga yang melihatnya gelap. Ada yang melulu bicara dunia, ada pula yang melulu akhirat. Sudut pandang kita tidak sama. 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua sudut pandang.

Buat pecinta dunia. Maka kehilangan harta,  pasti dilihat sebagai musibah. Saat dimusuhi kawan, pasti merasa kecewa. Ketika sakit, pasti merasa sedang mendapat ujian.

Tapi buat pecinta bukan dunia. Berbeda cara pandangnya. Saat kehilangan harta, kita malah bersyukur karena harta itu yang membuat kita lupa selama ini. Saat dimusuhi kawan, kita bersyukur karena Allah tunjukkan sifat aslinya. Ketika sakit, kita bersyukur karena itu bagian dari peleburan dosa yang telah diperbuat begitu lama.

 

Jadi, gak usah khawatir. Karena selalu ada dua sudut pandang. Karena manusia tidak sama.

Jika Allah itu sumber kebaikan, maka keburukan tidak akan pernah datang dari-Nya. Sebaliknya, jika kita merasa hidup dalam kegelapan maka tidak akan pernah ada cahaya yang diberikan-Nya.

 

Selalu ada dua sudut pandang.

Gelap atau terang. Optimis atau pesimis. Negatif atau positif. Tetap sepi di keramaian, atau ramai di kesepian.

 

Maka ketahuilah. Selalu ada dua sudut pandang. Cara lihat yang berbeda dari objek dan masalah yang sama. Sehingga sikap dan perilaku pun menjadi beda. Pahamilah keadaan itu agar tetap bisa realistis. Nikmatilah yang ada, jalanilah prosesnya...

 

Tapi ada 1 yang pasti. Allah selalu berikan yang pas untuk kita, untuk tiap manusia. Sesuai sudut pandang kita, sesuai kadar pemahaman kita. Agar kita selalu sadar. Bahwa tiap kejadian dan fakta selalu ada pelajaran di dalamnya, selalu ada hikmahnya. 

 

Manusia itu, bisa "sabar" dulu baru diminta "bersyukur". Ada pula yang "bersyukur" dulu setelah itu harus "sabar". Maka selalu ada dua sudut pandang.

 

Dua sudut pandang.

Berbeda pendapat. Beda pilihan. Beda cara tafsir. Beda partai. Beda idola. Tentu, bukan soal benar atau salah. Tapi soal rasa dan pikir yang ada pada diri kita "dipandang" dari sisi yang berbeda.

 

Kita memang tidak sama. Sekali lagi, tidak sama. Maka jalanilah. Karena selalu ada dua sudut pandang di dekat kita, di sekitar kita .... Ciamikk

Ikuti tulisan menarik Syarif Yunus lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB