x

Iklan

cheta nilawaty

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kriteria yang Membuat Tunanetra Jatuh Cinta Pada Pasangannya

Bila jatuh cinta, Tunanetra tidak pernah menilai penampilan fisik seseorang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beberapa minggu lalu, seorang teman Tunanetra saya bercerita bila dirinya sedang jatuh cinta. Tidak tanggung-tanggung, lelaki idamannya berumur 20 tahun di bawahnya. Menurut teman saya itu, sikap si lelaki sangat lembut, dewasa dan romantis. Sikap itu membuat teman saya jatuh cinta tanpa melihat fisik dan umurnya.

 

Apa yangg dialami teman saya itu, banyak dialami teman Tunanetra lainnya. Indikator tunanetra suka pada seseorang berbeda dengan orang melihat. Mayoritas tunanetra memiliki ketertarikan fisik pada suaradan cara berbicara seseorang. Model ketertarikan ini, membuat Tunanetra  mengesampingkan tampilan fisik seseorang. Tunanetra sering tidak sepakat dengan orang dari kalangan melihat tentang definisi kecantikan atau ketampanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Beberapa tunanetra yang menilai kecantikan atau ketampanan seseorang sering salah dan terjebak pada situasi lucu. Misalnya, teman tunanetra saya, lelaki  berusia 24 tahun, mengira salah satu orang tua murid di lembaga tempat kami belajar sebagai sebayanya. Ia langsung mengakrabkan diri dengan ibu berusia 43 tahun yang dikiranya baru lulus kuliah. “Suaranya mama Si A itu kok imut banget ya? saya kira dia klien Tunanetra yang baru lulus kuliah,” ujar teman saya.

 

Suara yang imut, cara berbicara lugas dan cara tertawa yang renyah pada perempuan, merupakan indikator awal kesukaan Tunanetra lelaki pada lawan jenisnya. Meski begitu, mereka juga memiliki preferensi dan penilaian pribadi dalam menentukan perempuan pilihannya. Karena letak ketertarikan Tunanetra lelaki berada pada suara seorang perempuan, tak jarang, perempuan yang bersuara imut, berbicara lugas, dengan cara tertawa renyah menjadi populer di kalangan tunanetra laki-laki.

 

Tak jarang perempuan yang memiliki kelebihan fisik namun bersuara tidak biasa malah kurang populer. Misalnya, ketika salah satu teman Tunanetra diperdengarkan suara Kristen Stewart dari youtube jawaban mereka artis pemeran Bella Swan dalam Twilight itu adalah perempuan bersosok maskulin. Ada pula yang meleset cukup jauh ketika diminta penggambaran sosok cantik bersuara cempreng Nycta Gina ketika menjadi Jeng Kelin. Menurut mereka, Nycta Gina adalah sosok perempuan lanjut usia.

 

Indikator untuk ketampanan seorang lelaki pun berlaku sama di kalangan Tunanetra perempuan. Bagi tunanetra perempuan, seorang lelaki yang tampan adalah lelaki yang memiliki suara bernada berat, tutur kata sopan dan kalimat yang teratur. Tunanetra perempuan juga menyukai lelaki yang fokus pada pembicaraan yang mereka lontarkan. Misalnya, salah satu penyintas di lembaga tempat saya belajar ada yang memiliki sifat pasif dan kebiasaan mendengar cerita sampai selesai, menjadi sangat populer di kalangan Tunanetra perempuan.

 

Karena indikator penilaian pada suara dan cara berkomunikasi, banyak pasangan Tunanetra memiliki padu padan yang tidak biasa. Misalnya, rentang usia yang cukup jauh. Tidak jarang, pasangan Tunanetra perempuan jauh lebih tua dibandingkan tunanetra laki-lakinya. Dulu ketika masih melihat, rentang usia perempuan lebih tua 5 tahun, menurut saya sudah cukup jauh. Ternyata di kalangan tunanetra kondisi itu sudah biasa. Ada pasangan yang memiliki rentang usia 11 tahun dengan usia pasangan perempuan jauh lebih tua.

 

Meski suara menjadi faktor penting dalam penilaian tunanetra, keindahan suara bukan suatu nilai mutlak. Setiap tunanetra memiliki preferensi yang kadang di luar pemikiran orang pada umumnya. Banyak kriteria berdasar tolak ukur insting dan perasaan mereka yang jauh lebih sensitif, menyelamatkan Tunanetra dari salah pilih. Bagi Tunanetra, pasangan terbaik adalah pasangan yang menerima mereka apa adanya.

 

Ada fakta yang sering dijadikan bahan lelucon di kalangan teman tunanetra. Kata mereka, “pilihlah pasangan dari kalangan Tunanetra.Karena mereka romantis. Kemana-mana kamu berjalan, mereka pasti menggandeng tanganmu”.

Ikuti tulisan menarik cheta nilawaty lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu