x

Iklan

akhlis purnomo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mozilla Indonesia Akan Gelar 'Firefox Support Sprint'

Acara Firefox Support Sprint kali ini akan mengajak relawan menanggapi ulasan para pengguna peramban Firefox di Android Play Store.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SELALU ada yang menarik dari hal-hal yang bersifat alternatif. Dalam sesuatu yang bukan bagian arus utama, ada banyak kebebasan dan itu mengasyikkan karena memberikan kita persepektif lain dalam kehidupan. Kita makin yakin bahwa hidup tidaklah sesempit layar gawai, atau selembar kertas koran atau selebar layar televisi atau benda-benda yang hanya bisa kita lihat dengan kedua bola mata.

 

Itulah yang saya juga temukan dalam Komunitas Mozilla Indonesia. Dalam komunitas ini, saya menemukan cara pandang yang unik terhadap internet, sebuah dunia yang meski virtual tetapi sudah mendarah daging dalam diri saya. Di sini, internet tidak lagi dikuasai oleh perusahaan-perusahaan raksasa yang mendominasi semacam Microsoft, Facebook, Apple, Google, dan sebagainya. Mozilla memberikan ruang alternatif bagi saya untuk bisa mengendalikan kembali privasi dan data pribadi saya yang tergadaikan oleh perusahaan-perusahaan tadi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Mozilla Foundation, karena sifat organisasinya yang nirlaba, lain dari korporasi-korporasi berorientasi laba tersebut dan menempuh ‘jalan sunyi’ dengan memperjuangkan keterbukaan dan kesetaraan di internet. 

 

Mengapa ini perlu? Karena kita perlu internet yang terbuka agar semua manusia memiliki akses yang sama terhadap informasi dan pengetahuan di internet. Bayangkan Anda seorang warga suku Baduy yang tidak paham bahasa Inggris dan harus menggunakan ponsel Android yang berbahasa Inggris. 

 

Kesetaraan juga ingin diwujudkan Mozilla dengan memperjuangkan akses internet yang tidak diskriminatif. Di Indonesia, kita sudah menemui diskriminasi semacam ini. Sebuah perusahaan penyedia layanan internet yang terkemuka diketahui memblokir sebuah layanan streaming karena dianggap menghabiskan bandwidth mereka. Dan penghambatan traffic ini akan dicabut bila layanan streaming yang bersangkutan sanggup membayarkan sejumlah ‘setoran’ pada pihak penyedia layanan internet tadi. Lumrah? Mungkin. Tetapi dari segi etika, tidak bisa dianggap demikian karena pada akhirnya yang menanggung semua biaya tadi ialah kita, para konsumen yang menjadi korban kapitalisme.

 

Komunitas Mozilla Indonesia ini dikatakan ‘hadir untuk meningkatkan kolaborasi antar komunitas open source, developer dan memberikan edukasi tentang Web & Internet kepada masyarakat’. Dan memang pernyataan itu direalisasikan dengan dibukanya Mozilla Community Space yang dulu di bilangan Cikini. Namun, sejak dua tahun lalu Mozilla Community Space secara aktif berkegiatan di Annex Suite, Gedung Tifa, Jl. Kuningan Barat I No.26, Mampang Prapatan, Jaksel.

 

Ketika saya diajak untuk berkontribusi kembali (saya sudah pernah ikut dalam Global Sprint dan Lokakarya Lokalisasinya) dalam acara “Firefox Support Sprint” yang akan digelar pada hari Minggu, tanggal 3 Juni 2018, saya tanpa ragu mengatakan iya.

 

Apa saja yang dilakukan para relawan termasuk saya dalam acara tersebut nanti? Kita akan dipersilakan untuk berkontribusi dengan cara membawa laptop ke Mozilla Community Space, untuk kemudian bersama-sama mendukung Mozilla Firefox dalam upayanya untuk memberikan bantuan kepada para pengguna Android dalam Bahasa Indonesia. Kita akan diajak memberikan tanggapan pada ulasan yang diunggah para pengguna mengenai peramban (browser) Firefox di Android Play Store. Tiap relawan akan diberikan kesempatan untuk memberikan respon tertulis pada ulasan yang diberikan pengguna peramban Mozilla Firefox.

 

Acara ini merupakan acara yang serentak dilaksanakan secara global pada tanggal 2 - 9 Juni 2018. Namun, di Indonesia acara ini diadakan secara luring (offline) di Mozilla Community Space Jakarta pada satu hari saja.

 

Berminat datang dan menyumbangkan tenaga dan waktu Anda di bulan penuh berkah ini? Silakan saja hadir tanpa harus segan karena merasa tidak bisa coding atau merasa bukan orang yang melek teknologi. Siapa saja - tanpa memandang latar belakang, keterampilan tertentu - dapat datang, ikut berkontribusi asal memiliki semangat untuk membangun web yang lebih terbuka bagi siapa saja terutama saudara-saudara kita di tanah air yang belum tersentuh teknologi internet. (*/)

 

P.S.: Untuk mendaftar, silakan klik tautan berikut ini: https://goo.gl/iCJh23

Ikuti tulisan menarik akhlis purnomo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

7 jam lalu

Terpopuler