Paradoks Prabowo - Edisi Orang Terkaya dan Penguasa Tanah

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ceramah Ekonomi Prabowo - Menyeru Rakyat Untuk Tidak Memilih Dirinya

Ceramah Ekonomi Prabowo - Menyeru Rakyat Untuk Tidak Memilih Dirinya
 
Kemarin, saya dikirimi tulisan dari teman saya tentang ceramah ekonomi Prabowo di Hotel Sahid, Sabtu (1/8/2018). Setelah saya baca dan sandingkan dengan fakta dan data terkait apa yang dikatakan Prabowo, sebenarnya Prabowo itu justru mengajak rakyat Indonesia untuk tidak memilihnya.
 
1. Prabowo mengatakan, “40 orang terkaya di Indonesia kekayaannya 584 ribu kali dari orang biasa. Ketimpangan ekonomi terjadi dengan ekstrim. Kekayaan satu persen orang menguasai hampir 75 persen kekayaan di Indonesia”.
 
Faktanya :  Prabowo dan Sandiaga justru menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, ya salah satu yang menyebabkan ketimpangan ekonomi kita selama ini. Tahun 2018 kekayaan Sandi sebesar 300 juta dollar AS dan menempati posisi ke-37 orang terkaya di Indonesia.
 
Adapun Prabowo kekayaannya (yang tercatat) sebesar Rp 145 juta US dollar (1,95 triliun) atau setara dengan peringkat 144 orang terkaya di Indonesia. Kekayaan Prabowo bahkan meningkat dibanding 2014 yang hanyaRp 1,65 triliun. Dengan begitu, Prabowo seolah berpesan kepada rakyat bahwa mereka tidak layak dipilih karena justru memperkaya dirinya sendiri dibanding memperkaya rakyat.
 
Jumlah peningkatan orang terkaya di era Jokowi pun jauh lebih rendah dibanding era-era sebelumnya. Data Credit Suisse menyebut, tahun 2014-2017 peningkatan orang kaya hanya sebanyak 13 ribu orang. Sementara dari 2010-2014 (sebelum Jokowi memimpin) peningkatan orang terkaya sebanyak 98 ribu orang.
 
Orang terkaya yang merupakan warisan dari regime Orde Baru (mertuanya Prabowo) kini mulai berkurang, Jokowi terus mengurangi ketimpangan itu. Terbukti, koefisien gini (indeks ketimpangan) juga turun di bulan Maret 2018 yang sebesar 0,389 setelah sebelumnya di bulan Maret 2017 indeks tersebut lebih besar, yaitu 0,393.

2. Prabowo mengatakan, “82% lahan dikuasai korporasi. 1% rakyat Indonesia menguasai 80% lahan”.

 
Faktanya : Pemerintah telah melaksanakan reforma agraria. Tahun 2016, 1% orang menguasai 59%. Artinya, Jokowi sudah di dalam jalur penyelesaian masalah-masalah yang dibuat puluhan tahun lalu oleh Prabowo beserta kroninya. Ini faktanya.
 
Data resmi Kementerian Kehutanan bahkan menyebut, Zulkifli Hasan, Ketum PAN, partai yang mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 menjadi orang yang paling banyak mengobral lahan hutan negara kepada pebisnis dan konglomerat. Saat Zul menjabat Menhut (2004-2009) para konglomerat (1% orang di Indonesia) diberikan izin untuk menguasai 1,64 juta hektar lahan hutan.
 
Jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan izin yang diberikan Menhut era Jokowi, yaitu Siti Nurbaya Bakar yang hanya memberikan izin para pengusaha untuk mengelola 216 ribu hektar lahan.
 
Jadi, dari pidatonya sebenarnya Prabowo berterima kasih kepada Jokowi karena sudah membantu menyelesaikan masalah negara yang dibuat oleh Prabowo beserta kroninya.
 
Rofiq Al Fikri

Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu

Bagikan Artikel Ini
img-content
Rofiq al Fikri

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler