Kata hipertensi sudah sering kita dengar. Bahkan anda mungkin pernah memiliki pengalaman menderita penyakit tersebut. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa hipertensi hanya diderita oleh perempuan yang sudah tua, tapi kenyataan nya toh sekarang tidak hanya demikian. Anak muda pun bisa mengalami nya. Apa sih sebenarnya hipertensi itu?Yuk kita bahas.
Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri, dimana tekanan darah sistolik (saat jantung berkontraksi) lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik (saat jantung berelaksasi) lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2014)
Tekanan darah biasanya naik dan turun sepanjang hari namun dapat mengakibatkan masalah kesehatan jika tekanan darah selalu tinggi dalam jangka waktu yang lama. Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal (Kemenkes RI, 2013)
Gejala Hipertensi
Hipertensi merupakan silent killer. Kebanyakan orang mengalami hipertensi tidak memiliki gejala sama sekali. Terkadang hipertensi disertai gejala seperti sakit kepala, nafas pendek, pusing, nyeri dada, palpitasi jantung, telinga berdenging, mudah lelah, penglihatan kabur, dan mimisan.
Komplikasi Hipertensi
Tingginya tekanan darah yang terus menerus akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh dan berdampak pada organ-organ tubuh seperti pada mata, jantung, ginjal dan otak. Oleh karena itu, komplikasi yang biasa terjadi pada hipertensi yang lama dan tidak terkontrol adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK), gagal jantung kongesif stroke, penyakit ginjal dan retinopati hipertensi (gangguan pembuluh darah mata, yang dapat menyebabkan kebutaan) (Onysko et al., 2006)
Melihat resiko yang bisa timbul karena hipertensi, maka kita berupaya untuk mencegahnya. Beberapa perilaku hidup sehat yang bisa kita lakukan:
- Penurunan berat badan
Mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan dapat memberikan manfaat yang lebih
- Mengurangi asupan garam
Di negara Indonesia, makanan tinggi garam dan lemak merupakan makanan tradisional pada kebanyakan daerah. Tidak jarang pula penderita tidak menyadari kandungan garam pada makanan cepat saji, makanan kaleng, daging olahan dan sebagainya. Dianjurkan untuk asupan garam tidak melebihi 2 gr/ hari. Selain mengurangi asupan garam, dianjurkan untuk makan buah dan sayur.
- Olah raga
Olah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 60 menit/ hari, minimal 3 hari/ minggu, dapat menolong penurunan tekanan darah. Terhadap penderita yang tidak memiliki waktu untuk berolahraga secara khusus, sebaiknya harus tetap dianjurkan untuk berjalan kaki, mengendarai sepeda atau menaiki tangga dalam aktifitas rutin mereka di tempat kerjanya. Olahraga yang tertatur dapat meningkatkan produksi nitrit oksida oleh sel-sel endotel pembuluh darah sehingga mengakibatkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
- Mengurangi konsumsi alkohol
Walaupun konsumsi alkohol belum menjadi pola hidup yang umum di Indonesia, namun konsumsi alkohol semakin hari semakin meningkat seiring dengan perkembangan pergaulan dan gaya hidup, terutama di kota besar.
- Berhenti merokok
Walaupun hal ini sampai saat ini belum terbukti berefek langsung dapat menurunkan tekanan darah, tetapi merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, dan sebaiknya dianjurkan untuk berhenti merokok.
Sayangi diri, cegah hipertensi, mulailah berperilaku hidup sehat!!!
Oleh:Riska Yolanda
CPNS di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Sumber foto : http://rscahyakawaluyan.com
Sumber bacaan:
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Litbangkes Kemenkes RI. Jakarta. https://doi.org/1 Desember 2013
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Infodatin Hipertensi. Jakarta Selatan: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI
Onysko, J., Maxwell, C., Eliasziw, M., Zhang, J. X., Johansen, H., & Campbell, N. R. C. (2006). Large Increases in Hypertension Diagnosis and Treatment in Canada After a Healthcare Professional Education Program. Hypertension, 48(5), 853–860. https://doi.org/10.1161/01.HYP.0000242335.32890.c6
Ikuti tulisan menarik Riska Yolanda lainnya di sini.