Secara politik masyarakat Indonesia adalah pemegang kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Mekanisme untuk mengatur dituangkan dalam Undang Undang, termasuk politik. Bagian untuk memperjuangkan kedaulatan masyarakat adalah membentuk, bergabung, mengurus Partai Politik.
Hak pilih berdimensi dipilih dan memilih terpulang kepada masing-masing. Menjadi politisi adalah pilihan untuk memilih menjadi pejuang dan kemudian dipilih oleh masyarakat. Memperjuangkan kesejahteraan masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari para politisi.
SBY selaku masyarakat Indonesia dan Presiden Republik Indonesia ke-6 selama 10 tahun. Memilih untuk tetap menjadi bagian dari memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Partai Demokrat adalah bagian untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
Giliran Rakyat Bicara, Dengarkan! Adalah tema dan tujuan dari Perjalanan SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat beserta jajaran pengurus dan politisi. Baik yang berada di DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota/Kab. Termasuk jajaran calon anggota Legistaltif dan Beberapa yang mengembang amanah sebagai Eksekutir seperti Walikota Cirebon.
Tatap muka dengan masyarakat adalah tindakan nyata. Yang lahir dari sikap seorang SBY yang sitasbihkan dan mengambil peran pemimpin. Tetap terus memimpin diri, keluarga dan orang lain untuk kebaikan dan kebajikan bersama. Hal ini bisa membaca sejarah tokoh politik seperti Mahatma Ghandi, Nelson Mandela, dan sederet tokoh politik adalah rangkaian pemimpin yang memimpin diri dan lingkarannya untuk terus memanusiakan manusia.
SBY dan Partai Demokrat memberikan contoh dengan melakukan perjalanan bertemu dengan masyarakat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Barat. Bertujuan untuk mendengar dan mengikhtiarkan dan memperjuankan aspirasi masyarakat dan mencarikan solusi.
Didampingi oleh istri tercinta Ani Yudhoyono, Ibas dan Agus mendengarkan berbagai kisah, keluh dan aspirasi masyarakat. Setara sebagai bagian dari masyarkat, berperan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
Dari bebeberapa tempat tatap muka dengan masyarakat, ada persoalan yang mesti dituntaskan dari segi kebijakan mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kab.Kota, Propinsi dan Negara. Lewat regulasi, peraturan, UU, alokasi anggaran, keberpihakan, kemauan politik dan kebijakan partai politik, terutama Partai Demokrat.
Sewaktu berada di Yogyakarta, SBY bertemu dengan beberapa guru honorer. Menyampaikan bagaimana kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa tidak berpihak kepada nasib guru hononer. Morotorium selama 4 tahun menjadikan masa panjang menanti perbaikan nasib guru honorer. Mengabdi menjadi guru tanpa tanda jasa, dengan beban kerja mengajar hampir sama, dengan perlakuan berbeda.
Di daerah Klaten, Karang Anyar, Banjarnegara dan Wonosobo, SBY mendengarkan aspirasi dari perangkat desa. Mengeluhkan tentang kejelasan status untuk dapat diangkat menjadi Aparatul Sipil Negara (ASN).
Untuk daerah Brebes petani bawang menyampaikan tentang Kartu Tani yang tidak mudah dan malah menyulitkan petani bawang brebes. Dalam penyampaiannya bahwa petani tidak butuh sepeda, namun butuh kemudahan mendapatkan pupuk subsidi, peralatan pertanian, dan kebijakan untuk mengurangi impor bawang.
Dan kisah dan aspirasi masyarakat ini bila dituliskan maka tidaklah cukup. Ada lebih 230 juta masyarakat Indonesia, mulai dari lansia, anak-anak, remaja, pedagang, petani, guru dan berbagai profesi lainnya membutuhkan keberpihakan partai politik dan pemerintah yang sedang berkuasa.
SBY dan partai demokrat dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa solusi atas masalah masyarakat tidak mesti menunggu sampai pemilu 2019. Mesdi diperjuangkan, diikhtiarkan dan dicarikan solusi untuk terlibanglangsung mensejahterakan masyarakat dan tidak semakin lama menanggung kesulitan akibat kemalasan dan politik tanpa nilai dan misi mensejahterakan masyarakat
Langkah dan teladan dari SBY sebagai guru bangsa untuk menjadikan politik dan partai menjadi bagian ikhtiar, perjuangan secara konsitusi semoga menjadi amal shaleh. Berangkat dari niat karena Allaah Swt, mewarisi negara Indonesia yang merdeka berkat rahmat Allaah Swt. Sebagaimana dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
Maka tugas kita bersama, masyarakat pemegang kedaulatan untuk tetap berbuat kebajikan dan kebaikan untuk tetangga, saudara, masyarakat luas. Sebab iman berada dalam hati dan pembuktian iman berada dalam kehidupan sehari hari berupa ibadah kepada Alaah Swt.
Dan semoga Partai Demokrat yang mengusung Nasionalis Religus dan segenap pengurus mulai dari anggota, pengurus dari anak cabang sampai pusat sebagai Kader Demokrat menjadikan semua tindakan dan ucapan bagian dari mewujudkan perintah Alaah Swt, mencontoh perilaku Rasullaah dalam membentuk masyarakat muslim yang hidup berdampingan dengan masyarakat non muslim dalam satu wilayah bernama Madinah Munawwarah.
Dan Rasulullaah Saw pun berpolitik untuk mewujudkan perintah Allaah Swt dalam kehidupan sebagai teladan Rahmatal lil ‘alamiin.
Semoga, Aamiiin.
Ikuti tulisan menarik Ahmad Muzakki Jamain lainnya di sini.
