x

Iklan

Khairunnisa Humaira

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Mei 2019

Senin, 6 Mei 2019 13:00 WIB

Jakarta Punya MRT, Bagaimana dengan Penggunanya ?

Artikel ini menceritakan tentang fasilitas MRT yang disalahgunakan oleh pengguna MRT yang tidak tertib

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Melihat pembangunan infrastruktur di Indonesia memang hal yang dilihat cukup membanggakan. Apalagi sekarang ibu kota Indonesia sudah ada pembangunan MRT yaitu kereta berkecepatan tinggi. MRT Jakarta ini menghubungkan beberapa wilayah di kota metropolitan yang terkenal dengan kemacetan di setiap sudut kota. Rencana pembangunan ini sudah direncanakan tetapi realisasinya baru berhasil pada awal tahun 2019 ini dan sudah mencapai target waktunya. MRT Jakarta ini sekaligus menjadi MRT pertama yang ada di Indonesia dan menjadi sebuah kebanggaan Indonesia sebagai negara berkembang yang terus melakukan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Negara-negara lain juga turut mengapresiasi dengan memberi selamat kepada Indonesia karena telah berhasil mengoperasikan MRT pertama di Indonesia.

Pembangunan Indonesia belakangan ini cukup menarik perhatian masyarakat. Penduduuk kota Jakarta sangat antusias mengenai pengoperasian kereta cepat ini, karena ini merupakan kali pertama mereka mencoba. Pemerintah Jakarta juga optimis penggunaan MRT ini akan berhasil dan dapat membawa perubahan pada kota Jakarta yaitu dengan mengurangi kemacetan di beberapa kawasan. Aksi masyarakat menanggapi MRT ini pun beraneka ragam. Ada yang masih perlu adaptasi dengan kereta cepat ini karena merupakan hal yang masih baru. Mereka masih belum mengerti bagaimana prosedur dan peraturan yang ada di stasiun MRT, karena menganggap bahwa stasiunnya sama dengan stasiun kereta biasa lainnya. Jadi ada beberapa masyarakat yang masih belum tertib dalam menggunakan fasilitas di stasiunnya. Mulai dari ketertiban dalam mengantri, keluar masuk dari MRT, hingga membuang sampah sembarangan. Jika dilihat lagi, tujuan pemerintah membangun MRT adalah untuk meningkatkan mobilitas penduduknya. Jika penduduknya malah tidak tertib mengantri dan keluar masuk kereta, itu malah akan menghalangi mobilitas penumpang yang lain.

Banyak juga penumpang MRT yang menggunakan stasiun sebagai "tempat wisata" dengan mereka duduk-duduk di sembarang tempat. Padahal kenyataannya mereka tidak ingin naik MRT tersebut. Selain itu mereka juga ikut membuang sampah sembarangan di stasiun MRT dan berebut untuk masuk duluan ke dalam keretanya. Harusnya masyarakat sadar bahwa perilaku ini lama-kelamaan akan merusak fasilitas yang ada. Pengguna MRT sudah seharusnya bisa beradaptasi dan punya kesadarah diri untuk memahami peraturan yang ada karena pemerintah sudah memberi tanda-tanda serta aturan di stasiun tersebut. Sesama pengguna MRT juga dapat saling mengingatkan satu sama lain jika ada pengguna lain yang menyalahi aturan, seperti mendahului antrian, berebutan untuk masuk kereta duluan, dan membuang sampah sembarangan. Pemerintah atau pihak MRT juga dapat memberi sanksi atau hukuman bagi pengguna yang tidak tertib .

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan MRT harus digunakan penduduk dengan bijaksana karena untuk merealisasikan rencana pembangunan itu butuh banyak biaya dan memakai anggaran yang cukup besar. Apabila masyarakat hanya semena-mena berbuat sesuka hatinya, bukankah kita merasa rugi? Selain merugikan diri sendiri, juga merugikan orang lain karena dapat mengganggu kenyamanan orang lain dalam menggunakan fasilitas ini. Dan pemerintah juga akan mendapatkan kerugian karena masyarakat pengguna MRT tidak merawat fasilitas MRT ini. Selain itu, nilai moral dan budaya mengantri di Indonesia pun akan ikut luntur jika hal ini terus dilakukan. Jadi, untuk pengguna MRT, berusaha untuk tertib ya !.

Ikuti tulisan menarik Khairunnisa Humaira lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan