x

Foto: Antara

Iklan

tuluswijanarko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 8 September 2019 23:40 WIB

Puluhan Pemain PB Djarum Penguasa Badminton Dunia Sepanjang Masa

Prestasi Kevin Sanjaya yang mengkilat saat ini seperti tinta tebal bagi PB Djarum, bahwa klub yang berdiri di Kudus tersebut tak pernah lelah mencetak juara bulu tangkis sejak dibentuk pada 1969 silam.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saat ini, adakah penggemar olahraga bulu tangkis sejagat yang tak mengenal nama Kevin Sanjaya Sukomuljo? Bersama Marcus Fernaldi Giedon ia saat ini menduduki rangking 1 peringkat dunia. Tentu posisi itu ia raih setelah mencapai sederet prestasi.

Kevin adalah pebulu-tangkis kesekian hasil didikan klub PB Djarum, Kudus, yang melejit ke tingkat elite dunia permainan tepok bulu itu. Lahir di Banyuwangi 24 tahun silam, Kevin masuk PB Djarum saat usianya 12 tahun. Prestasi internasional pertamanya adalah meraih perunggu dalam kejuaraan Asia Junior (2012).

Prestasi Kevin yang mengkilat saat ini seperti tinta tebal bagi PB Djarum, bahwa klub yang berdiri di Kudus tersebut tak pernah lelah mencetak juara bulu tangkis sejak dibentuk pada 1969 silam. Pemain pertama asal PB Djarum yang menguasai persaingan elite dunia adalah Lim Swie King.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepanjang karirnya, penemu trik smes loncat (jumping smash) ini berhasil masuk final All England sebanyak enam kali, dan tiga diantaranya menjadi juara (di era 1970-80an, turnamen All England dianggap sebagai kejuaraan dunia tak resmi. King adalah pewaris kejayaan tunggal putra Indonesia yang diturunkan Rudy Hartono.

PB Djarum terus melahirkan pemain-pemain tunggal putra hebat seperti Alan Budi Kusuma, Ardy B Wiranata, hingga Hetyanto Arbi. Gelar-gelar bergengsi dunia terus dikoleksi dan dibawa pulang ke Kudus, mulai All England, Olimpiade, hingga kejuaraan dunia.

Hal serupa juga terjadi di sektor ganda, baik ganda putera dan campuran. Deretan nama-nama berikut adalah buktinya: Cristian Hadinata, Kartono, Heryanto, Eddy Hartono, Gunawan, Bambang Suprianto, Sigit Budiarto, Chandra Wijaya, Trikus Haryanto, Minarti Timur, hingga Tontowi Ahmad.

Berpasangan dengan Lilyana Natsir, Tontowi Ahmad mencetak sejarah saat menjadi juara All England pada 2012 nomor ganda campuran. Pencapaian ini mengakhiri puasa 33 tahun Indonesia tanpa gelar ganda campuran.

Tahun 1984 adalah masa yang akan selalu dikenang komunitas di PB Djarum. Pasalnya, saat itu Indonesia berhasil merebut Piala Thomas dari juara bertahan China. Istimewanya, tujuh dari 8 anggota tim adalah pemain-pemain PB Djarum.

Catatan sejarah ini fakta yang tak bisa dipungkiri, bahwa klub bulu tangkis asal Kudus itu memiliki kontribusi besar terhadap kegemilangan prestasi bulu tangkis Indonesia. Tentu saja peran klub-klub lain juga tak bisa diabaikan.

Tak ada yang berharap bahwa sejarah itu bakal berakhir. Bersama klub-klub lain, PB Djarum akan jadi tumpuan prestasi bulu tangkis Indonesia demi tetap berkibarnya Merah-Putih di penjuru dunia.

Jika ada yang menghalangi kiprah itu, smes saja!

Berikut catatan prestasi dunia pemain PB Djarum yang dikutip dari laman resmi klub tersebut.

1976 - Lim Swie King mencapai final All England dan dikalahkan Rudy Hartono

1978 – Lim Swie King juara All England

1979 – Lim Swie King juara All England

1981 – Lim Swie King juara All England

1981 – Kartono/Heryanto juara All England

1984 – Indonesia rebut kembali Thomas Cup, sebanyak tujuh dari delapan anggota tim berasal dari PB Djarum.

1984 – Kartono/Heryanto juara All England

1989 – Ardy B Wiranata runner up Kejuaraan Dunia

1991 – Ardy B Wiranata Juara All England

1992 – Alan Budikuusma meraih emas Olimpiade Barcelona, dan Eddy Hartono/Gunawan meraih medali perak

1992 – Eddy Hartono/Gunawan juara All England

1993 – Heryanto Arbi juara All England dan Alan Budikusuma juara Piala Dunia

1994 – Heryanto Arbi juara All England dan Gunawan/Bambang Suprianto juara ganda putera

1995- Heryanto Arbi juara di Kejuaraan Dunia

1996 – Antonius/Denny Kantono meraih perunggu Olimpiade Atlanta

1997 – Sigit Budiarto/Chandra Wijaya Juara Dunia

2000 – Trikus Haryanto/Minarti Timur meraih perak Olompiade

2003 – Sigit Budiarto/Chandra Wijaya juara All England

2008 – Maria Kristin meriah medali perunggu Olimpiade Beijing

2012- Tontowi Ahmad (Bersama Lilyana Natsir) juara All England

2013 - Tontowi Ahmad (Bersama Lilyana Natsir) juara All England dan BWF World Championship

2013- M Ahsan (Bersama Hendra Setiawan) juara BWF World Championship

2014 – Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir dan M Ahsan/Hendra Setiawan juara All England

2015- M Ahsan/Hendra Setiawan juara dunia

2016 – Praveen Jordan/Debby Susanto juara All England, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir juara All England

2017 – Kevin Sanjaya (bBersama Marcus Gideon) juara All England dan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir juara Indoensia Open

2018—Kevin/Marcus juara All England dan meraih medali emas Asian Games, dan Tontowi/Lilyana juara Indonesia Open

Ikuti tulisan menarik tuluswijanarko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB