x

Cover buku Jiayou Indonesia

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 12 September 2019 08:27 WIB

Sumbangan Pemikiran Mahasiswa Indonesia di Tiongkok

Pemikiran-pemikiran tentang Pembangunan Berkelanjutan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok melalui acara Jiayou Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Jiayou Indonesia

Editor: Wenny Artha Lugina

Tahun Terbit: 2014

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Penerbit Jogja Bangkit Publisher

Tebal: 186

ISBN: 978-602-9431-43-8

Perkumpulan pelajar (dan mahasiswa) di luar negeri selalu penting artinya. Perkumpulan pelajar telah terbukti memberi sumbangan yang tidak kecil bagi lahirnya NKRI. Indische Vereeniging  atau Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda yang berdiri pada tahun 1908 berperan sangat besar di saat awal Kebangkitan Nasional. Pergerakan Nasional dipelopori oleh para pelajar ini. Para pelajar yang saat itu berada di Negeri Belanda telah ikut mengawali penggunaan kata Indonesia (Insische) sebagai identitas bangsa yang akan lahir. PPI di Belanda ini menyumbang pemimpin bangsa di awal perjuangan kemerdekaan. Tokoh seperti Muhammad Hatta adalah salah satu tokoh kemerdekaan yang diasah melalui PPI.

Peran perhimpunan pelajar di luar negeri juga terjadi saat Indonesia sudah merdeka. Perhimpunan pelajar Indonesia di Jerman, misalnya, mereka berani menentang penyelewengan negara jauh sebelum reformasi terjadi di tanah air. Pada tahun 1995, para pelajar ini melakukan demonstrasi saat Presiden Suharto berkunjung ke Jerman.

Tidak ketinggalan, para pelajar yang sedang mencari ilmu di negeri Tiongkok juga membentuk perhimpunan pelajar. Berbeda dengan situasi saat menjelang kemerekaan atau saat menjelang reformasi, PPI yang berada di Tiongkok dihadapkan kepada situasi dimana pusat ekonomi yang mulai bergeser dari Barat ke Timur. India dan Tiongkok menjadi pusat ekonomi yang semakin penting. Para cendekiawan Asia mulai kembali ke negara-negaranya untuk membangun Asia.

Indonesia sebagai salah satu negara besar di Asia juga mempunyai kesempatan untuk menjadi salah satu pusat perkembangan ekonomi dunia. Itulah sebabnya mereka memikirkan bagaimana caranya mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi.

PPI Tiongkok yang lahir tahun 2012 ini memilih tanggal 28 Oktober sebagai tanggal berdirinya organisasi. Pemilihan tanggal ini jelas membawa semangat kebangkitan nasional. PPI memiliki 14 cabang dengan anggota 6.922 orang pada tahun 2012.

Pada tanggal 25 Mei 2013 PPI Tiongkok mengadakan acara “Jiayou Indonesia” (Majulah Indonesia). Dalam acara ini, selain dipentaskan berbagai kesenian Indonesia, juga diadakan seminar dengan tema “Pembangunan Berkelanjutan.” Dalam acara ini PPI mengundang pejabat pemerintah dan anggota DPR untuk memberikan ceramah.

Buku ini memuat makalah-makalah dari para pejabat yang diundang, termasuk diantaranya adalah Dhalan Iskan yang saat itu menjabat sebagai Menteri BUMN. Para pejabat dari Pusat dan dari Daerah memaparkan strategi pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia. Dahlan Iskan memaparkan peran BUMN dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya dalam pemerataan (hasil) pembangunan. Dahlan Iskan juga memaparkan bagaimana membuat BUMN menjadi lebih ramah lingkungan.

Di bab 4 ditampilkan pemikiran-pemikiran mahasiswa Indonesia yang berada di Tiongkok tentang pembangunan berkelanjutan. Pada umumnya pemikiran-pemikiran mereka sangat optimis bahwa Indonesia bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai pembangunan yang menyejahterakan, sekaligus ramah terhadap lingkungan. Saya tidak menemukan pemikiran yang pesimis atau kritis terhadap kondisi Indonesia.

Di bab 5 ditampilkan gagasan-gagasan untuk menggunakan budaya Indonesia yang kaya sebagai modal pembangunan berkelanjutan. Potensi keindahan alam dan kesenian yang beragam bisa didayagunakan untuk pembangunan yang lebih ramah lingkungan. Wisata yang rendah karbon adalah salah satu ide yang diungkapkan.

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB