Isi pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk peringatan Hari Guru Nasional 2019 memang arahan. Tapi arahan untuk mengajak jadi lebih baik kompetensi Guru dan pendidikan Indonesia.
Telah saatnya. Sudah waktunya. Perubahan diperlukan pada budaya pengajaran Guru. Begitu juga skema belajar mengajar di Indonesia. Perubahan itu sesuai semangat zaman.
Jadi sangat bodoh kalau ada yang menolak ajakan perubahan Menteri Nadiem. Sangat berpikir mundur bila menganggap isi pidato Menteri Nadiem untuk Hari Guru Nasional 2019 tidak mencerminkan subtansi.
Menteri Nadiem juga tidak sedang menulis puisi. Menteri Nadiem bukan Sastrawan. Menteri Nadiem seorang inovator. Anak muda visioner dan kreatif. Terlihat pada pikirannya gagasan masa depan. Telah terbukti.
Bahkan, kancah nasional dan internasional telah mengakuinya sebagai Tokoh Perubahan. Gojek yang dirintisnya berkembang jadi perusahaan start up kelas dunia. Memberi warna pada kebiasaan transportasi. Memberi manfaat lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Karakter dan sikap perubahan pada diri Menteri Nadiem jelas tercermin di pidatonya untuk Hari Guru Nasional 2019. Menteri Nadiem dengan gamblang dan rinci menyampaikan solusi tentang perubahan budaya Guru dan belajar mengajar.
Ada langkah-langkah konkrit disampaikan Menteri Nadiem di dalam isi pidatonya. Menyentuh langsung persoalan pendidikan selama ini. Termasuk ke para Guru yang selama ini masih kaku dengan pola lama. Padahal zaman berubah.
Arahan, ajakan perubahan berperilaku Guru dalam belajar mengajar adalah untuk melahirkan kualitas. Menteri Nadiem menjelaskan semua yang menghambat terwujudnya kualitas pendidikan nasional dan berkembangnya Guru sesuai kebutuhan masa depan dan solusi perubahan di naskah pidatonya.
Ikuti tulisan menarik Ferguso Kubangun lainnya di sini.