Kementerian Pertahanan (Kemhan) menaruh harapan besar kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), yang bergerak di industri pertahanan. Kemhan dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto tentunya berharap, BUMN dan BUMS memberikan kontribusi dan mengambil bagian penting, yakni sebagai upaya mendukung pemerintah dalam menciptakan industri pertahanan yang mandiri.
Menyoal tersebut, masyarakat Indonesia sudah pasti menaruh perhatian yang sama. Tujuan baik ini tidak lain untuk juga memajukan industri Tanah Air agar Indonesia tidak hanya bergantung pada industri pertahanan asing.
Wacana menguatkan ekosistem industri di Indonesia, khususnya untuk pertahanan nasional memang sudah menjadi impian sejak lama. Hanya saja, regulasi dan keterikatan dengan pihak lain yang menjadi penghambat.
Ketegasan diperlukan. Tindakan nyata harus menggema seiring berkembangnya teknologisasi. Apalagi Indonesia tengah menuju negara dengan pemenuhan digitalisasi yang berkembang baik dalam lima tahun terakhir.
Oleh karena itu, peran teknologi dalam pertahanan nasional juga perlu didorong. Hal ini sebagaimana yang menjadi nawaitu Menhan Prabowo yang mengajak BUMN dan BUMS ikut menjadi kekuatan pertahanan Indonesia.
Kita tau bahwa, alat peralatan pertahanan dan keamanan atau yang dikenal dengan Alpalhankam hasil karya anak bangsa terus didukung oleh pemerintah. Baik swasta maupun negeri, semua harus menyatukan misi untuk kemandirian Indonesia di sektor pertahanan.
Rakyat Indonesia tentunya menanti semua upaya dan komitmen dari Menhan Prabowo dan Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono. Dengan harapan, kelak, generasi bangsa ini akan menikmati hasil karya dalam negeri yang mendunia. (*)
Ikuti tulisan menarik Yanuar Nurcholis Majid lainnya di sini.