x

Iklan

Muhammad Itsbatun Najih

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 18 Desember 2019 12:55 WIB

Buku Anak: Imajinasi dan Realita

Buku anak ini berformat meniti perkembangan usia dan kompetensi membaca. Sekaligus berkonten cerita yang mengharap si anak selaku pembaca bisa menyimpulkan mana cerita fiksi, mana yang menjadi realita. Ada pelibatan penuh perihal psikologis anak

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Shahaja Putri, perempuan penulis ini memutuskan fokus mendidik langsung anak-anaknya di rumah. Lulusan psikologi ini lantas menulis cerita-cerita anak. Dia menukikkan sudut pandang perihal fase usia bocah dan level perkembangan kemampuan membaca. Dimulai dari level 1 untuk kategori anak yang sudah siap membaca. Dengan artian, si anak telah menguasai abjad. Hingga level 4, sebagai pungkas serial literasi bocah dengan kompetensi membaca paragraf; dengan model kalimat panjang.

Dia menyorongkan pelibatan orangtua hingga pada buku level 3. Tentunya terdapat banyak faedah di saat interaksi orangtua mendampingi si anak yang masih tergopoh-gopoh membaca. Selain merekatkan kedekatan emosional, juga tetap diperlukan penyampaian pesan-pesan luhur sebuah cerita dari orangtua.

Hingga kemudian, pada buku level 4, diharapkan si anak bisa menjadi pembaca mandiri. Sudah lepas dari ketergopoh-gopohan dan kepayahan membaca. Namun, Shahaja tidak menarget mesti di usia berapa anak idealnya bisa membaca di buku level ke berapa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Shahaja mencoba mengembalikan kemampuan membaca anak secara alamiah. Orangtua tak perlu memaksa anak di usia tiga/empat tahun, mestinya sudah mampu membaca buku tersebut di level 2. Lantaran, kompetensi membaca juga amat terkait dengan perkembangan psikologis anak. Inilah alasan penulis buku membagi-bagi karyanya dalam empat level; sekadar gambaran/patokan umum.

Walhasil, orangtua tak perlu berimajinasi bahwa anaknya kudu telah pandai membaca di usia sedini mungkin. Biarkan si anak menjalani realita kemampuan bacanya tanpa perlu dibandingkan dengan anak seusianya. Tugas orangtua sekadar menemani/mendampingi si anak.

Pada buku level 3 ini, si anak mendapati imajinasi kisah fiksi, lazimnya kisah untuk anak-anak. Bercerita tentang Ayu dan keluarga. Suatu hari mereka mendatangi pusat perbelanjaan. Di dalamnya terdapat kereta kuda. Ayu coba-coba memasukinya. Memegang kemudinya. Seakan melajukan kereta menuju lorong panjang. Dan, tiba-tiba Ayu sampai pada sebuah bangunan megah, sebuah kerajaan.

Ayu lantas mengenakan pakaian indah dan semua benda di sekeliling memanggilnya Sang Putri. Si Ayu senang bukan kepalang. Ia bermain dan dimanjakan. Sampai kemudian ia dikejar seekor naga. Putri terhempas dan kini berada dalam keramaian orang-orang berbelanja. Ya, Sang Putri telah menjadi Ayu kembali. Kembali ke realita dan keluarganya.

Buku ini amat mempertimbangkan jumlah kalimat dan paragraf sebagai strategi pengembangan kompetensi membaca anak. Pun, sekaligus menghadirkan pembelajaran berkait psikologis anak. Si anak, mula-mula disuguhi cerita fantasi/imajinasi dan kemudian dipungkasi bahwa hal tersebut hanyalah dongeng. Dengan begitu, si anak diharap bisa membedakan pada lingkungan kesehariannya: mana cerita fiksi/sandiwara/rekayasa dan mana kejadian nyata/kisah sungguhan.

Data buku:
Judul: Aku Bisa Baca Sendiri Level 3: Ayu Menjadi Putri
Penulis: Shahaja Putri
Ilustrator: Muna Waryanto
Penerbit: Rosda, Bandung
Cetakan: Mei, 2019
Tebal: 32 halaman
ISBN: 978-602-446-345-8

Ikuti tulisan menarik Muhammad Itsbatun Najih lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB