Tak cuma ke ruangan Risma, mereka juga berkunjung ke ruang kendali layanan 112. Perbincangan mereka dengan Risma bisa diikuti dalam di kanal rumah Bhara youtube. Mendengar penjelasan Tri Rismaharini soal kinerja di comand center, salah satu anggota DPRD DKI Gilbert Simanjuntak, langsung mengajukan pertanyaan.
"Ibu beli sistem apa bangun sistem?" tanyanya. "Kita bangun sistem sendiri," jawab Tri Rismaharini. "Staf saya yang bikin, makanya kita murah pak," katanya lagi.
Pusat kendali canggih yang dibangun sejak 2016 ini terbukti sangat efektif. Risma menyatukan berbagai jenis layanan darurat seperti gangguan penerangan jalan, bangunan roboh, penemuan jenazah, bencana alam, kecelakaan, kriminalitas, layanan kesehatan, dan sebagainya. Warga tinggal telpon 112, dalam waktu tujuh menit petugas akan membantunya.
Selama kunjungan tersebut, beberapa anggota fraksi PDI Perjuangan tak berhenti memaksa Tri Rismaharini untuk memimpin Jakarta. "Kuncinya ibu mesti ke Jakarta, enggak ada tawar menawar," ucap Hardiyanto Kenneth. "Ibu di sini sudah dua kali kan bu, sudah enggak bisa lagi. Berarti ibu harus ke Jakarta jadi Gubernur," katanya lagi.
Mendapat bujukan itu, Risma hanya tersenyum saja,
Kritik untuk Anies
Kepada media, Hardiyanto Kenneth mengatakan bahwa, kunci kinerja seorang pemimpin bukan karena kecil dan besarnya anggaran, akan tetapi karena niat dan kerja kerasnya, serta memanusiakan manusia.
Ia pun berharap agar ibukota Jakarta lebih maju dibandingkan Kota Surabaya dan Gubernur Anies harus banyak belajar dari Walikota Surabaya Risma dalam membangun kota agar lebih nyaman bagi warganya.
“Pak Anies harus lebih banyak belajar dengan bu Risma, kurangilah dalam beretorika dan berkata kata. Apa yang dilakukan ibu Risma untuk Kota Surabaya sangat luar biasa bagusnya, “ ujar Hardiyanto.
***
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.